Keresahan Hati Seorang Jurnalis hingga Feature

Keresahan Hati Seorang Jurnalis Hingga Feature


Foto : Dreamstime.com

Hola Sobat mijil, apakah kalian sudah tau apa itu feature? Mungkin beberapa dari kalian ada yang masih belum memahami apa itu feature. Sebelum membahas mengenai feature, yuk kita bahas mengenai sejarah feature.

Feature pertama kali dicetuskan oleh Thomas Wolfe. Thomas wolfe adalah seorang jurnalis atau lebih tepatnya mahasiswa jurusan jurnalistik yang pada saat itu sudah lulus tingkat doctoral (1957) kemudian ia bekerja di New York Herald Tribune. Latar belakang Thomas selain seorang jurnalis, ia juga memiliki keinginan untuk menuliskan novel. Kemudian di AS muncul isu bahwa dunia industri di AS tidak menjanjikan solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat. Keresahan pada diri Thomas mulai muncul, ia ingin menyajikan sebuah berita dengan gaya penulisan yang tak terikat pada gaya penulisan lama, maka tercetuslah feature.

Feature dalam penulisannya seringkali tidak mengindahkan 5W+1H seperti penulisan-penulisan berita. Penulisan dalam feature ini subjektif dan berkembang dengan daya imajinatif penulis yang menggunakan ketajaman dalam membaca permasalahan. Mengutip Goenawan Muhammad dalam Seandainya Saya Seorang Wartawan (2014) Feature adalah artikel kadang-kadang subjektif yang terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian, keadaan atau aspek kehidupan. Bisa disimpulkan pengertian feature adalah sebuah karya jurnalistik atau nonfiksi dengan gaya penulisan yang dicampur dengan daya imajinatif penulis untuk menyajikan permasalahan. Maka dari itu, feature memiliki karakteristik kreatif, subjektif, informatif, menghibur, dan tidak basi.

Lanjut ke jenis-jenis feature. Feature memiliki beberapa jenis. Dari masing-masing jenis feature memiliki fungsi tersendiri. Menurut Ermanto (2005: 149-150) jenis-jenis feature antara lain :

  1. Feature Minat Insani (Human Interest Feature)
    Feature jenis ini terutama dimaksudkan untuk mengaduk-ngaduk perasaan, suasana hati, dan bahkan menguras air mata khalayak.

  2. Feature Sejarah (Hystorical Feature)
    Feature sejarah berusaha untuk melakukan rekonstruksi peristiwa tidak saja dari sisi fakta benda-benda tetapi juga mencakup aspek-aspek manusiawinya yang selalu mengundang daya simpati dan empati khalayak. Misalnya kisah heroik perjuangan kemerdekaan berikut kesaksian para pelaku serta ditunjang dengan kisah kunjungan ke tempat – tempat peristiwa tersebut terjadi, selalu menggugah rasa ingin tahu khalayak.

  3. Feature Biografi (Biografical Feature)
    Feature tentang riwayat perjalanan hidup seseorang terutama kalangan tokoh seperti pemimpin pemerintahan dan masyarakat, public figure, atau mereka yang selalu mengabdikan hidupnya untuk negara, bangsa, atau sesuatu yang bermanfaat bagi peradaban umat manusia.

  4. Feature Perjalanan (Travelogue Feature)
    Feature yang mengajak pembaca, pendengar, atau pemirsa untuk mengenali lebih dekat tentang suatu kegiatan atau tempat-tempat yang dinilai memiliki daya tarik tertentu, dimaksudkan untuk memberi informasi serta memotivasi khalayak untuk mengenali dan mencintai alam, flora dan fauna, baik di dalam maupun di luar negeri.

  5. Feature Petunjuk Praktis (How to do Feature)
    Feature yang menuntun atau mengajarkan tentang bagaimana melakukan atau mengerjakan sesuatu, misalnya tentang bagaimana mengawinkan berbagai jenis tanaman unggul, pemeliharaan ikan emas sistem air deras, atau cara kawin silang sapi unggul asal Australia dengan sapi lokal.

  6. Feature Ilmiah (Scientific Feature)
    Feature yang mengungkap sesuatu yang berkaitan dengan dunia ilmu pengetahuan. Misalnya menceritakan kloning domba di Inggris, kisah penelitian habitat simpanse di Kalimantan, dan lainnya yang berkaitan dengan iptek.

Kurang lebihnya itu adalah sajian mengenai keresahan seorang jurnalis hingga mencetuskan feature yang sampai sekarang ini masih digunakan. Kalau sobat mijil ada yang masih bingung, yuk kita diskusi bersama di kolom komentar!!!

2 Likes

Jadi sedikit paham soal feature dalam jurnalistik. Tadinya fitur ini seperti highlight atau sorotan seperti dalam surat kabar. Ternyata beda. Ada faktor perasaan di sini. :grimacing:

Kalau diserap jadi bahasa Indonesia, feature ini bisa menjadi ‘fitur’.

Terima kasih penjelasannya.

1 Like