Keterbatasan Bukan Suatu Alasan

Hai sobat Mijil! Perkenalkan nama aku Frida, disini aku mau sedikit bercerita tentang perjuanganku masuk perguruan tinggi negeri. Kisahku berawal ketika aku sudah berada di kelas 3 SMA. Saat itu, aku harus segera memutuskan pilihanku untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. O iya, karena aku tidak termasuk kedalam siswa yang eligible untuk mendaftar SNMPTN (jalur undangan) maka aku harus mempersiapkan diri untuk mengikuti SBMPTN (jalur tes tertulis). Sebelum itu aku telah mengalami kegagalan sewaktu mengikuti seleksi nilai program diploma. Tetapi hal itu tidak menurunkan semangatku, justru menjadikannya sebagai motivasi agar aku dapat belajar dengan lebih giat lagi. Memang, aku sudah sejak lama ingin melanjutkan pendidikan ke Universitas Sebelas Maret, namun bukan suatu hal yang mudah bagiku untuk menentukan pilihanku terhadap jurusan yang akan aku ambil. Setelah berbulan-bulan berpikir dan menimbang banyak hal, pada bulan Maret 2021 aku telah dengan mantap mendaftarkan diriku pada program studi Ilmu Administrasi Negara dan Pendidikan Administrasi Perkantoran di Universitas Sebelas Maret. Tetapi jauh sebelum itu perjuanganku telah dimulai. Aku sadar bahwa untuk dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri bukanlah hal yang mudah karena terdapat persaingan yang ketat, sehingga membutuhkan kerja keras serta keringat untuk dapat mencapainya. Terlebih ditengah berbagai keterbatasan karena pandemi Covid-19, membuat perjuanganku terasa semakin berat, namun keterbatasan tersebut bukanlah suatu alasan bagiku untuk menyerah. Walaupun karena keterbatasan ekonomi sehingga aku tidak dapat mengikuti bimbingan belajar, namun aku tidak menyerah begitu saja. Aku memanfaatkan kemudahan internet untuk mengakses materi-materi belajar dan juga layanan belajar gratis dari berbagai bimbingan belajar online. Aku rutin mengikuti tryout untuk mengasah kemampuanku. Selain itu aku dengan giat mempelajari buku-buku pemberian kakak kelasku. Semakin mendekati hari ujian, aku semakin giat belajar dan menambah jam terbangku. Aku tidur larut malam dan bangun di pagi hari untuk belajar, karena aku yakin bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha. Aku bukanlah anak yang pandai, namun aku memiliki ketekunan dan tekad dalam meraih mimpi-mimpiku. Akhirnya doa dan ketekunanku membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Aku dinyatakan lolos SBMPTN pada program studi Administrasi Negara dimana prodi tersebut adalah prodi terketat ke-4 pada bidang soshum di Universitas Negeri Sebelas Maret. Aku sangat bersyukur atas karunia Tuhan tersebut. Aku juga bersyukur memiliki orang tua, teman serta lingkungan yang positif dan selalu memberikan dukungan untukku. Saat ini aku sedang berusaha mengikuti perkuliahan dengan baik dan penuh bertanggungjawab agar kelak dapat lulus tepat waktu serta mendapatkan predikat yang baik pula. Sebagai penutup aku ingin menyampaikan sebuah kutipan yang membuatku semangat belajar tatkala mempersiapkan ujian SBMPTN yaitu “Jika kamu tak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan” -Imam Syafi’i