Di tengah ramainya stasiun kereta api ada seorang remaja berusia 15 tahun yang ingin melakukan perjalan jauh, ini adalah pertama kalinya ia melakukan perjalanan jauh sendirian karna ia ingin menyusul orang tua nya yang sedang berkerja disana.
Pada tanggal 15 Oktober 2018, saya melakukan perjalanan yang cukup jauh dari Jakarta ke Malang Jawa Timur, saya melakukan perjalanan tersebut karena ingin menyusul orang tua saya yang sedang berkerja disana, dikarenakan tidak ada yang bisa menemani saya akhirnya saya memutuskan untuk melakukan perjalanan sendirian di umur saya 15 tahun, di stasiun saya langsung menukarkan tiket saya yang sudah di pesan orang tua saya melalui aplikasi, Setelah saya mendapatkan tiket saya langsung masuk ke dalam area stasiun dan ternyata keretanya sudah ada jadi saya langsung masuk ke kereta, pas saya duduk ternyata pemandangan di jendela kereta saya itu monas dan memang stasiun keretanya bersebelahan dengan monas, ini pertama kali nya saya melihat monas dari dalam kereta, jam pun menunjukan pukul 17.40 dan waktunya kereta saya berangkat menuju Malang, disitu saya sangat senang tetapi ada rasa takut juga karena benarĀ² pertama kali saya naik kereta jarak jauh sendirian tanpa di dampingi orang tua, tidak banyak pemandangan yang bisa saya lihat dikarenakan perjalananya malam hari, Kereta berhenti di beberapa stasiun seperti Cirebon, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Madiun, Nganjuk, Kediri, Blitar dan terakhir di Malang, Pada saat berhenti di stasiun Cirebon ada bapakĀ² yang naik dan duduk di sebelah kursi saya, beliau mengajak ngobrol saya dan terkejut ketika tau umur saya 15 tahun dan saya melakukan perjalanan ke Malang sendirian, saya dikasih permen dan beberapa jajanan lain sama beliau, kereta pun melanjutkan perjalanan lagi, sayapun akhirnya tertidur, waktu menunjukan pukul 06.00 dan tiba tiba saya dibangunkan oleh bapak bapak disebelah saya, ternyata beliau mau turun di stasiun Blitar dan berpamitan ke saya, karena hari mulai cerah akhirnya saya tidak melanjutkan tidur saya dan menikmati pemandangan di jendela.
Tak lama kereta saya pun sampai di stasiun Malang pada pukul 07.00, saya turun dari kereta dengan perasaan masih tidak menyangka saya bisa sampai di malang sendirian tanpa didampingi siapapun diumur saya yang masih terbilang dibawah umur, di pintu keluar orang tua saya sudah menunggu saya dan akhirnya kita bertemu.
Setelah menjemput saya, kita langsung ke hotel dan orang tua saya menyuruh saya untuk istirahat terlebih dahulu sebelum jalan jalan di malang, setelah saya istirahat akhirnya kita jalan jalan di sekitaran kota malang, mencoba kuliner malang dan tentunya kita mencoba rawon yang ternyata rasanya enakk banget kalau makan langsung di daerah asalnya, setelah itu kita langsung balik lagi ke hotel dikarenakan keesokan harinya kita mau ke bromo.
Waktu menunjukan pukul 02.00 Kita pun bangun dan segera bersiap siap untuk menuju ke bromo, pas sampai bromo langit pun sudah mulai cerah dan kita tidak kebagian sunrise, akhirnya kita hanya menikmati pemandangannya saja, setelah ke bromo kita lanjut ke wisata pohon apel di daerah batu, disitu saya saya terkejut karena kita boleh mengambil dan memakan buah apelnya langsung dari pohonnya, buat saya yang tinggal di kota dan tidak ada pohon buah ini merupakan hal yang sangat unik, setelah itu kita langsung balik ke hotel untuk istirahat.
Dan keesokan harinya kita langsung pulang menuju jakarta menggunakan kereta.
Pelajaran tentang keberanian, kemandirian, dan pengalaman pertama yang penuh kenangan. Bagi seorang remaja berusia 15 tahun, melakukan perjalanan jauh seorang diri bukanlah hal yang mudah. Namun, dari perjalanan ini saya belajar bahwa terkadang untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, dibutuhkan keberanian untuk melangkah sendiri. Meskipun ada rasa takut dan ketidakpastian, pada akhirnya pengalaman ini mengajarkan saya banyak hal tentang diri saya sendiri bahwa saya mampu menghadapi tantangan, menikmati petualangan, dan menciptakan kenangan tak terlupakan.
Perjalanan ke Malang ini bukan hanya sekedar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan menuju kedewasaan. Setiap langkah dan keputusan yang diambil menjadi bagian dari proses belajar dan tumbuh. Dan meski penuh tantangan, saat saya sampai di tujuan dan bertemu dengan orang tua, semuanya terasa berharga.
Ini adalah awal dari banyak mimpi dan petualangan lain yang mungkin akan saya jalani di masa depan.