Memahami Antonim dan Permasalahan disekitarnya

Antonim menurut penjelasan Tetsuya (1987:173) yaitu kata yang menunjukkan hubungan pertentangan dan jika terjadi maka ungkapan lain akan muncul secara bersamaan. Memang terlihat sedikit rumit dari apa yang dijelaskan oleh Tetsuya, namun penjelasan lebih singkat dan mudah dipahami dijelaskan oleh Fromkin dan Roadman. Framkin dan Roadman (1998) menjelaskan bahwa antonim adalah kata yang berlawanan dengan kata lain.
Antonim terkadang dipertentangkan dengan sinonim, padahal kedua istilah tersebut berbeda. Identifikasi istilah antonim lebih teratur dan tepat, dibandingkan dengan sinonim. Intinya antonim adalah kata atau istilah yang berlawanan (oposisi) dengan pasangan leksikal yang dapat dijenjangkan. Contohnya tinggi dan rendah, panjang dan pendek, tua dan muda, senang dan sakit, dan masih banyak lagi.
Antonim juga memiliki permasalah yang ada di sekitarnya. Seperti pembagian berdasarkan sistematiknya, yang telah dijelaskan oleh Verhaar, lalu pembagian lima jenis antonim, dan dua jenis oposisi antonim yang dijelaskan oleh Saed. Antonim sendiri terdiri dari beberapa hubungan, yaitu sebagai berikut:

  1. Antonim Sederhana
    Yaitu hubungan beberapa kata yang saling berlawanan, dimana jika salah satu kata dapat digunakan, maka kata yang lain otomatis tidak dapat digunakan. Contohnya, hidup dan mati, salah dan benar, sama dan berbeda, dan lainnya. Benar dan salah salah satu contoh antonim sederhana, penjelasannya yaitu jika suatu kalimat adalah benar, maka dapat dipastikan bahwa kalimat tersebut tidak salah. Kemudian jika suatu kalimat adalah salah, maka dapat dipastikanbahwa kalimat tersebut tidak benar. Begitu pula dengan pasangan antonim sederhana yang lainnya.

  2. Antonim Bergradasi
    Hubungan beberapa kata yang berlawanan, dimana kata-kata tersebut dapat dipertatarkan dalam rentang nilai yang berkelanjutan, dan sesuai dengan konteks pemakaiaanya. Contohnya, panas dan dingin, tinggi dan pendek, pintar dan bodoh, dan lain sebagainya. Tinggi dan rendah adalah salah satu contoh antonim bergradasi, dimana tinggi dan rendah memiliki suatu rentang nilai yang berkelanjutan. Penjelasannya yaitu, sangat tinggi – tinggi – kurang tinggi – kurang rendah – rendah – sangat rendah.

  3. Reversif
    Hubungan beberapa kata berlawanan arti yang menggambarkan suatu pergerakan. Maksudnya adalah ketika satu kata menggambarkan dalam satu arah, sedangkan kata lain menggambarkan arah lain yang saling berlawanan dan tidak saling membutuhkan. Contohnya, tarik dan dorong, datang dan pergi, naik dan turun, dan lain sebagainya.

  4. Konversif
    Hubungan beberapa kata berlawanan arti dan keberadaannya saling melengkapi dan membutuhkan. Contohnya, orang tua dan anak, guru dan murid, pekerja dan pemberi kerja, dan lain sebagainya. Orang tua dan anak adalah salah satu antonim yang memiliki konversi yang saling membutuhkan dan melengkapi. Penjelasannya yaitu jika X adalah orang tua, makan Y adalah anak dari X (orang tua). Begitu pula dengan X adalah peminjam uang, dan Y adalah yang meminjami uang, maka Y akan meminjami X uang.

  5. Hubungan Taksonim
    Suatu sistem klasifikasi sitilah antonim yang terkadang digunakan untuk menggambarkan beberapa kata yang berada pada tingkatan yang sama. Beberapa kata tersebut masih dalam hubungan taksonomi, dan suatu hubungan yang horizontal. Contohnya adalah kata sifat dari warna-warna, seperti merah, orange, hijau, kuning, ungu, dan lain sebagainya.

Kemudian permasalahan yang selanjutnya yaitu terkait oposisi makna dari banyak orang yang tidak setuju jika antonim disebut lawan kata. Istilah oposisi yang digunakan oleh beberapa orang dapat mencangkup dari konsep yang benar-benar berlawanan sampai yang bersifat kontras. Berdasarkan sifatnya, oposisi dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Oposisi Mutlak
Hubungan beberapa kata ini memiliki pertentangan makna secara mutlak. Contohnya adalah antonim hidup dan mati. Keduanya memiliki batasan yang mutlak, karena sesuatu yang hidup tentu tidak atau belum mati, sedangkan sesuatu yang mati sudah tentu tidak hidup. Kedua proses tersebut tidak dapat berjalan bersamaan, melainkan bergantian.

b. Oposisi Kutub
Hubungan pertentangan beberapa kata ini sama dengan hubungan antonim bergradasi, artinya terdapat tingkat-tingkat makna pada beberapa kata tersebut. Contohnya kaya dan miskin, panas dan dingin, tinggi dan rendah, dan lain sebagainya.
Demikian pembahasan mengenai antonim dan permasalahan yang ada disekitarnya. Antonim bukan hanya hubungan beberapa kata yang saling berlawana, seperti naik dan turun, kaya dan miskin, benar dan salah, dan sebagainya. Namun terdapat permasalahan dan pembahahasan yang lebih mendalam. Mulai dari banyak orang yang tidak setuju jika antonim sama dengan lawan kata, sehingga mereka mengganti dengan lawan makna dan oposisi makna. Kemudian pembagian jenis antonim yang tidak mudah dalam pengklasifikasiannya, dan masih banyak masalah yang perlu dibahas secara mendalam.
Daftar Pustaka:
Fahmi, Rijal, K, A. Muwafiq, Rizqi, M. Antonim. Universitas Islam Negri Mulana Malik Ibrahim. Malang
Masduki, M. (2013). Relasi Makna (Sinonimi, Antonimi, dan Hiponimi) dan Seluk Beluknya. Prosodi, 7(1).
Parera, J. D. (2004). Teori semantik. Erlangga.