Kesenian Pengenyah Pagebluk Masyarakat Desa Mejayan

Remini dongkrek
Dok. Kompasiana.com

Dongkrek merupakan kesenian tradisional unik asli dari Desa Mejayan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Kesenian dongkrek biasanya dipertunjukkan dalam bentuk arak-arakan keliling kampung. Kesenian dongkrek tidak hanya berupa arak-arakan yang hanya dapat sekedar ditonton saja, melainkan masyarakat juga dapat ikut menjadi pelaku budaya yang turut menari. Kesenian dongkrek ialah sebuah seni dengan berbagai perpaduan dari seni tari, seni musik, seni topeng, dan seni pertunjukkan drama.

Nama dongkrek diambil dari bunyi-bunyian yang berasal dari iringan musik kesenian tersebut. Iringan musik dongkrek menggunakan beberapa alat musik yang jika dimainkan bersamaan maka akan menghasilkan bunyi dong-krek-dong-krek. Bunyi “dong” berasal dari kendang dan bunyi “krek” berasal dari alat musik yang disebut korek. Selain kendang dan korek, terdapat alat musik lain yang digunakan dalam pertunjukkan kesenian dongkrek seperti kentongan, kenong, beri, dan gong pamungkas.

Kesenian dongkrek yang dipertunjukkan menampilkan empat tokoh yaitu Genderuwo, Roro Ayu, Roro Perot, dan Tetua Desa. Genderuwo diibaratkan sebagai pagebluk, Roro Ayu dan Roro Perot diibaratkan sebagai sasaran dari roh jahat yang membawa pagebluk, serta Tetua Adat diibaratkan sebagai orang yang ditetuakan di desa yang mengusir pagebluk. Sedangkan musik pengiring pertunjukkannya diibaratkan sebagai sebuah panjatan doa dan mantra yang dibaca oleh seorang tetua untuk mengusir roh jahat pembawa wabah tersebut.

Kesenian dongkrek diciptakan oleh “Ngabehi Lho Prawiro Dipoero” pada tahun 1867. Latar belakang dongkrek tercipta ialah sebagai suatu cara untuk menenangkan masyarakat Mejayan yang gelisah akibat pagebluk atau mewabahnya suatu penyakit. Dongkrek digunakan sebagai media pengenyah dan penolak bala dari berbagai penyakit. Pertunjukkan dongkrek berlangsung pada waktu-waktu tertentu , seperti pada tanggal 1 Muharram. Menurut Bapak Ismono salah satu maestro kesenian dongkrek, mengatakan bahwa dongkrek diciptakan oleh mendiang R. Ngebehi Lho Prawirodipuro yang merupakan Palang di Mejayan (Caruban) pada masa itu. Palang merupakan seseorang yang memiliki jabatan untuk membawahi 4-5 Kepala Desa.

Pada masa Raden Prawirodipuro menjabat sebagai palang, terjadi suatu pagebluk atau wabah penyakit yang menelan banyak korban. Kemudian, beliau mencari suatu solusi dengan melakukan meditasi dan bertapa di wilayah Gunung Kidul Caruban. Dari hasi pertapaan, beliau mendapat suatu wangsit untuk mengusir pagebluk dengan menggunakan semacam kesenian. Konon, wangsit yang didapat oleh Raden Prawirodipuro menggambarkan para punggawa kerajaan roh halus yang menyerang penduduk Mejayan. Namun, dapat diusir dengan melakukan penggiringan dari desa. Oleh karena itu, dibuatlah suatu kesenian yang menggambarkan pencuplikan pengusiran roh jahat pembawa pagebluk atau wabah penyakit tersebut.

Kesenian dongkrek sebagai salah satu budaya asli Indonesia yang berasal dari Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun yang disajikan secara sederhana serta mencerminkan kehidupan masyarakat setempat. Kesenian tersebut sangat digemari oleh masyarakat setempat pada masa nya. Namun, seiring berjalannya waktu kesenian tersebut mulai jarang diselenggarakan dan mulai kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Oleh karena itu, dengan mengangkat cerita mengenai dongkrek yang diambil dari berbagai sumber, penulis berharap bisa mengajak serta mengenalkan kesenian yang berasal dari daerah penulis. Agar kesenian dongkrek dapat dikenal luas oleh masyarakat umum sebagai sebuah wawasan dan pengetahuan, dengan tujuan agar kesenian tersebut dapat dilestarikan.

Sumber:
https://sdm.data.kemdikbud.go.id/upload/files/Kesenian_Dongkrek.pdf.

Mahardika, G. (2021, November 3). Dongkrek, Sebuah Kesenian Pengusir Pagebluk. Kompasiana.com.
Diakses dari Dongkrek, Sebuah Kesenian Pengusir Pagebluk - Kompasiana.com.

Mulyaningtyas, D. (2019, September 24). Hampir Punah, Ini 6 Fakta Menarik Kesenian Dongkrek Khas Madiun. Surabaya.liputan6.com.
Diakses dari Hampir Punah, Ini 6 Fakta Menarik Kesenian Dongkrek Khas Madiun - Surabaya Liputan6.com.

Kurniawan, R. (2016, Juni 29). Dongkrek Bersejarah dan Bermakna. Kompasiana.com.Diakses dari Dongkrek, Bersejarah dan Bermakna - Kompasiana.com