Mari belajar frasa verbal sebagai keterangan


Oleh : Laksmi Oktaviana Putri

Sebelum membahas mengenai frasa verbal, kita harus menegtahui apa itu frasa. Frasa ialah satuan sintaksis yang dibentuk dari dua buah kata atau lebih dan hanya mengisi satu fungsi sintaksis di dalam kalimat (Ramlan, 2001: 138). Frasa memiliki beberapa bentuk, sebagai pengisi fungsi-fungsi sintaksis frasa juga memiliki kategori. Frasa dapat digolongkan berdasarkan distribusi dengan unsurnya yaitu, frasa eksosentris dan frasa endosentris. Berdasarkan distribusi dengan kategori kata frasa dapat digolongkan menjadi empat golongan, ialah frasa golongan N atau frasa nominal, frasa golongan V atau frasa verbal, frasa golongan Bil atau frasa bilangan, frasa golongan Ket atau frasa keterangan. Selain itu, ada frasa yang tidak memiliki persamaan distribusi dengan kategori kata, yaitu frasa depan seluruhnya terdapat lima golongan frasa, ialah frasa nominal, frasa verbal, frasa bilangan, frasa keterangan, dan frasa depan.

Apa yang kalian ketahui tentang frasa verbal? Frasa verbal adalah bagian dari kalimat yang berupa verba dengan atau tanpa objek dan/atau keterangan dalam kaidah struktur frasa dan yang berfungsi sebagai predikat. (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2019). Hakikat utama frasa verbal menjadi pusat analisis penelitian ini adalah fungsi frasa verbal dapat berperan sebagai unsur predikat dalam kalimat (Chaer, 2006: 317). Steiner dalam Hansen-Schirra & Gutermuth (2015: 56) berpendapat frasa verbal juga termasuk tata bahasa metafora sebab tata bahasa ini “menyuarakan” ide atau makna yang sama dengan memakai kategori frasa yang berbeda, misalnya seperti klausa bertingkat, klausa, frasa, alih-alih memilih menggunakan kosakata sederhana.
Verba dapat diperluas dengan menambahkan unsur tertentu, akan tetapi perluasan verba tersebut masih tetap berada pada tataran sintaksis yang sama. Seperti contoh verba datang, dapat diperluas menjadi tidak datang atau sudah datang, kedua perluasan tersebut berada pada tataran yang sama, yakni pada tatanan frasa. Baik verba maupun verba yang telah diperluas, yang dinamakan frasa verbal dapat menduduki fungsi yang berbeda-beda dalam setiap kalimat.

Verba dan Frasa Verbal sebagai Keterangan
Dalam kalimat berikut verba dan perluasannya berfungsi sebagai keterangan.
• Tante sudah pergi (untuk) berkebun.
• Kakek datang (untuk) berkunjung.
• Nina bersedia (untuk) membantu Andi.
• Mereka baru saja pulang (dari) bertamasya.
Contoh kalimat di atas memperlihatkan bahwa dua verba yang memiliki letak berurutan; yang pertama merupakan predikat dan yang kedua berfungsi sebagai keterangan. Pada 3 contoh kalimat awal terkandung pengertian mengenai “maksud” atau “tujuan” dari perbuatan yang dinyatakan dengan predikat. Oleh karena itu, kata “untuk” dapat disisipkan: pergi (untuk) berkebun, datang (untuk) berkunjung, dan bersedia (untuk) membantu Andi. Pada contoh kalimat terakhir kalimat terkandung pengertian “asal” dan oleh sebab itu, kata “dari” dapat disisipkan: pulang (dari) bertamasya.

Pada contoh di bawah ini, terlihat bahwa ini verba (dengan perluasannya) menjadi bagian dari frasa preposisional.
• Dia bersahabat dengan gadis Amerika itu untuk memperoleh status penduduk menetap.
• Petugas memasuki rumah yang terbakar itu dengan memecahkan kaca jendela untuk menyelamatkan penghuninya.

Pada contoh di bawah ini frasa verbal pada awal kalimat mengungkapkan keadaan subjek (anak kecil itu dan dia) pada waktu segera setelah peristiwa yang dinyatakan oleh predikat.
• Baru saja minum, anak kecil itu sudah menangis lagi.
• Bangun-bangun, dia sudah minta air putih.

Referensi

Engliana; Miranti, Ira;. (2020). PENERJEMAHAN FRASA VERBAL DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA (Translating English Phrasal Verbs into Indonesian). Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 9 (1), 56-71.
NOVIANINGSIH. (2012). BENTUK FRASA PADA WACANA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS XII SMA KARANGAN DAWUD DKK PENERBIT: ERLANGGA 2004. 1-17.
Sunendar, Dadang; Ismadi, Hurip Danu;. (2017). TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA Edisi Keempat. (A. Moeliono, H. Lapoliwa, H. Alwi, S. S. Tjatur, W. Sasangka, & Siiglyono, Eds.) Jakarta.