Kutipan Langsung

Hallo teman teman Mijil :raised_hand_with_fingers_splayed:
Apa kabar? Semoga sehat selalu ya!
Apakah kalian pernah mendengar tentang apa itu kutipan?
Dalam sebuah karya ilmiah, penulis akan mengutip beberapa sumber informasi yang digunakannya sebagai bahan untuk menunjang atau sebagai media tambahan informasi dalam membuat karya ilmiah tersebut. Nah ada 2 cara menulis kutipan secara khusus sesuai dengan jenisnya yaitu dikenal dengan teknik mengutip berdasarkan bentuk dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

  1. Kutipan langsung
  2. Kutipan tak langsung
    Kali ini kita akan mempelajari apa itu kutipan langsung, simak yuk!

Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah jenis kutipan yang harus sama dengan aslinya, baik tentang susunan katanya, ejaannya, maupun tanda bacanya. Dalam hal ini ada beberapa cara mengutip antara lain:

  1. Kutipan ditulis sesuai dengan bahasa aslinya, baik bahasa Indonesia, daerah maupun bahasa asing
  2. Kutipan ditulis sesuai isi atau kandungan artinya, dan jika berbahasa asing penulis menerjemahkan dengan bahasa sendiri. Hal ini dilakukan karena teks aslinya memang tidak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
  3. Kutipan ditulis sesuai bahasa asli dan terjemahannya karena memang sudah diterjemahkan; misalnya, kitab suci Al-Qur’an dan terjemahannya, atau hadist yang sudah diterjemahkan.
  4. Kutipan ditulis sesuai bahasa aslinya kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh pengutipnya sendiri. Namun, jika pengutip tidak menerjemahkan tetapi memberi komentar atau mengambil inti maknanya saja, maka ketentuannya termasuk kutipan langsung khususnya berkenaan dengan komentar tersebut.

Berdasarkan jumlah barisnya, tata cara penulisan kutipan kutipan langsung ada dua macam, tergantung pada panjang pendeknya serta jumlah kata kutipan, antara lain :

  1. Kutipan langsung yang kurang dari empat baris
    Kutipan ini ditempatkan di dalam teks di antara tanda petik dengan jarak yang sama dengan jarak baris di dalam teks yakni 2 spasi.
    Contoh :
    Menurut Abdul Syani (1987:102), “sejumlah rangkaian atau sistem yang dapat menyebabkan kelompok dapat dikatakan berstruktur, yaitu: pertama, adanya sistem dari status-status para anggotanya. Ia memiliki susunan pengurus yang merupakan suatu rangkaian yang bersifat hierarkis. Kedua terdapat atau berlakunya nilai-nilai, norma-norma (kebudayaan) dalam mempertahankan kehidupan kelompoknya yang berartu bahwa keberhasilan struktur selalu diutamakan. Ketiga, terdapat peranan-peranan sosial (social role) yang merupakan aspek dinamis dari struktur”.
  2. Kutipan langsung yang terdiri atas empat baris atau lebih
    Kutipan ini ditempatkan di bawah baris terakhir teks yang mendahuluinya.
    Contoh :
    Seorang mahasiswa atau peneliti yang hendak melakukan penelitian, mesti mengetahui terlebih dahulu topik atau tema apa yang hendak dibahas dalam penelitian yang dibuat. Menurut Patilima (2013:17) menyatakan sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk menentukan sebuah topik penelitian, yaitu: “Pada penentuan topik penelitian, pusatkan perhatian dengan menggambarkan secara ringkas (maind mapping), menyusun judul, dan mempertimbangkan apakah topik tersebut dapat diteliti.

Perlu diingat bahwa terlalu banyak menambahkan kutipan langsung dapat menimbulkan kesan bahwa penulis kurang menguasai bahan pustaka yang dikutip. Nah sekian dulu pembahasan kita kali ini, semoga bermanfaat ya✨