Mari, Belajar Interjeksi!


Oleh : Intan Puspita

Ketika belajar Bahasa Indonesia, tentu kita sudah tidak asing lagi dengan beberapa istilah seperti: verba, nomina, adverbia, adjektiva. Keempat istilah tersebut termasuk ke dalam kelas kata. Namun, yang akan kita bahas dalam artikel kali ini bukanlah keempat kelas kata tersebut. Sebab, selain keempat kelas kata di atas, masih terdapat kata tugas.

Lalu, tahukah kalian, apa sih sebenarnya kata tugas itu? Berbeda dengan kelas kata yang memiliki makna leksikal, kata tugas ini hanya memiliki makna gramatikal saja, loh. Kata tugas tidak memiliki makna leksikal atau makna kamus seperti kelas kata yang lain. Suatu kata tugas dapat bermakna atau memiliki arti apabila digabungkan dengan frasa atau kalimat lain. “Dan, atau, di” merupakan contoh kata tugas. Kata tugas tidak bermakna apabila kata tersebut berdiri sendiri. Contoh: kata “rumah” (nomina) yang memiliki arti bangunan untuk tempat tinggal. Sementara, untuk contoh kata tugas seperti “di” tidak memiliki arti. Kata tersebut akan memiliki arti apabila dikombinasikan dengan frasa atau kalimat. Misalnya: “Ibu di rumah.”

Nah, kalian tahu tidak sih, ternyata kata tugas dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis yang meliputi: preposisi, konjungsi, interjeksi, artikula, dan partikel. Nah, yang akan kita bahas dalam artikel kali ini adalah interjeksi . Interjeksi biasa disebut sebagai kata seru, kata ini digunakan untuk mengungkapkan isi hati/perasaan seseorang, seperti perasaan gembira, sedih, kagum, heran, takut, kesal, marah, dsb. Ketika kita akan memuji betapa bagusnya pakaian yang dikenakan oleh seseorang, kita tidak hanya memuji dengan mengucapkan “bagus sekali bajumu”, tetapi, dapat kita awali dengan menambahkan kata “wah” sebagai bentuk ungkapan perasaan kita, sehingga menjadi “wah, bagus sekali bajumu”. Kata interjeksi ini biasanya ditulis di awal kalimat dan biasanya diikuti dengan tanda koma. Kata interjeksi ini masih dikelompokkan lagi berdasarkan ungkapan perasaan seseorang, yang meliputi:

  1. Interjeksi yang Menyatakan Kekaguman (amboi, aduhai, asyik)
    a. Amboi, indah sekali pantai itu!
    b. Aduhai, permainan ular tangga ini sungguh menyenangkan!
    c. Asyik, aku punya sepatu baru!

  2. Interjeksi yang Menyatakan Kesyukuran (alhamdulillah, syukur)
    a. Alhamdulillah, kita sudah selamat sampai tujuan !
    b. Syukur, kamu bisa menyelesaikan tugas dengan tepat waktu!

  3. Interjeksi yang Menyatakan Kejijikan (idih, cih, ih, cis)
    a. Idih, kotor sekali bajumu!
    b. Cih, teman macam apa kau!
    c. Ih, dia suka menipu!

  4. Interjeksi yang Menyatakan Harapan (Insyallah)
    a. Insyallah, aku akan berkunjung ke rumah mu besok.

  5. Interjeksi yang Menyatakan Kekagetan (astaga, astagfirullah)
    a. Astaga, malas benar kamu, jam segini baru bangun!
    b. Astagfirullah, aku lupa menaruh dompetku!

  6. Interjeksi yang Menyatakan Keheranan (aduh, aih, lo)
    a. Aduh, kenapa bisa berantakan begini?
    b. Aih, bajumu sangat kotor!
    c. Lo, bukannya kita pernah bertemu sebelumya?

  7. Interjeksi yang Menyatakan Simpulan (nah)
    a. Nah, dari paparan di atas, dapat kita tarik kesimpulan.

  8. Interjeksi yang Menyatakan Ajakan (mari, ayo)
    a. Mari, kita rayakan kemenangan ini.
    b. Ayo, kita berbelanja ke pasar

  9. Interjeksi yang Menyatakan Panggilan (hallo, hai)
    a. Hallo, dengan siapa saya berbicara?
    b. Hai, Ilham, sudah lama kita tidak beretemu.

  10. Interjeksi yang Menyatakan Kekesalan (Sial, buset, brengsek)
    a. Sial, dompetku tertinggal di atas meja!
    b. Brengsek, dia sudah merebut pacarku!

Kata interjeksi ini dapat digunakan baik dalam bahasa lisan maupun tulis. Interjeksi ini biasanya bersifat tidak formal, untuk itulah dalam suatu percakapan interjeksi sangat jarang bahkan hampir tidak pernah dipakai dalam forum atau situasi formal. Wah, tak terasa kita sudah sampai di bagian akhir pembahasan. Bagaimana mudah bukan belajar interjeksi?

Sumber :

Anton M. Moeliono, H. L. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.