Mayantara atau yang biasa kita kenal dengan dunia siber, dunia maya atau kata anak jaman now yaitu dunia virtual. Dimana, sekarang semuanya serba iptek, bahkan yang dulunya gaptek ataupun tidak tahu iptek sekarang menjadi tahu. Teknologi menjadi perantara mudah untuk kita melalukan berbagai aktifitas. Bayangkan saja jika kita hidup tanpa teknologi, seperti jaman purba misalnya, pasti pekerjaan akan terasa berat dan komunikasi pun terbatas. Contoh teknologi yang sudah berkembang pesat dan tidak dapat lepas dari kehidupan manusia saat ini yaitu smartphone/gawai. Smartphone/gawai ini memudahkan kita dalam berinteraksi/berkomunikasi dengan orang lain misalnya, dulu mengirim surat harus ditulis tangan dan lama baru dapat balasan sekarang tinggal kirim 5 menit saja sudah terkirim dan langsung dapat balasan, kita juga bisa berkenalan secara langsung dengan orang dari berbagai daerah maupun negara, berjual secara online, bahkan kita bisa mengikuti update terkini dari setiap dunia.
Pada Januari 2021, jumlah pengguna smartphone di dunia mencapai 5,22 miliar orang. Sementara, jumlah pengguna internet di dunia kini ada 4,66 miliar jiwa. Menariknya, mayoritas dari pengguna internet adalah pengguna media sosial. Jumlah pengguna medsos sendiri sebanyak 4,2 miliar pengguna. Informasi ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Hootsuite. Laporan itu menunjukkan bahwa per Januari 2021, pupulasi dunia mencapai angka 7,83 miliar jiwa. Berdasarkan laporan PBB, jumlah tersebut meningkat 1 persen per tahun, jika dibandingkan dengan tahun lalu. Artinya sejak awal 2020, jumlah populasi global telah meningkat setidaknya 80 juta orang. Dengan 5,22 miliar orang memakai smartphone, angka tersebut setara dengan 66,6 persen dari populasi dunia.
Lambat laun semua akan serba iptek, bahkan diluar negeri mereka sudah membuat robot untuk membantu pekerjaan mereka serta sistem belajar yang sudah berbeda. Jika dulu menggunakan buku untuk belajar sekarang sudah ada yang namanya e-book, google, schoolar berbagai media yang dapat membantu proses belajar. Bahkan anak-anak boleh membawa smartphone, laptop, dan tablet kesekolah untuk menunjang proses belajar mengajar mereka. Nah, tugas kita sebagai generasi emas atau generasi yang akan meneruskan bangsa ini, kita harus bisa lebih bijak menggunakan iptek, kreatif, infovatif serta kritis. Tidak tergoyah akan isu isu palsu atau yang biasa kita sebut dengan hoax. Bertumbuh dan berkembang dengan mengikuti arus globaliasasi, mampu bersaing, dan mengeluarkan banyak ide yang menarik.
Iptek tidak hanya memudahkan kita dalam bekerja tetap juga dalam belajar. Misalnya dengan adanya tele e-learning/education. Tele e-learning/education ini adalah proses belajar dimana siswa menerima instruksi melalui internet, misalnya dalam bentuk video. Selain itu juga ada zoom, google meet untuk mengadakan kelas secara online, rapat atau hal lain. Sangat praktis bukan dengan semakin berkembangnya teknologi.
Tapi perlu kalian ketahuan selain banyak dampak positifnya, teknologi juga memiliki dampak negatif. Seperti yang dikatakan diatas kita harus bisa lebih bijak dalam menggunakan teknologi ini agar tidak terjerumus ke hal-hal yang tidak baik. Kepada yang gaptek teknologi diharapkan untuk diberikan edukasi atau pengenalan tentang pentingnya iptek di era globalisasi dan berhati-hati ketika bermain medsos. Jangan melontarkan komentar yang tidak pantas disana. Indonesia maju teknologi terdepan.