Lika-Liku Perjalanan Menuju PTN Impian

Remini20210901081527642

Hallo sahabat mijil, aku adalah salah satu mahasiswa di kampus Ultraman. Kali ini aku menulis kisahku yang berawal dari duduk di bangku SMA tepatnya kelas XII.

Saat duduk di bangku kelas XII, aku sama sekali tidak merasakan pembelajaran tatap muka dikarenakan adanya pandemi. Setiap hari rutinitasku menghadap layar gadget. Bagiku itu adalah masa-masa tersulit saat menjadi pelajar di SMA yang umurnya tidak panjang lagi. Saat itu aku merasa kesepian karena tidak bisa bertemu teman-teman dan juga guru. Padahal kedua komponen tersebut bisa aku ajak konsultasi untuk memberi saran kepada diriku yang tengah mengambil langkah untuk kedepannya. Aku mulai bimbang dalam menentukan mau melanjutkan kemana. Mau tidak mau aku harus meminta saran secara virtual. Saat kelas XII, aku lebih memprioritaskan belajar untuk persiapan utbk daripada belajar materi pelajaran. Ceritanya aku persingkat saja ….

11 Januari 2021 - 22 Maret 2021
Saat itu aku termasuk dalam daftar siswa eligible. Aku merasa senang karena diberi kesempatan untuk mendaftar jalur SNMPTN. Banyak ucapan selamat yang aku terima. Aku memberi kabar gembira ini kepada orang tuaku. Kedua orang tuaku memberikan saran terhadap apa yang akan aku ambil. Tetapi, aku menghiraukannya karena aku tidak minat saran dari orang tuaku. Lalu, dalam pilihan SNMPTN aku asal pilih jurusan dan universitas tanpa memperhatikan nilai rata-rata raporku. Setiap hari aku berdoa agar lolos seleksi SNMPTN. Tetapi pada tanggal 22 Maret 2021 takdir berkata ‘’merah’’ dan aku harus menerimanya. Sempat kecewa dan menangis tak kunjung berhenti. Namun, orang tua dan teman-temanku selalu menguatkanku dan memberi motivasi.

23 Maret 2021 – 10 Juni 2021
Hari berikutnya aku mencoba untuk ikhlas dan mulai move on dari SNMPTN. Aku pun mulai mempersiapkan diri untuk SBMPTN. Hari-hariku dipenuhi dengan belajar, tryout online, latihan soal utbk, diiringi berdoa. Hari pendaftaran SBMPTN telah tiba. Tanpa pikir panjang aku langsung memilih program studi dan universitas yang sama dengan pilihan SNMPTN kemarin. Kedua orang tuaku juga setuju dan merestui pilihanku. Tetapi aku merasa bunuh diri dengan pilihanku itu karena jika aku tidak lolos pilihan pertama maka peluang lolos di pilihan kedua sangatlah kecil. Selain itu, aku mencoba mendaftar PMDK dan SMJP UNS sebagai cadangan. Pada tanggal 31 Maret 2021 diumumkan hasil seleksi PMDK. Lagi-lagi kata “maaf” dan rasa kecewa yang aku dapatkan. Ditolak universitas yang sama selama dua kali ini membuatku agak hilang semangat tetapi aku harus berjuang untuk mewujudkan mimpi-mimpiku.
Tanggal 17 April 2021 tiba saatnya aku melaksanakan UTBK. Di tengah menjawab soal tiba-tiba aku kedinginan dan stuck pada beberapa soal. Pulang dari pelaksanaan UTBK aku mulai kepikiran skor UTBK yang aku dapatkan besok. Tiap malam aku overthinking dan pesimis, tetapi perilaku negatif tersebut aku hilangkan dengan mendekatkan diri kepada Allah dan berharap ada jalur langit yang berpihak kepadaku. Hari demi hari terus berlalu. Tepat di hari ulang tahunku, diumumkan hasil SMJP dan hasilnya “maaf”. Aku menganggap ini kado terburuk yang pernah aku terima.

14 Juni 2021
Empat hari setelah pengumuman SMJP, saatnya pengumuman hasil sbmptn. Dari pagi hingga akan membuka hasil pengumuman hatiku tidak tenang, lalu aku sholat sunah dan membaca Al-Quran. Jam menunjukkan pukul 15.00 WIB, tiba saatnya pengumuman hasil SBMPTN. Jantungku berdebar sangat keras. Aku mengetik nomor pendaftaran dan tanggal lahir dengan tangan gemetar. Setelah loading aku pun tidak berani melihat bagaimana hasilnya. Tetapi akhirnya aku memberanikan diri untuk melihat hasil SBMPTN tersebut dengan mengintip perlahan-lahan. Bismillah. Ternyata di layar gadget terpampang tulisan ‘’Selamat anda dinyatakan lolos seleksi SBMPTN’’ . Alhamdulillah aku lolos di universitas dan program studi pilihan pertama yang sudah menolak aku selama dua kali. Ya betul, Pendidikan Matematika UNS. Tak kuasa aku menahan tangis bahagia sembari memberitahu ibu dan memeluknya. Keluarga besarku pun senang mendengar kabar gembira ini. Aku sangat bersyukur ternyata ini merupakan kado terindah diumurku yang baru dan hasil kerja kerasku selama ini. Ternyata benar, doa, restu orang tua, dan usaha memang sangat mustajab. Aku berharap di universitas dan program studiku ini menjadi jembatan untuk menuju kesuksesan.

Note : Jika gagal coba lagi, karena kegagalan adalah awal dari kesuksesan. Jangan bosan untuk mencoba. Percayalah Allah itu maha baik. Kita akan diberi kebahagiaan di waktu yang tepat. Semangat orang-orang hebat!

Salam hangat❤️
hrvnnych

1 Like

Beri gelar kampus Ultraman. Emangnya film Ultraman masih ada ya… :thinking:

Dulu sih ada film Power Rangers :robot: