Oleh : Rizqi Qurniyawati
Halo teman-teman!
Pergi ke pasar membeli sandal
Tak lupa beli alpukat
Mari belajar klausa verbal
Mari belajar dengan semangat
Teman-teman tau tidak mengenai klausa verbal? Apa sih klausa verbal itu? Apa saja yang termasuk dalam klausa verbal? Dan apa contohnya? Eitss… tenang teman-teman jangan khawatir dan jangan risau. Mari kita belajar bersama mengenal apa itu klausa verbal. Simak baik-baik ya!
Sebelum kita membahas tentang klausa verbal, mari kita mengenal apa itu klausa terlebih dahulu. Menurut Abdul Chaer, klausa adalah satuan sintaksis berupa runtutan kata-kata berkonstruksi predikatif. Dalam hal ini berarti bahwa di dalam konstruksi terdapat komponen berupa kata ata fras yang berfungsi sebagai predikat; dan yang lain sebagai subjek, sebagai objek, dan sebagai keterangan. Contoh, Kakak minum adalah klausa. Kenapa klausa? Hal ini disebut klausa karena hubungan komponen kakak dengan komponen minum itu bersifat predikatif. Kakak berfungsi sebagai pengisi subjek dan minum adalah berfungsi sebagai predikat.
Teman-teman tau tidak apa perbedaan klausa dengan kalimat? Dari contoh di atas kakak minum bukankah sebuah kalimat? Pasti teman-teman berpikir begitu, hehehe. Sebuah konstruksi dapat dikatakan atau disebut sebagai kalimat itu jika dalam konstruksi itu diberikan sebuah intonasi final atau intonasi kalimat. Intonasi kalimat bisa saja intonasi deklaratif, intonasi intergatif, maupun intonasi interjektif. Nah, untuk klausa itu konstruksinya belum diberi intonasi.
Lanjut pembahasan mengenai klausa, ya? Baik, dalam klausa terdapat unsur yang boleh ada maupun boleh tidak ada. Apa saja itu? Unsur yang boleh ada dan tidak ada dalam klausa adalah objek, pelengkap, dan keterangan. Sedangkan unsur yang wajib adalah subjek dan predikat. Lalu dimanakah tempat klausa di dalam sintaksis? Kata dan frase menjadi pengisi fungsi-fungsi sintaksis, maka klausa di sini berfungsi sebagai pengisi kalimat.
Klausa dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan struktur dan berdasarkan kategori segmental yang menjadi predikatnya. Berdasarkan strukturnya, klausa dibedakan menjadi 2 jenis yaitu klausa bebas dan klausa terikat. Sedangkan berdasarkan kategori unsur segmental yang menjadi predikatnya dibedakan menjadi klausa verbal, klausa nominal, klausa adjektifal, klausa adverbial, dan klausa preposisional. Namun kali ini kita bahas mengenai klausa verbal dahulu ya, teman-teman.
Apa sih klausa verbal itu? Klausa verbal adalah klausa yang predikatnya berkategori verba. Seperti klausa kakak minum, matahari terbit, ibu mandi. Nah, itu adalah klausa verbal. Namun dalam verbal juga terdapat berbagai tipe seperti, klausa transitif , klausa intransitive, klausa refleksif, dan klausa resiprokla. Klausa transitif yaitu predikatnya berupa verba transitif. Contoh, kakek menulis surat, ibu membaca buku resep masakan. Klausa intransitif, yaitu klausa yang predikatnya berupa verba intrasnitif seperti ayah berangkat ke kantor. Klausa refleksif, yaitu klausa yang predikatnya berupa verba refleksif, seperti ibu sedang berdandan, dan ibu sedang mandi. Dan yang terakhir adalah klausa resiprokal, yaitu klausa yang predikatnya berupa verba resiprokal, seperti mereka bertengkat sejak kemarin.
Jadi, klausa verbal itu predikatnya berkategori verba dan dalam klausa verba sendiri terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan jenis verba yang digunakan. Wah, ternyata klausa verbal tidak sesulit yang kita bayangkan, ya? Semoga teman-teman paham mengenai penjelasan klausa verbal yang telah dipaparkan oleh penulis, hehe. Untuk meningkatkan pemahaman kita mengenai klausa verbal, mari kita bersama-sama berlatih menemukan berbagai klausa verbal lewat buku bacaan yang kita baca. Semakin sering kita membaca dan berlatih, maka semakin meningkat pula pemahaman kita.
Referensi:
Chaer, A. (2012). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.