Lika-Liku Gapyear di Tahun 2022

Kehidupan setelah lulus sekolah bisa dibilang langkah awal menuju pendewasaan. Dimana proses pendewasaan sangat membutuhkan perjuangan yang tidak gampang. Setiap perjuangan pasti ada rintangan yang membuat diri sendiri ingin sekali menyerah. Sedangkan diri sendiri mempunyai banyak rencana yang ingin di gapai untuk masa depan, salah satunya masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Banyak hal yang harus diperjuangkan jika ingin masuk ke PTN, seperti peningkatan nilai rapot di setiap semesternya. Jalur ini biasa disebut jalur SNMPTN atau menggunakan nilai rapot. Dimana siswa yang masuk kedalam jalur itu adalah siswa eligible atau siswa yang memiliki rata-rata tinggi di sekolahnya, jadi tidak semua siswa bisa mengikuti jalur tersebut. Jika tidak lolos jalur itu akan kembali mengulang belajar untuk persiapan SBMPTN atau jalur tulis.

Hal ini adalah langkah awal yang saya pilih setelah lulus sekolah. Pertama, saya mencoba jalur SNMPTN atau jalur prestasi menggunakan nilai rapot. Hal itu tidaklah semulus yang dibayangkan, saya gagal di jalur awal. Namun, saya tidak menyerah, saya mencoba jalur kedua SBMPTN atau jalur tes. Yang dimana kita semua harus belajar kembali untuk mendapatkan skor tinggi agar bisa masuk Perguruan Tinggi Negeri yang di inginkan.

Tidaklah mudah untuk melewati fase ini, jatuh bangun saya lewati untuk memperjuangkan PTN impian saya. Tetapi, lagi-lagi saya gagal. Disinilah saya mulai kehilangan arah saya harus kemana dan mulai darimana lagi. Akhirnya saya memutuskan untuk mencoba jalur terakhir yaitu jalur mandiri yang masih menggunakan tes tetapi disertai uang pangkal yang bisa dibilang tidak sedikit.

Pada tahap ini saya mencoba jalur mandiri di berbagai Universitas dengan harapan saya bisa keterima di salah satu universitas tersebut. Apakah kali ini saya bisa? dan lagi-lagi saya harus gagal. Saya mulai berfikir, kenapa rasanya tidak adil, segala bentuk ketidakterimaan tidak bisa ditahan lagi. Hingga pada akhirnya, saya sedikit kehilangan arah bahkan saya down.

Saya memutuskan untuk hiatus dari semua sosial media untuk belajar menerima semua kenyataan yang saya alami. Lama waktu berjalan, saya mulai terbiasa dan mulai menerima keadaan. Saya meyakinkan diri saya sendiri untuk bisa bangkit dari keterpurukan ini. Saya memutuskan untuk mencoba hal baru dan keluar dari zona ini.

Saya mencoba untuk mendaftar pekerjaan, hal ini juga tidak semudah yang dibayangkan. Betapa susahnya mencari pekerjaan bagi lulusan baru seperti saya. Setelah mencoba melamar di berbagai tempat dan saya tidak diterima, saya memutuskan menggunakan waktu luang saya dengan belajar untuk mencoba mendaftar lagi universitas di tahun depan.

Hingga tidak terasa saya sudah melewati fase ini sampai dimana hari pendaftaran Perguruan tinggi tiba kembali. Saya memberanikan diri untuk mendaftar kembali lewat jalur tes (UTBK). Disini saya sudah tidak menaruh harapan apa apa, karena saya takut jika harus kecewa kembali seperti tahun kemarin.

Dan, benar saja saya gagal lagi di tahap ini. Banyak pertimbangan yang saya pikirkan, hingga akhirnya jalur ini harus saya ambil kembali yaitu jalur mandiri. Saya memutuskan untuk mengambil jalur ini sebagai tahap terakhir perjuangan saya untuk mengejar Perguruan Tinggi Negri.

Saya sempat tidak percaya dengan hasilnya, seperti mimpi bahwa saya akhirnya lolos masuk Perguruan Tinggi Negeri. Saya sangat bersyukur dan sangat bangga pada diri saya sendiri bisa melewati fase ini dengan penuh lika-liku yang tidak gampang. Hingga pada akhirnya saya bisa mendapatkan hasil dari semua usaha yang sudah saya lakukan kurang lebih satu tahun ini.

Jangan takut untuk mencoba, terkadang semua berjalan tidak sesuai rencana. Karena hal itu, saya percaya dengan adanya sebuah proses. Bahwa hasil dari sebuah proses itu nyata adanya, dimana kita mau berjuang, bersabar, berusaha, dan berdoa pasti akan ada hasil yang jauh lebih indah dari ekspetasi kita. Dengan adanya kabar yang sangat gembira ini saya tidak lupa berterimaksih kepada diri saya sendiri sudah bertahan dengan berbagai macam keadaan dan berterimakasih kepada orang tua yang selalu mendukung saya bagaimanapun kondisinya.

2 Likes