Masa Depan Adalah Milik Kita Yang Telah Mempersiapkan Diri Dengan Menjalani Kehidupan Optimal

Memulai sesuatu yang baru, pasti gak akan nyaman untuk kita hadapi. Coba ingat-ingat perasaan kita yang dulu ketika pertama kali pindah ke sekolah baru atau pertama kali memulai perkuliahan, apa yang kamu rasakan? Kemungkinan besar pasti kita akan gugup, cemas, atau bahkan takut.

Apabila kita terpapar dengan hal yang sudah sering kita lakukan, maka otak kita akan merasa tenang, karena kita pernah melakukannya sebelumnya, jadi kurang lebih otak kita sudah bisa memprediksi hasil apa yang akan terjadi. Ini membantu kita untuk lebih banyak melakukan hal yang bersifat positif untuk kita dan bukan yang bersifat negatif atau membahayakan kita.

Lalu jika kita mencoba melakukan hal baru, yang belum pernah dilakukan sebelumnya, otak kita akan jauh lebih waswas supaya kita lebih berhati-hati dalam mencoba hal yang baru ini.

Pada dasarnya, kita bisa anggap otak kita sebagai teman untuk membantu supaya kita gak hanya sekedar hidup, tapi bisa hidup dengan optimal. Namun, kita punya pilihan untuk menjadikan otak kita sebagai teman yang baik atau teman yang buruk.

Terdapat dua cara supaya kita bisa menjadikan otak kita sebagai teman yang baik ketika memulai hal apapun itu yang baru dalam kehidupan kita:

  1. Mengetahui bahwa cemas itu adalah hal normal.
    Seperti yang sudah diketahui bahwa cemas, khawatir, atau perasaan negatif lainnya yang muncul ketika kita memulai sesuatu yang baru ternyata bukanlah pertanda bahwa ada yang salah dengan diri kita. Melainkan mempunyai perasaan seperti demikian merupakan respon alami yang bertujuan baik untuk menjaga kita agar tetap bisa hidup dengan baik. Oleh karena itu, kalau kita cemas atau khawatir, jangan dibawa pusing karena itu merupakan hal yang normal.

  2. Mulai belajar dari kegagalan
    Sekarang coba kita lihat kembali apa yang terjadi pada tahun 2020 ketika awal munculnya pandemi, banyak kesulitan yang harus kita hadapi dari segi kesehatan tubuh, kesehatan mental, kesehatan finansial, dan masih banyak lainnya.
    Jangankan pandemi yang kita alami dulu dan yang ada sekarang saja sudah bisa kita eksplor. Namanya juga hal baru, ketika baru mulai belajar pasti kita butuh waktu untuk beradaptasi. Percaya lah hal yang sama akan terjadi terhadap perubahan baru yang akan kita hadapi di masa depan.

Mungkin kita pernah berpikir “Apakah akan bisa siap untuk menerima dan beradaptasi di dunia metaverse atau dengan kata lain ialah dunia yang hampir penuh dengan virtual yang baru ini?” atau pemikiran lainnya yang serupa. Pesannya ialah kita semua pasti akan siap, namun tinggal seberapa cepat kita bisa mempersiapkannya dan jangan lupa kalau gagal itu pasti karena itu adalah bagian dari kesuksesan.

Maka belajarlah dari kegagalan tersebut. Dari kegagalan itu kita akan bisa lebih mengerti dan bisa kembali lebih kuat. Kita semua pasti akan bisa beradaptasi dengan baik dalam menggunakan teknologi baru ini untuk hidup yang lebih optimal.

Dalam hidup, pasti kita nggak akan bisa lari dari harus siap menghadapi perjalanan atau hal-hal baru. Tapi, tidak semuanya dalam hidup adalah hal yang baru. Ada di mana hal-hal yang “lama” ini adalah hal-hal yang dapat membuat kita nyaman bagaikan “rumah”.

Memulai sesuatu yang baru pasti tidak akan selalu mudah untuk kita, akan tetapi dengan mengetahui bahwa rasa khawatir justru membantu kita untuk mengambil langkah yang tepat. Kegagalan tidak bisa kita hindari namun bisa dipelajari, dan kita akan selalu punya “rumah” untuk pulang. Semoga momen-momen kita dalam memulai kembali perjalanan yang baru dalam hidup kita bisa lebih indah.