Kontinuitas Bentuk Analisis Sintaksis Dalam Klausa

Halo sobat Mijil! Masih semangat bukan dalam mempelajari bahasa? Pastinya masih dong!

image

Dalam linguistik umum, kita telah mempelajari berbagai banyak hal, salah satunya adalah kebahasaan dan juga sintaksis. Lalu bagaimana bentuk – bentuk analisis bahasa yang menggunakan pendekatan sintaksis itu?

Chaer (2015) berpendapat bahwa bahasa merupakan salah satu alat yang menghubungkan antara arti dan ucapan atau bunyi. Dapat dibilang bahasa ialah sarana komunikasi yang terjalin dalam kehidupan umat manusia. Dalam bentuknya, bahasa terbagi menjadi dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan. Pada tatanannya, bahasa dalam tulisan termasuk frasa, klausa, dan juga kalimat.

Pengkajian bahasa tak lepas dari istilah sintaksis. Sintaksis sendiri merupakan ilmu yang menelaah ketatabahasaan di dalam klausa maupun kalimat yang menitikberatkan pada hubungan antar kata dalam kalimat atau klausa. Sasangka (2008:162) mengungkapkan bahwa klausa adalah rangkaian dari berbagai kata yang sudah memiliki arti atau makna. Klausa ialah bagian dari tuturan atas kalimat yang tertulis maupun terucap. Karakteristik klausa sebagai identitasnya biasanya diikuti ciri – ciri yaitu hanya terdiri atas satu verba saja berupa kata atau frasa diikuti konstituen lainnya yang mempunyai relasi dari verba yang dipaparkan.

Dalam analisis sintaksis, terdapat pembagian unsur sebuah klausa yang di mana berperan sebagai fungsi, kategori, atau peran dari kata atau frasa yang ditelaah. Lalu bagaimana bentuk – bentuk dari ketiga analisis tersebut?

Perhatikan contoh klausa berikut!

Ayah memberikan saya kemeja kemarin.

Analisis Fungsi Klausa

Dalam analisis klausa ini, menurut fungsinya dapat dijabarkan beberapa hal di dalamnya. Diawali dari yang pertama terdapat subjek tertera pada kata Ayah, predikat yang dipaparkan pada kata memberikan, kata kemeja sebagai objek, dan keterangan yang menunjukkan waktu kejadian pada kata kemarin. Sebagai tambahan wawasan, untuk keterangan dapat berupa pernyataan waktu kejadian, tempat terjadinya masalah, maupun suasana atau hal lainnya yang berkaitan dengan masalah yang terjadi.

Analisis Peran Klausa

Pada klausa yang dicontohkan, kata Ayah berperan sebagai pelaku atau orang yang melakukan perbuatan verba yang tertulis. Selanjutnya kata kemeja yang memainkan peran sebagai pengalam atau yang merasakan kejadian. Adapun pada kata yang memegang peran selaku penerima ataupun orang yang menerima “pengalam” dalam klausa.

Analisis Kategori Klausa

Dalam sintaksis, kategori dalam klausa terbagi dalam banyak hal. Dijabarkan dalam jenis nomina, verba, adverbia, maupun pronomina yang pada dasarnya dapat berupa kata ataupun frasa. Seperti dalam contoh, kata Ayah merupakan nomina, kata memberikan ialah verba, kata kemeja termasuk nomina, kata saya sebagai pronomina, dan kata kemarin sebagai adverbia.

Referensi :

Enggarwati, A., & Utomo, A. P. Y. (2021). Fungsi, Peran, dan Kategori Sintaksis Bahasa Indonesia dalam kalimat Berita dan Kalimat Seruan pada Naskah Pidato Bung Karno 17 Agustus 1945. ESTETIK: Jurnal Bahasa Indonesia , 4 (1), 37-54.

Verhaar, J.W.M. (2001). Asas-Asas Linguistik Umum Cetakan ke-3. Yogyakarta: UGM Press. (hal: 159-177)