Kenalin, aku Frasa Endosentrik!
oleh Tisna Artika Wulandari
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai Frasa Endosentrik. Dalam mempelajari tata bahasa sebuah frasa tidak akan luput dari pembahasan. Sebelum kita membahas frasa endosentrik, mari kita pahami terlebih dahulu mengenai frasa. Frasa adalah satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif, atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat (Chaer, 222). Beberapa contoh dari frasa yaitu mawar merah, akan datang dan yang sedang membaca. Ada banyak jenis atau kategori frasa, berdasarkan persamaan distribusi dengan unsurnya dibagi menjadi dua: frasa endosentrik dan eksosentrik. Berdasarkan kategori kata yang menjadi unsur pusatnya: frasa nomina, verba, adjektiva, numeralia, preposisi dan konjungsi.
Nah kembali ke topik, frasa endosentik itu apa sih? Menurut (Chaer, 226) frasa endosentrik adalah frasa yang salah satu unsurnya atau komponennya memiliki perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya. Artinya salah satu komponennya itu dapat menggantikan kedudukan keseluruhannya. Misalnya, kalimat “Roni sedang menulis novel di teras rumah”, komponen keduanya yaitu menulis dapat menggantikan kedudukan frasa tersebut. Sehingga kalimatnya menjadi “Roni menulis novel di teras rumah”.
Kemudian frasa endosentrik diturunkan lagi menjadi tiga bagian yaitu: frasa endosentrik koordinatif, apositif, dan atributif. Kita pahami satu-satu, yuk!
- Frasa endosentrik koordinatif
Frasa ini memiliki unsur atau komponen yang sama dan sederajat, serta memiliki potensi unsur atau komponennya dapat dihubungkan dengan kata penghubung (dan, atau)
Contohnya :
- Kakek nenek
- Suami istri
- Sehat dan kuat
- Buruh atau majikan
- Frasa endosentrik apositif
Frasa ini atributnya berupa aposisi atau keterangan tambahan. Menggunakan aposisi untuk menandakan dua unsur pusat yang saling merujuk.
Contohnya :
- Luna, anak bu Dewi, cantik sekali.
- Dia menulis puisi untuk Sandra, pacarnya.
- Frasa endosentrik atributif
Frasa yang ketiga ini terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara. Berbeda dengan koordinatif, karena unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan.
Contohnya :
- agak kaku
- sangat cepat
- lebih muda
Dapat artian, kata pertama dari ketiga contoh di atas merupakan unsur pewatas sedangkan kata kedua merupakan unsur inti atau hulu. (Chaer, 227) frasa ini dapat disebut juga sebagai frasa modifikatif.
Demikianlah sedikit penjelasan mengenai frasa endosentrik yang semoga dapat sedikit membantu kalian lebih mengenalnya. Jangan lupa terus membaca ya agar semakin menambah keilmuan kalian!
References
Chaer, A. (2012). Lingusitik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.