Kisah Burung Kenari & Burung Beo

Disuatu hari yang cerah ada seekor burung yang cantik sedang hinggap di ranting- ranting pepohonan. Burung cantik tersebut adalah seekor burung Kenari. Kenari yang sedang melakukan rutinitasnya yaitu melamun sembari menikmati cerahnya hari itu. Namun sepertinya cuaca hari itu sedang tidak bersahat dengan kenari karna mcuacanya sangatlah panas sekali.
“Terik sekali matahari ini, tidak tahukan kalau aku sengan ingin menikmati hari-hari ku ini”. Ujar sang burung.
Disaat Kenari sedang menikamri teriknya matahari, tapa ia sadari ternyata datanglah seekor burung Beo. Beo pun heran dengan apa yang dilakukan oleh Kenari. “Sedang apa dia ditengah teriknya matahari ini, apakah dia tidak merasa panas dan haus?”, batin si Beo saat melihat keluan Kenari.
“Wahai Kenari sedang apakah kau disini, sedangkan cuaca hari sangat terik sekali. Apakah kau tidak measakannya?”. Tanya si Beo kepada Kenari.
Kenari pun menjawab “ Jujur sebenarnya disini aku juga merasakan panas Beo, tapi terik matahari ini tetap akan ku nikamti apalagi dengan angin sepoi-sepoi ini. Huhh sangat segar tau kalau terkena hembusan angin – angin ini”.
Beopun merasa kebingungan karena sedaei dia di ranting pepohonan tersebut jarang sekali merasakan angin sepoi-sepoi yang seperti di bilang oleh Kenari. Namu, ia si Beo tak ambil pusing dan pada akhirnya ia menemani Kenari di atas ranting-ranting pepohonan tersebut.
“Kenari apakah aku boleh bertanya kembali?, tanya si Beo kepada Kenari dengan sangat hati-hati.
“Oh tentu saja boleh Beo, kau ingin menanyakan apa kepada ku?” jawab sang Kenari. “Sebenarnya pertanyaan ini sangat tidak penting Kenari, tapi rasa penasaranku sangat kuat jadi aku tanyakan saja kepadamu. Begini Kenari selama kau tinggal di sekita sini apakah kau tidak merasa takut?”tanya sang Beo.
“Mungkin jika ditanya takut atau tidak, jawabannya takiut Beo. Apalagi aku tinngal sendirian disini. Aku sudah tidak punya keluarga, orang tua ku sudah lama meninggal. Tetapi jika aku tidak memberanikan diri untuk tinggal disini lalu aku mau tinggal dimana. Lagi pula ini adalah rumah ku, rumah yang mana dulu tempatku di besarkan oleh orang tua ku. Jadi untuk aopa takut”. Jawab sang Kenari dengan antusiasnya.
Mendengar jawaban sang Kenari beopun merasa iba dan juga terkesima, bagaimana tidak seekor burung Kenari yang sukanya melamun di ranting-ranting pohon itu merupakan seekor burung yang sangat kuat dan iapun bisa menutupi segala kesedihan-kesedihannya dengan melantunkan nyanyia-nyanyian kecil.
Tanpa mereka sadari ternyata siang telah menjadi sore sehingga langit mengeluarkan senjanya dan langitpun akan berubah menjadi gelap.
“Tak di sangka hari mulai petang dan aku harus kembali kerumah ku Kenari”. Kenari yang mendengar itupun merasa sedih karena setelah ini ia akan merasakan kesepian kembali.
“Baik lah Beo, pulang lah dan berhati -hati”. Dan akhirnya Kenari kembali termenung menikmati indahnya senja.

…TAMAT…