Kesehatan reproduksi remaja

Studi menyebutkan, suami istri yang menikah ketika usianya belum 18 tahun berisiko mengidap masalah kesehatan mental hingga 41 persen. Ini termasuk gangguan kecemasan, depresi, trauma psikologis seperti PTSD, dan gangguan disosiatif, misalnya kepribadian ganda.

Hamil di usia sangat muda dapat meningkatkan risiko kesehatan pada wanita dan bayinya. Hal ini karena sebenarnya tubuh belum siap untuk hamil dan melahirkan. Anda yang masih sangat muda masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan, sehingga jika hamil, pertumbuhan dan perkembangan tubuh akan terganggu
Secara fisik, usia anak atau remaja yang melahirkan berisiko mengalami kematian saat melahirkan dan sangat rentan terhadap cedera terkait kehamilan, seperti fistula obstetrik. Tak hanya itu, perempuan remaja yang telah menikah pun kerap mendapatkan tekanan sosial. Salah satunya adalah mengenai telah berhasil hamil atau belum. Tak jarang ini juga dijadikan sebagai ajang membuktikan kesuburan diri di kalangan masyarakat.

KESEHATAN REPRODUKSI
Kekerasan dalam rumah tangga sering terjadi dalam pernikahan dini karena belum siapnya mental dari kedua pasangan yang menikah untuk menghadapi masalah-masalah yang muncul. Selain istri yang mengalami kekerasan, anak di dalam pernikahan dini ini juga berisiko menjadi korban kekerasan rumah tangga.

Ditemukan fakta, bahwa anak-anak yang menjadi saksi mata kasus kekerasan di rumahnya akan tumbuh besar dengan mengalami kesulitan belajar dan memiliki keterampilan sosial yang terbatas. Mereka juga kerap menunjukkan perilaku nakal atau berisiko menderita depresi, PTSD, atau gangguan kecemasan yang berat.

Bagaimana cara cegah bahaya pernikahan dini?

Untuk mencegah bahaya kesehatan akibat pernikahan dini, pendidikan bisa menjadi salah satu hal yang berperan penting. Pendidikan dapat memperluas wawasan anak dan remaja serta membantu meyakinkan mereka bahwa menikah haruslah dilakukan di saat dan usia yang tepat. Menikah bukanlah sebuah paksaan dan juga bukan sebuah jalan untuk terbebas dari kemiskinan.

Pendidikan juga semata-mata bukan hanya untuk pintar dalam mata pelajaran saja. Pendidikan dapat menambah wawasan anak untuk bisa terampil dalam hidup,