Mastitis dan Masalah dibaliknya

Mastitis adalah peradangan yang terjadi pada payudara yang biasanya terjadi pada ibu yang sedang berada pada masa menyusui. Terkadang mastitis dapat disertai dengan adanya infeksi maupun tidak. Terdapat beberapa cara masuknya kuman yaitu melalui Duktus Laktiferus ke lobus sekresi, melalui puting yang retak ke kelenjar limfe sekitar duktus (periduktal) atau melalui penyebaran hematogen (pembuluh darah). Mastitis juga disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus, yang masuk melalui puting yang lecet, dan biasanya puting yang lecet menyebabkan rasa nyeri dan membuat ibu tidak mau memberikan asi pada bayinya dan bayi akan kelaparan sehingga kebutuhan nutrisinya akan kurang terpenuhi. Selain bakteri dan juga puting susu yang lecet, penyebab mastitis lainnya adalah menyusui bayi hanya pada satu sisi payudara, penggunaan bra atau penyangga yang terlalu ketat, riwayat mastitis pada saat menyusui sebelumnya, frekuensi menyusui yang jarang dan waktu menyusui yang sangat sebentar. Posisi menyusi yang tidak baik, sehingga perlekatan mulut bayi pada payudara ibu tidak sempurna, seperti bayi hanya menyusui pada area putting saja sehingga menyebakan asi sulit untuk keluar, sehingga menyebabkan terjadinya sumbatan pada jalan keluar asi (puting). Kemudian selain itu, mastitis dapat terjadi juga saat ibu maupun bayi sedang sakit yang mana disaat seperti itu jumlah asi melimpah namun tidak dapat diberikan pada bayi sehingga asi akan terkumpul dan membuat payudara mengeras sehingga menyebabkan sakit pada payudara ibu. Hindari juga menghentikan pemberian asi yang secara cepat dan mendadak, ibu juga sebaiknya mengurangi informasi informasi yang akan mengganggu pikirannya karena dengan ibu memiliki banyak pikiran (stress) dan kelelahan dapat menurunkan daya tahan tubuh ibu sehingga menyebabkan mastitis.
Dilansir dari Cleveland Clinic, mastitis bisa berubah menjadi berbahaya jika tidak ditangani segera dengan baik. Infeksi yang terjadi pada payudara akan semakin parah sehingga memicu terbentuknya nanah atau abses payudara. Mastitisnon infeksi yang biasanya disebabkan oleh stasis susu (susu diproduksi, tetapi tetap di payudara). Ibu yang mengalami mastitis non infeksi biasanya merasakan payudara terasa nyeri, bengkak dan ketidaknyaman

Tada dan gejala yang sering muncul saat terjadinya mastitis adalah terjadi demam dengan suhu >30℃, lalu ibu juga akan mengalami menggigil, payudara bengkak, ngilu dan nyeri seluruh tubuh, payudara kemerahan, tegang, panas, dan payudara terasa keras. Pada saat seperti ini, bayi akan menolak asi karena terdapat peningkatan kadar natrium didalam asi ibu sehingga asi terasa lebih asin. Hal ini juga dapat membuat bayi merasa lapar sehingga kerap menangis.
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah :

  1. Ibu berusaha menyusui secara bergantian antara sisi kiri dengan sisi kanan
  2. Memompa asi sehingga tidak terjadi pembengkakan pada payudara ibu saat air susu sedang produksi sangat banyak
  3. Ibu dianjurkan untuk menggunakan teknik menyusui yang baik dan benar untuk mencegah luka lecet pada area putting. Lecet pada puting susu dapat dicegah dengan membenrkan posisi perlekatan antara payudara dengan posisi mulut bayi, yaitu seluruh putting dan areola (bagian hitam pada payudara ibu) masuk seluruhnya pada mulut bayi, jika perlekata
  4. Selalu menjaga kebersihan pada payudara ibu da juga pada bra yang ibu kenakan
  5. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui bayi
  6. Jika terjadi bendungan asi, sebaiknya ibu dianjurkan untuk mengompres payudara sebelum menyusui dengan air hangat
  7. Dan setelah menyusui, ibu sebaiknya juga dianjurkan untuk mengompress payu dara dengan air dingin selama 5 menit