Klausa Berdasarkan Kategori Segmental yang Menjadi Predikatnya

Klausa memiliki pengertian beberapa pendapat ahli yang berbeda tetapi masih mengandung makna yang sama. Menurut Chaer, klausa adalah satuan sintaksis yang bersifat predikatif. Dalam suatu konstruksi atau satuan tersebut terdapat predikat. Bila dalam satuan tersebut tidak terdapat predikat, maka satuan tersebut bukanlah sebuah klausa (Chaer, 2009:150). Menurut pendapat ahli lain, klausa adalah sebuah satuan gramatikal berupa gabungan kata sekurang-kurangnya subjek dan predikat. Gabungan kata atau klausa tersebut berpotensi menjadi sebuah kalimat (Arifin, 2008:34).

Unsur klausa secara umum dibedakan menjadi dua, yakni unsur inti dan tidak inti. Unsur inti klausa terdiri dari subjek (S) dan predikat (P). Unsur tak inti klausa yaitu objek (O), pelengkap (Pel.), dan keterangan (Ket.). Klausa memiliki beberapa ciri yang membedakan dengan frasa, yaitu klausa memiliki satu jenis predikat, tidak memiliki intonasi akhir, klausa merupakan bagian kalimat plural, memiliki objek secara tertulis dan tidak secara tertulis. Klausa jika ditambah dengan intonasi akhir bukanlah sebuah klausa melainkan menjadi sebuah kalimat.

Jenis klausa dapat diklasifikasikan berdasarkan struktur, fungsi, kelengkapan unsur, kata negatif, dan unsur yang menjadi predikat. Selengkapnya akan dibahas mengenai jenis klausa berdasarkan unsur yang menjadi predikat. Dalam klausa berdasarkan unsur yang menjadi predikat, klausa dibagi menjadi 5 macam, yaitu klausa verbal, klausa transitif, klausa nominal, dan klausa adjektiva. Simak penjelasan mengenai 5 klausa tersebut.

  1. Klausa verbal

Klausa verbal adalah klausa yang predikatnya berkategori kata kerja

Contoh :

• Paman membaca koran di teras

Dalam klausa diatas kata paman menempati posisi sebagai subjek (S), membaca koran predikat (P), dan di teras keterangan (Ket.)

• Mereka memancing bersama

Klausa diatas kata Mereka menempati posisi sebagai subjek (S), memancing predikat (P), dan bersama keterangan (Ket.)

• Dengan hati-hati, dokter memeriksa pasien

Kata Dengan hati-hati menempati posisi sebagai keterangan (Ket.), dokter subjek (S), dan memeriksa pasien predikat (P).

Sementara berdasarkan struktur internalnya, klausa verbal dibedakan menjadi dua, yakni klausa verba transitif dan klausa verba intransitif.

  1. Klausa transitif

Klausa transitif adalah klausa yang mengandung kata kerja transitif. Klausa yang mengandung kata kerja transitif adalah kata kerja yang menghendaki adanya objek dan mempunyai kapasitas memiliki satu atau lebih objek.

Contoh :

• Andi menyukai Hana

Dalam klausa tersebut kata Andi menempati posisi sebagai subjek (S) dan kata menyukai Hana menempati posisi predikat (P).

• Ibu memberikan kakak laptop

Dalam klausa tersebut kata Ibu menempati posisi sebagai subjek (S) dan kata memberikan kakak laptop menempati posisi predikat (P).

Klausa verba transitif terbagi menjadi empat jenis, yaitu :

a. Klausa verba transitif aktif

Klausa verba transitif aktif merupakan klausa yang subjeknya aktif sebagai pelaku dan predikatnya terdapat imbuhan me-, me-i, dan me-kan.

b. Klausa verba transitif pasif

Klausa verba transitif pasif merupakan verba yang subjeknya menjadi penderita dan predikatnya diberi imbuhan di-, ter-, atau ber-an. Selain diberi imbuhan-imbuhan tersebut, klausa ini diawali dengan kata kena di awal predikat.

c. Klausa verba transitif medial

Klausa verba transitif medial merupakan klausa yang subjeknya berperan sebagai pelaku sekaligus korban.

d. Klausa verba transitif resiprokal atau reflektif

Klausa verba transitif resiprokal atau reflektif merupakan klausa yang predikatnya menerangkan adanya hubungan saling membalas antara subjek dan predikat.

  1. Klausa nominal

Klausa nominal merupakan klausa di mana predikatnya termasuk kata benda atau frasa nomina.

Contoh :

• Staf ahli bidang geofisika

Dalam klausa tersebut kata staf ahli menempati posisi subjek (S) dan kata bidang geofisika predikat (P)

• Sepeda baru adik

Dalam klausa tersebut kata sepeda baru menempati posisi subjek (S) dan kata adik predikat (P)

• Kakakku seorang pilot

Dalam klausa tersebut kata Kakakku menempati posisi subjek (S) dan kata seorang pilot predikat (P)

  1. Klausa adjektiva

Dalam klausa adjektiva subjek masuk dalam kategori nomina dan predikat berkedudukan sebagai kata sifat.

Contoh :

• Hani lebih gemuk dari Widya

Dalam klausa adjektiva kata Hani menempati posisi sebagai subjek (S) dan lebih tinggi predikat (P)

• Bayi itu cerdas sekali

Dalam klausa adjektiva kata Bayi itu menempati posisi sebagai subjek (S) dan cerdas sekali predikat (P)

  1. Klausa preporsisional

Klausa preposisional adalah klausa di mana sebuah kalimat predikatnya berupa kata depan berupa di, ke, dari, dan sebagainya.

Contoh :

• Gami ke pasar

Gami dalam klausa rersebut menempati posisi subjek (S) dan ke pasar sebagai predikat.

• Julia dari Pakistan

Julia dalam klausa tersebut menempati posisi subjek (S) dan dari Pakistan menempati posisi predikat (P)

REFERENSI

Chaer, Abdul. (2009). Sintaksis Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta 2009.
Tarigan H .G. (1984). Pengajaran Sintaksis. Bandung: Angkasa.
Tarigan H.G. (1986). Prinsip-prinsip Dasar Sintaksis. Bandung : Angkasa.

1 Like