Klausa: Satuan Bahasa Yang Membentuk Kalimat

WhatsApp Image 2021-03-21 at 23.24.20
Oleh: Selvia Safitri

Kakak ke Sekolah
Sepatu kakak dua pasang

Nah, dari contoh kumpulan kata di atas apakah termasuk dalam kalimat? Bagaimana menurut kalian? Contoh di atas bukan merupakan kalimat melainkan klausa. Pastinya kalian sudah tidak asing lagi dengan klausa. Ketika belajar mengenai kalimat pastinya kalian belajar tentang klausa.

Klausa dan kalimat sangat berbeda. Letak perbedaannya dapat dilihat dari pengertian keduanya. Kalimat sendiri merupakan kesatuan bahasa yang dibentuk beberapa satuan bahasa, termasuk klausa. Klausa ialah salah satu satuan bahasa yang membentuk kalimat.

Klausa dapat berpotensi menjadi kalimat. Klausa dapat menjadi kalimat jika diberi intonasi akhir. Nah, dari pengertian kalimat dan klausa di atas kalian bisa membedakan mana kalimat dan mana klausa.

Klausa merupakan satuan gramatikal berbentuk sebagai kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri dari subjek dan predikat (Wini dan Sulistyawati, 2019:35). Mempunyai pontensi sebagai kalimat. Kumpulan kata dikatakan klausa apabila terdapat predikat dan sebuah subjek.

Klausa dibedakan bedasarkan kategorinya masing-masing. Klausa dibagi berdasarkan beberapa kelompok yaitu berdasarkan struktur, unsur yang menjadi predikat dan fungsinya. Di sini akan dibahas mengenai jenis klausa preposional dan klausa numeral.

Klausa preposisional merupakan klausa berdasarkan unsur yang menjadi predikat. Predikat dalam klausa ini merupakan suatu frasa preposisional. Predikat klausa preposisional berkategorikan sebagai kata depan. Contoh klausa preposisional sebagai berikut:

Ibu ke pasar setiap hari libur
Kakek dan Nenek dari Desa

Klausa numeral juga merupakan klausa berdasarkan unsur yang menjadi predikat. Klausa ini yang menjadikan jenis-jenis kata bilangan. Predikat klausa numeral berupa kata atau frasa (bilangan). Contoh klausa numeral sebagai berikut:

Bayam dua ikat telah dibeli Ibu
Adik membawa dua pasang sepatu

Unsur inti klausa ialah subjek dan predikat, tetapi penanda klausa yaitu Predikat. Dikatakan klausa jika terdapat Predikat (Supriyadi, 2014:18). Unsur subjek sering dihilangkan (tidak tertulis), tetapi tetap dapat ditemukan secara eksplisit. Dari pembahasan di atas semoga dapat menambah wawasan kalian tentang klausa dan dapat membedakan antara klausa dan kalimat.

Referensi
Sulistyawati, W. T. (2019). Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: UHAMKA Press.
Supriyadi. (2014). Sintaksis Bahasa Indonesia. (Munaris, Ed.) Gorontalo: UNG Press.