Lika - liku Perjalanan

Hai semuanya, perkenalkan saya Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara UNS. Di tulisan ini saya ingin menceritakan perjalanan saya yang panjang hingga bisa menjadi salah satu mahasiswa di UNS.

Saya merupakan siswi SMA di salah satu Kota Palembang yang cukup terkenal. Kala itu, Tim BK sekolah saya mulai melakukan survei mengenai minat dan bakat apakah kami ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi atau tidak. Pada saat itulah saya merasakan keganjalan dalam hati saya. Saya merasa tidak cocok dengan jurusan yang saya ambil saat itu yaitu IPA. Saya menceritakan hal tersebut kepada teman-teman dan orangtua, setelah mendengar nasihat mereka saya memutuskan untuk Lintas Jurusan ke IPS. Pada awalnya saya ragu untuk pindah haluan karena saya harus memulai semuanya dari nol, tetapi teman-teman saya selalu meyakinkan saya untuk melakukan apa yang saya inginkan tanpa rasa takut. Tibalah penentuan Siswa Eligible sekolah saya untuk SNMPTN, saya sangat berharap agar menjadi salah satu siswa tersebut. Tetapi mungkin bukan jalannya, saya tidak masuk Siswa Eligible.

Hari demi hari, saya menyiapkan diri saya untuk mengikuti SBMPTN. Mulai dari mempelajari materi dari awal, latihan soal, hingga mempersiapkan mental. Jujur sangat sulit untuk membagi waktu, di satu sisi tugas sekolah yang terus bertambah dan di satu sisi saya harus mempersiapkan UTBK. Hal tersebut semakin rumit karena saya mempelajari IPA di sekolah dan harus mempelajari materi IPS dengan sendirinya. Tak jarang saya merasa lelah hingga ingin menyerah, tetapi saya kembali mengingat bahwa usaha tak pernah mengkhianati hasil. Dengan hati yang ragu saya mendaftar SBMPTN di salah satu Universitas di Malang.

14 Juni 2021, dengan cuaca tak bersahabat menambah keresahan hati pada hari itu. Dengan tangan gemetar saya membuka pengumuman berharap ada kata selamat yang menyambut mata. Tetapi tuhan berkata lain, kata semangat malah menjadi kata yang menyambut mata. Kecewa? Sudah pasti. Rasa malu dan kecewa bercampur menjadi satu. Dengan mata yang terus mengeluarkan air mata saya membuka grup sekolah saya, betapa iri nya hati ini melihat teman-teman yang lulus ke universitas impian.

Perjuangan tak henti disana, saya masih ingin berjuang masuk ke Universitas Negeri. Saya mencari informasi mengenai universitas yang membuka Jalur Mandiri. Teman saya menyarankan untuk mengikuti jalur mandiri di UNS. Jujur saat itu saya tidak mengetahui mengenai UNS, lalu saya mulai mencari informasi mengenai UNS dan ternyata UNS merupakan universitas yang sangat bagus. Saya pun memutuskan untuk mengikuti Jalur Mandiri UNS menggunakan Nilai UTBK yang saya dapat.

Seperti De Javu, tibalah pengumuman Jalur Mandiri. Pada saat itu pengumuman sudah bisa diakses tepat tengah malam. Tetapi web error, hingga saya memutuskan untuk tidur dan membukanya pada pagi hari. Pada pagi hari, saya sudah siap untuk menerima apapun hasilnya diterima atau tidak. Teriakan tak kuasa saya tahan ketika melihat kata selamat menyambut indra penglihatan. Rasa senang tidak dapat dideskripsikan. Walaupun saya diterima di pilihan kedua, tetapi saya sangat bangga untuk menjadi Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara UNS. Senang rasanya untuk memulai perjalanan baru di tempat yang baru, lingkungan baru, dan teman yang baru.

Sekian cerita saya kali ini, terima kasih telah membaca.

1 Like

Eh ada anak rantau lagi. Anak rantau mana suaranya nih…