Masyarakat suku Lampung pepadun dan saibatin

IMG_20221206_112321

Lampung merupakan provinsi yang terletak di bagian selatan ujung pulau Sumatra atau bisa juga di sebut pintu gerbang pulau Sumatra.
Saat kalian melakukan penyebrangan dari pelabuhan merak ke Bakauheni jika sudah terlihat menara siger yang menjulang tinggi pasti sebentar lagi akan tiba di Lampung.

Di provinsi Lampung memiliki 2 suku asli yang terdiri dari pepadun yang terletak di tengah provinsi Lampung seperti Kotabumi, tulang bawang,way kanan,way seputih.

dan saibatin terletak di pesisir provinsi Lampung seperti lampung timur,bandar Lampung, Lampung Selatan,Tanggamus, pesawaran dan Lampung barat.
tentu saja keduanya memiliki perbedaan
Mari kita bahas perbedaannya!!

1.pakaian adat

Pakaian adat suku Lampung pepadun di dominasi dengan warna putih
sedangkan pakaian adat suku Lampung saibatin di dominasi dengan warna merah

2.mahkota siger wanita dan kopiyah pria

Untuk adat pepadun menggunakan siger dengan jumlah lekuk 9 (siger lekuk siwo/Siwa)
9 lekuk memiliki makna adanya sembilan marga yang membentuk subsuku Abung siwo mego
Sedangankan pria menggunakan kopiyah emas

Sedangkan untuk adat saibatin menggunakan siger yang lebih sederhana dengan jumlah lekuk tuju (sigohk/siger lekuk Pitu),
Tujuh lekuk menandakan adanya gelar atau adok diantaranya suttan salon,raja jukuan/Dipati, batin,Radin,Minak,kimas dan mas inton
Sedangkan pria menggunakan kopiyah merah yang terbuat dari kain tapis

warna kuning emas pada siger maupun kopiyah memiliki arti kemewahan dan keagungan masyarakat Lampung

3.dialek bahasa

Masyarakat pepadun menggunakan dialek “O”, dan masyarakat saibatin menggunakan dialek “A”
Contohnya
Apa kabar?
Dialek O “nyo khabar”
Dialek A “api kabar”

Dan tentunya masih banyak lagi :slight_smile: