Ngga disangka, aku yang biasanya lebih suka nyempil di belakang saat ada acara sekolah, tiba-tiba jadi panitia dies natalis! Awalnya, aku kaget dan mikir, “Ini ngapain aku ikut begini?” Bayangkan, aku harus mengurus acara besar, ngejar deadline, dan berinteraksi dengan orang-orang yang unik-unik. Tapi yaudahlah, daripada gabut, mending ambil tawaran temanku ini. Sebenarnya ada rasa penasaran juga. Toh, ini juga pengalaman pertamaku.
Ketika pertama kali masuk tim panitia, aku langsung kaget melihat banyaknya tugas yang harus dilakukan. Mulai dari bikin poster, desain banner, bikin logo, hingga mengurus media sosial. Sebenarnya, aku ngga terlalu paham soal desain-desain ini. Tapi untungnya, timku udah jago-jago. Akhirnya, aku sedikit paham walaupun sebelumnya udah pernah pegang akun kelas dan mengelola feed Instagram sendiri. Rapat-rapat panitia membuatku belajar banyak hal. Dari segi kerja sama, mengutarakan pendapat, sampai debat karena perbedaan pendapat.
Salah satu tugas yang paling bikin pusing adalah saat mendesain logo. Kami ngga bisa sembarangan dalam membuat desain; kami harus menentukan filosofinya juga. Setelah beberapa kali revisi, kami akhirnya memilih logo obor. Proses ini bikin aku merasa betapa kerennya jadi anak desain. Namun setelah merasakannya sendiri, rasanya mau nangis! deadline mepet, ide ngga keluar-keluar, dan yang paling frustrasi adalah saat desain yang udah setengah jadi tiba-tiba ngga tersimpan. Tapi berkat bantuan teman-teman yang sudah pro, kami bisa membuat desain yang bagus lagi. Dari situ, aku merasakan pentingnya kerja sama tim dan tidak boleh egois.
Selain bikin logo, aku juga harus mengurus media sosial yang ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Aku harus pintar-pintar bikin konten yang menarik dan kekinian, sesuai standar TikTok. Setiap kali ada postingan baru, rasanya seperti menunggu ujian. Setiap hari harus update dokumentasi kegiatan dan membalas komentar dari followers . Awalnya terasa ribet, tapi lama-lama jadi seru juga! Apalagi saat melihat jumlah followers kami semakin banyak dan berinteraksi dengan followers yang unik-unik. Kadang deg-degan menunggu respon dari mereka, terutama jika ada komentar negatif; rasanya malas untuk update lagi.
Seminggu sebelum acara, deadline menjadi musuh terbesar panitia. Aku dan teman-teman mulai sibuk banget mengecek semua persiapan dari kamera hingga hasil desain-desain yang sudah kami buat. Kami sering begadang untuk menyelesaikan gambar yang belum selesai. Posisi ku di kelas 12 juga menambah tantangan; setelah kelas aku bimbel dan setelah itu baru mulai ngerjain desain lagi.
Hari-H acara tiba dan deg-degan banget rasanya! Aku dan teman-teman sibuk mengambil foto dan video untuk dokumentasi. Sebenarnya kami sudah menyewa videografer dari luar, tetapi pada saat acara dia tidak bisa datang. Temanku langsung mencari solusi dengan menghubungi videografer lain. Akhirnya semua teratasi dan acara tetap berjalan lancar.
Setelah semua keribetan selesai menjadi panitia dies natalis divisi publikasi ini, aku jadi mengerti banyak hal. Aku belajar tentang desain grafis, manajemen media sosial, dan kerja sama antar tim. Salah satu hal paling berkesan adalah solidnya kerja sama tim; kami saling bantu dan support satu sama lain. Semua persiapan yang telah kami lalui selama berbulan-bulan akhirnya membuahkan hasil. Walaupun capek, aku ngga nyesel jadi panitia. Ini salah satu pengalaman berharga bagiku; aku jadi tahu kalau ternyata aku bisa menciptakan hal-hal keren meskipun awalnya ngga yakin.
Aku ngga bisa melupakan semua orang yang telah membantuku selama menjadi panitia event ini—mulai dari ketua divisi hingga teman-teman yang bersedia mengajarkan banyak hal—hingga semua pihak yang telah mendukungku. Tanpa mereka, mustahil acara dies natalis berjalan lancar. Selain itu, aku juga ingin mengajak teman-teman lain untuk ikut menjadi panitia event agar bisa merasakan pengalaman seru ini!
Pengalaman ini juga mengajarkanku untuk lebih percaya diri dan berani mengambil tantangan baru. Setiap kesulitan yang kami hadapi ngebuat aku semakin menghargai kerja keras dan dedikasi tim. Terima kasih semuanya! Semoga kita bisa bekerja sama lagi di acara berikutnya dan menciptakan momen-momen tak terlupakan lainnya!