Manakah Pekerjaan yang Menghasilkan Lebih Banyak "Cuan": ASN atau Tukang Kayu?

Saat ini dunia pertukangan khususnya kayu atau woodworking memang dijadikan pekerjaan sampingan atau mungkin hanya dijadikan hobi bagi sebagian orang.

Santoso adalah salah satunya, pria kelahiran Magelang 1971 ini memiliki hobi yang dapat menghasilkan cuan untuk menambah uang belanja sang istri. Pria berkulit sawo matang ini kerap dipanggil Santo. Meski Santo ini bukan lahir dari keluarga pengrajin kayu, tetapi beliau tertarik pada dunia pertukangan kayu. Selain tertarik pada dunia pertukangan kayu beliau juga tertarik pada perternakan hewan unggas. “Dari SMK saya itu sudah buat kandang burung puyuh” Kenang Santo.

Hobi pertukangan kayu ini sudah beliau tekuni saat duduk di bangku sekolah. Hobinya ini sejalan dengan jurusan yang beliau ambil saat bersekolah di SMK yaitu bangunan. Bertekad ingin mandiri setelah lulus SMK beliau melanjutkan kuliah tanpa sponsor dari orang tuanya. Beliau membayar uang kuliah dengan memproduksi kotak tempat ikan pindang yang dijual ke pasar. Setiap harinya beliau harus membuat kurang lebih 200-250 kotak agar dapat menutup target dalam seminggu yaitu 1000 kotak kayu. “ Dulu untung masih bujang, kalok sekarang ya gak bisa bagi waktu” ucap Santo. “kalok dulu temen-temen pada sibuk pacaran, saya sibuk buat kotak pindang” tambah Santo.

Sayang, pendidikannya di bangku kuliah tidak sampai skripsi karena beliau menikah dan mempunyai tiga orang anak. Kedua anak lelakinya sudah lulus kuliah menjadi sarjana teknik dan anak bungsunya masih menjalani kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri. Tuntutan ekonomi membuat Santo mencari pekerjaan dan melamar pekerjaan sebagai ASN di salah satu kantor di Magelang.

Santo masih mengingat dengan jelas bagaimana proses membangun tempat tinggalnya bersama keluarga kecil yang beliau miliki. Saat itu terjadi peristiwa krisis moneter yang menjadikan semua harga bahan bangunan dari mulai semen, batu, pasir, besi dan juga kayu melonjak tinggi. Hal ini membuat beliau harus memutar otak bagaimana cara mengatasinya. Kayu jati bekas dari rumah orang tuanya lah disulap menjadi pintu dan kusen jendela.

Bermodalkan peralatan sederhana yang beliau punya seperti pasah tangan, tatah dan gergaji, serta ilmu yang beliau miliki maka jadilah sebuah mahakarya pertamanya yang masih utuh sampai saat ini. Sejak saat itu beliau mulai belajar ilmu baru tentang bagaimana cara membuat lemari, meja rias, meja makan, dan lain sebagainya. Beliau juga mahir dalam bidang pertukangan bangunan. Hampir 90% perabotan di rumahnya beliau rancang dan buat sendiri.

Ada kala dimana beliau menenerima permintaan dari teman atau orang disekitarnya untuk dibuatkan perabotan rumah seperti lemari pakaian, meja makan, pintu dan kusen. Hal ini menjadi tambahan penghasilan untuk beliau. Harga untuk lemari baju dua pintu dengan kaca di bagian depannya beliau tarif dengan harga Rp.1.500.000 untuk jasa pembuatannya saja, dengan catatan kayu dari pihak pembeli. Jika kayu dari beliau maka harganya menyesuaikan dengan harga jenis kayu apa yang akan di gunakan, misalkan kayu nangka atau kayu jati putih harganya berbeda di setiap tempat.

Hobi yang bisa dikatakan menjadi pekerjaan sampingannya ini dilakukan setelah menjalankan tugasnya sebagai ASN. Hampir setiap hari jika ada tanggungan pekerjaan membuat mebel maka beliau akan kerjakan setelah pulang dari kantor. Di hari sabtu minggu jika tidak ada agenda lain maka beliau juga akan garap sampai sore. “Tidak setiap hari saya disini (ruang kerja mebel), kalau tidak capek ya kesini. Kadang badan sudah capek dan ngantuk karena ada pekerjaan tambahan di kantor” ujar Santo.

Bagi Santo menjadi Aparatur Sipil Negara merupakan suatu tugas yang mulia dan bermanfaat bagi banyak orang. Dengan melakukan hobi sebagai tukang kayu yang bergelut dengan kayu dan pasah ini membuat hatinya merasa bahagia dan dapat mengisi waktu luang. Santo tidak menyangka jika hobinya ini dapat menghasilkan cuan untuk menambah uang belanja sang istri. Jika ditanya mana yang lebih menghasilkan banyak cuan, apakah tukang kayu jawabannya?. Sepertinya bukan karena menurut beliau cuan dari menjadi tukang kayu ini hanya bonus dan tidak bisa diandalkan setiap waktu.

2 Likes