Kisah haru di akhir sma

foto

KISAH HARU DI AKHIR SMA
Lika-liku masuk Pendidikan Matematika UNS tidaklah mudah. Perjuangan ini dimulai dari kelas 11 , saya sudah mulai belajar SBMPTN karena waktu itu bercita-cita menjadi seorang dokter dan di sekolah saya ,jarang yang masuk ke kedokteran dengan jalur SNMPTN. Oleh karena itu, saya berjuang di SBMPTN . Saat itu rasanya sangat lelah karena disaat teman-teman bermain, saya berjuang dan belajar SBMPTN. Bahkan, saya sering mengikuti tryout utbk bersama kakak kelas demi kedokteran. Setiap jam 2 pagi ,saya selalu bangun belajar SBMPTN dan mengerjakan tugas sekolah,belajar buat ulangan , dan belajar buat lomba. Tapi,ketika kelas 11 semester 2 akhir, orang tua saya berkata bahwa saya tidak diizinkan masuk di kedokteran. Saat itu,rasanya sedih dan tidak tau harus bagaimana. Namun, saya mencoba untuk tenang dan pada akhirnya saya ikhlas. Saya mencoba berpikir prodi apa yang sesuai dengan saya karena saya tidak boleh merantau dan universitas di solo yang paling baik yaitu uns. Selain kedokteran prodi apa yang sesuai dengan saya, kemudian saya pun berpikir matematika murni. Alasanya adalah karena saya suka mencoba memecahkan soal susah matematika , tetapi teman-teman saya selalu bingung ketika saya menjelaskanya. Oleh karena itu , saya berpikir saya akan mencoba di matematika murni.Namun, seiring berjalannya waktu dengan berbagai macam pertimbangan saya memutuskan untuk memilih Pendidikan Matematika. Tetapi saya berpikir, ini bukan kedokteran dan saya punya piagam lomba dan harusnya berpengaruh untun SNMPTN . Kemudian , saya mengejar jalur SNMPTN . Di semester 1 kelas 12 saya aktif mengikuti lomba dan tryout serta belajar keras buat utbk dan pembelajaran. Tetapi, di tengah perjalanan perjuangan , bapak saya sakit dan saya harus mengurus bapak saya , sampai - sampai saya lupa kalau saya ada tanggung jawab di utbk dan sekolah . Bahkan, saya sering depresi karena ketakutan . Bukan ketakutan tentang UTBK tetapi ketakutan akan sakit bapak saya , saya mencoba untuk tenang . Setiap malam, disaat yang teman- teman yang lain belajar , saya sangat tidak fokus dan selalu berpikir tentang kesehatan bapak saya. Saya sering telat dalam mengerjakan soal-soal karena mengurus bapak saya yang lagi sakit. Dan itu terjadi selama kurang lebih 2 bulan, kemudian disaat bapak saya sembuh. Saya jatuh sakit, rasanya sangat terluka dan bingung . Bahkan , sering izin buat tidak ikut kelas . Dan saya juga sering bolak-balik ke dokter sehingga lupa kalau saya segera UTBK, dan itu berjalan selama kurang lebih satu bulan. Setelah itu, saya alhamdulilah sembuh. Kemudian , saya bisa fokus dengan tujuan UTBK saya, tetapi masih mengharapkan SNMPTN. Saya berjuang dari pagi sampai malem, belajar SBMPTN. Kehujanan setiap pulang les itu sudah hal yang biasa dalam perjalanan tersebut. Kemudian sampailah pada hari-hari mendekati hasil SNMPTN, saya merasa khawatir bahkan saya sampai terkena asam lambung karena banyak pikiran dan khawatir. Tanggal 22 maret pun telah tiba, hari dimana pengumuman hasil SNMPTN. Takut gelisah dan sedih ,sebelum membuka hasil SNMPTN. Saya meminta tolong sahabat saya untuk membuka hasil SNMPTN milik saya, kemudian setelah sholat ashar teman saya membuka hasil SNMPTN milik saya. Dan ternyata, hasilnya saya tidak lolos. Tetapi saat itu,saya sudah ikhlas menerima semua itu. Saya pun melanjutkan perjuangan masuk PTN melalui jalur UTBK. Latihan soal setiap hari dan berangkat ke tempat bimbel hampir setiap hari. Selain itu, saya juga melepaskan semua sosial media seperti WhatsApp, Instagram dll karena saya ingin fokus dengan UTBK. Tibalah hari UTBK,saya berangkat jam 8 pagi karena saya mendapat sesi 2 yang tes UTBKnya jam 12. Saya diantar oleh bapak saya dan kami menunggu dari jam 8 sampai jam 12 . Ketika saya memasuki ruangan ,saya merasa gemetar dan takut akan soal yang akan saya terima. Ketika saya mengerjakan soal UTBK, saya merasa tidak bisa mengerjakan soal dengan benar. Saya menyesali akan diri saya karena saya tidak mengerjakan soal UTBK dengan maksimal. UTBK adalah satu-satunya jalan bagi saya menuju kuliah S1 tahun ini karena saya tidak mau membebani kedua orang tua saya dengan ujian mandiri. Hari-hari menuju pengumuman hasil UTBK, saya pun yakin kepada Allah SWT karena rencana Allah yang terbaik untuk hamba-Nya. Jika saya lolos , maka hal tersebut yang terbaik buat saya. Jika saya tidak lolos, maka hal tersebut yang terbaik buat saya. Saya benar-benar pasrah dan saya menyerahkan semuanya kepada Allah SWT. Tanggal 14 Juni 2021 tepatnya pukul 15.00, hari dimana hasil UTBK diumumkan. Sore itu tepatnya pukul 14.30 , saya ditemani orang tua saya untuk membuka hasil UTBK. Sebelum itu , saya mengaji bersama bapak saya. Saya menangis sambil saya membaca surah al-waqiah. Pukul 15.00 tepat,saya membuka hasil pengumuman UTBK. Saya sangat bahagia ketika saya membuka hasil pengumuman ternyata saya lolos di pilihan pertama di Pendidikan Matematika UNS. Orang tua saya langsung memeluk saya, suasana haru terjadi saat itu.Allah SWT selalu tahu yang terbaik untuk hamba-Nya. Rezeki setiap orang sudah diatur dengan porsi masing-masing dan rezeki saya di Pendidikan Matematika UNS. Semoga saya dapat menjadi lebih baik dan saya dapat menggapai cita-cita saya di Pendidikan Matematika UNS.Aamiin.

1 Like