Kenangan Indah di Pantai Sundak

Kenangan Indah di Pantai Sundak

Dulu, pas liburan panjang setelah lulus SMA, aku dan keluargaku berencana liburan ke pantai. Awalnya, kami bingung mau ke pantai yang mana, soalnya sudah beberapa kali ke pantai-pantai di sekitar. Sambil ngobrol di ruang tamu, kami mulai berdiskusi. Ayah pengennya ke pantai yang sepi, tapi adikku malah nyari tempat yang ramai biar banyak kegiatan seru. Kami tidak bisa mutusin sampai akhirnya ibuku nyeletuk, ‘Gimana kalau ke Pantai Sundak aja? Kita juga bisa sewa vila di sana buat dua malam.’ Semua langsung setuju, dan kami pun buru-buru cari vila yang cukup buat sekeluarga.

Aku jadi nggak sabar nunggu liburan itu, membayangkan bisa bermalam di dekat pantai, mendengar suara ombak, melihat senja, dan merasakan angin laut. Rasanya pasti bakal jadi liburan yang seru banget.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, kami sudah bersiap dengan perbekalan lengkap, mulai dari makanan, tikar, dan peralatan lainnya. Perjalanan waktu itu cukup melelahkan, karena padatnya lalu lintas yang membuat kami terjebak macet hampir dua jam. Namun, perjalanan menuju pantai tetap penuh canda tawa, terutama saat kami membahas rencana bermain air dan menikmati makanan laut di tepi pantai.

Sesampainya di sana, udara segar laut langsung menyambut kami. Aku dan ibuku membawa perbekalan ke vila, sementara adik-adikku dan ayahku pergi bermain di pantai. Setelah selesai memindahkan barang bawaan dari mobil, aku pun ikut bermain bersama adik-adikku. Aku masih ingat betapa menyenangkannya saat kaki ini menginjakkan pasir pantai sembari mendengarkan suara ombak dan angin yang sejuk, rasanya seperti melepaskan semua penat.

Kami menghabiskan waktu berjam-jam bermain air dan mengambil banyak foto. Tanpa terasa, tiba-tiba sudah mau gelap. Kami pun duduk bersama menikmati pemandangan matahari yang perlahan tenggelam di cakrawala.

Malamnya, kami barbeque-an di teras vila sambil menikmati sejuknya angin dan suara ombak yang menenangkan. Ibu memasak berbagai jenis daging, seperti ayam marinasi bumbu kecap manis, sate daging sapi yang empuk, dan ikan panggang yang segar. Bahkan aku yang gendut ini sampai merasa kekenyangan, padahal cuma makan daging doang tanpa nasi. Setelah makanan habis, aku dan ibuku membersihkan dan merapikan alat dan tempat, sementara adik-adikku dan ayahku beranjak tidur.

Aku pun ikut tidur setelah selesai membereskan semuanya. Keesokan harinya, ibuku membangunkan aku dan yang lainnya untuk bersiap-siap melihat sunrise. Dengan nyawa yang masih belum terkumpul dan sempoyongan, aku bergegas cuci muka dan berlari kecil-kecil menuju pinggir pantai.

Aku sangat takjub melihat keindahan siluet matahari yang mulai terbit dari timur. Sebenarnya, aku ingin menikmati indahnya pagi sambil menghisap rokok, namun ibuku tidak memperbolehkanku merokok. Saat semuanya sedang sibuk bermain dan beraktivitas, aku pun diam-diam ke warung di dekat situ dan membeli rokok di sana. Aku merasa lega akhirnya bisa menghisap rokok sambil menikmati sejuknya angin dan ombak yang menenangkan.

Singkat cerita, saat menjelang sore hari, kami menyiapkan alat dan bahan-bahan untuk barbeque-an lagi sambil menikmati pemandangan tenggelamnya matahari. Di vila juga sudah ada freezer, jadi daging yang kemarin masih segar dan enak untuk dimakan. Kami pun mengabadikan momen tersebut dengan merekam aktivitas kami dengan latar sunset yang sangat indah, nahh singkat cerita kami pulang keesokannya pagi-pagi.

Liburan di Pantai Sundak ini benar-benar seru dan penuh kenangan. Setiap aktivitas, dari bermain air sampai barbeque-an malam, membuat waktu kami terasa lebih berharga. Melihat senja yang cantik dan merasakan angin laut bikin suasana makin chill. Kami pulang dengan perasaan puas, bawa pulang banyak foto dan cerita seru. Liburan ini bukan cuma tentang jalan-jalan, tapi juga tentang menghabiskan waktu bersama keluarga yang pasti akan selalu kami ingat. Aku ga sabar pengen kesana lagi.

Penulis: Mishary Najmuzzaky

1 Like