Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Negara dengan keanekaragaman hayati yang tinggi baik dari segi habitat maupun keanekaragaman flora dan fauna. Karena keragaman tersebut, Indonesia memiliki berbagai macam tanaman obat. Sayangnya keanekaragaman hayati indonesia selama ini belum sepenuhnya bisa dioptimalkan untuk pemanfaatnya oleh masyarakat.
Jika diamati lebih dekat, sumber daya alam ini dapat menambah nilai bagi masyarakat itu sendiri. Seperti kekayaan flora yang biasa digunakan untuk membuat obat-obatan tradisional.
Meski khasiat tanaman ini belum terbukti secara ilmiah, namun banyak orang yang menggunakannya tsebagai pengobatan alternatif penyakit, dan telah digunakan secara turun temurun dalam proses penyembuhan penyakit.
Obat Tradisional
Obat tradisional ini memiliki efek samping yang minimal dibandingkan dengan pemberian bahan kimia. Namun dengan berkembangnya zaman pengobatan tradisional telah digantikan oleh penggunaan pengobatan modern. Obat tradisional adalah obat yang dibuat dari bahan alam atau bahan-bahan alami. Obat ini merupakan warisan empiris nenek moyang masyarakat indonesia sejak zaman dahulu.
Obat-obatan jenis ini masih banyak diproduksi dan digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Pasokan obat tradisional atau, sering disebut obat herbal masih cukup tinggi. Obat herbal ini masih banyak digunakan karena lebih unggul dari obat-obatan modern lainnya dan mudah di dapat.
Daun Sirih Sebagai Obat
Penggunaan tumbuhan sebagai bahan obat sudah ada sejak lama. Salah satu tanaman yang telah di dikenal dan dimanfaatkan untuk pengobatan adalah daun sirih (Piper betle L) (Kuspriyanto, 2009).
Daun sirih merupakan tanaman antibakteri yang merupakan salah satu tanaman asli di indonesia dan sudah dikenal masyarakat indonesia sejak lama.
Jenis tanaman ini sangat mudah di temukan di pekarangan rumah. Jenis tumbuhan ini banyak tumbuh di wilayah indonesia antara lain Jawa, Madura, Bali, Aceh, Sumatera, Timor, Sulawesi, Ternate dan Lampung.
Kelebihan Daun Sirih
Tanaman ini memiliki banyak kelebihan, namun hanya sedikit dari masyarakat yang mengetahuinya. Jenis tumbuhan ini berkembang biak dari Asia tropis hingga Afrika Timur, dan menyebar dari wilayah Indonesia, Malaysia, Thailand, Sri Lanka, India hingga Madagaskar.
Daun sirih mengandung herbal yang sangat efektif. Penggunaan daun sirih sebagai obat biasanya di lakukan dalam bentuk perebusan air rebusan daun sirih yang segar, atau dalam bentulk minyak atsiri yang di tumbuk atau di tumbuk halus (Soedibjo, 2001).
Tanaman ini dikenal luas sebagai bahan obat tradisional. Seperti halnya antibiotik, daun sirih juga memiliki efek antibakteri. Kemampuan ini disebabkan oleh berbagai zat yang terkandung di dalamnaya (Sastroamidjoyo, 2007).
Ekstra Daun Sirih
Karena sifat antiseptiknya ekstrak daun sirih telah dikembangkan dalam berbagai bentuk sediaan seperti pasta gigi, sabun dan obat kumur. Ekstra sari daun sirih, injeksi, ekstrak air, alkohol, ekstrak heksana, ekstrak kloroform, ekstrak etanol memiliki aktivitas antibakteri terhadap inflamasi gingiva, plak dan kerusakan gigi (Suwondo., Et al., 2001).
Kandungan dan Manfaat Daun Sirih
Daun sirih mengandung fenol yang berperan sebagai racun mikroba dengan menghambat aktivitas enzimatik mikroorganisme. Daun sirih mengandung 4,2% minyak atsiri dan dapat digunakan sebagai agen antibakteri.
Antioksidan, Antiseptik, Fungisida dan Bakteriosidal.
Selain itu, khasiat dari daun sirih ini selain sebagai penghambat mikroorganisme serta sebagai styptic (penahan darah) dan vulnerary (obat luka pada kulit) juga untuk antioksidan, antiseptic, fungisida dan bahkan sebagai bakteriosidal.
Kemudian di tegaskan kembali oleh Widarti (1991) bahwa daun sirih mengandung minyak atsiri yang bersifat menghambat pertumbuhan mikroba.
Daun sirih juga dapat dapat digunakan untuk mengobati batuk maupun berfungsi untuk bakteriosidal terutama terhadap Haemophylus influenza, Staphylococcus aureus dan Streptococcus haemoliticus (Mursito, 2002).