Melukis Impian dan Angan

—Pngtree—teachers day teacher cartoon hand_4087592

Halo sobat mijil dan teman seperjuanganku yang lagi baca tulisanku ini! Aku pengen cerita ke kalian nih jalan yang aku pilih dengan beribu-ribu pertimbangan. Eits… tapi kayaknya belum lengkap nih kalau aku belum ngenalin diri. Kenalin yaa, aku si lola alias loading lama. Asalku dari kota kecil yang hanya punya 1 mall diantara dua kota besar yang gak bisa ditandingin deh pokoknya. Sudah perkenalannya, kembali ke topik yuk. Aku mau cerita gimana sih kok aku sekarang bisa mantengin laptop sambil dengerin para dosen pendidikan matematika di Universitas Sebelas Maret.

Awal mula dari aku menduduki bangku kelas 10 SMA. Pada saat itu, aku dan teman-teman ada sosialisasi dari bimbingan belajar gajah, kalian pasti tau deh, terkait tips belajar dan jalur masuk universitas. Pertanyaan yang sering muncul kala itu yaitu “Besok mau masuk jurusan apa sih?” Tentunya, dipertanyai seperti itu belum terlalu memusingkan bagiku. Disaat teman-temanku menjawab pertanyaan dengan lantang tentang impiannya yang besar dan cita-citanya yang tinggi, aku hanya bisa menjawab asal-asalan sambil tersenyum.

Tahun berikutnya, aku menduduki bangku kelas 11 SMA. Kelas 11 SMA dikenal banyak orang adalah masa siswa untuk menentukan jalan hidupnya setelah lulus dari SMA. Dan seperti tahun kemarin, aku belum sama sekali terpikirkan dan hanya mengikuti saran orang tua untuk masuk kedinasan yang bahkan aku tidak inginkan. Aku merasa tidak unggul dalam semua bidang jurusan dan tidak tahu universitas mana yang ingin aku tuju. Sampai pada akhirnya, aku sadar betapa aku sangat menyukai peran dalam mengajar. Semasa SMA, aku mengikuti ekstrakulikuler GLACIAL atau Gladiool Pecinta Alam. Di GLACIAL, aku menjabat sebagai anggota KOMDIV yang bertugas dalam menyampaikan materi, menyusun rencana, dan lainnya. Suatu kesenangan tersendiri saat aku menyampaikan materi dan melihat mereka memahami pengajaranku. Dari situlah, aku mulai berpikir akan mengambil jurusan apa.

Tibalah saat yang ditunggu-tunggu saat aku menduduki kelas 12 SMA dimana siswa harus sudah matang dalam pilihan dan belajar dengan keras dalam mendapatkan universitas. Suatu hari, aku terpikirkan “Mengapa aku tidak ambil pendidikan matematika aja?” Toh, mengajar dan matematika merupakan kesenanganku. Akhirnya kuberanikan diri untuk berbicara kepada orang tuaku. Tidak disangka mereka menyetujuinya dan yakin bahwa aku bisa. Akhirnya, aku memantapkan diri dan bertekad untuk masuk ke jurusan pendidikan matematika.

Pada suatu hari, muncullah daftar siswa eligible untuk mendaftar SNMPTN dari sekolah yang membuatku terperanjak kaget. Ternyata, aku masuk ke daftar dan dalam urutan yang terbilang cukup atas. Aku sangat tidak menyangka karena aku tidak seambis teman-teman ku untuk masuk ke daftar siswa eligible. Setelahnya, aku berkonsultasi untuk memilih universitas yang aku tuju. Pada awalnya, aku memilih UNY. Tetapi, sekolah lebih menyarankan UNS karena peluang yang cukup besar. Akhirnya, aku memutuskan untuk mengambil Pendidikan Matematika UNS sebagai pilihan pertama, meskipun lumayan dikhawatirkan oleh pihak bimbel. Setelah itu, aku memasukkan data SNMPTN dan memilih jurusan dan universitas yang aku inginkan. Aku memang tidak terlalu berharap, tetapi aku yakin kalau memang jalanku pasti aku akan mendapatkannya. Berhari-hari kulewati, akhirnya datanglah tanggal 22 Maret jam 15.00. Kubuka pengumuman dengan Al-Fatihah yang tidak terhenti. Saat aku membukanya, aku langsung menangis dan langsung menghubungi semua keluargaku. Aku sangat bersyukur, aku dapat diterima di jurusan yang aku inginkan. Begitulah, akhir dari ceritaku dalam memilih dan sampai di jurusan yang aku inginkan. Semoga aku bisa membaca cerita ini lagi disaat aku udah sukses nantinya dan aku sudah meraih profesi yang aku inginkan. Sukses terus sobat mijil!

1 Like