Hallooo apa kabar para mahasiswa/mahasiswa di Indonesia yang sampai saat ini masih melaksanakan kuliah daring?
Di masa kali ini kuliah daring sangatlah tidak efektif dan sangat membosankan, karena sebagian mahasiswa/mahasiswi merasa kesulitan untuk meneriman pembelajaran jika tidak tatap muka langsung bersama dosen.
Terutama untuk mahasiswa/mahasiswi yang mendapatkan mata kuliah seperti praktikum dan itupun harus dilaksanakan secara tatap muka, jika tidak akan mempersulit mereka untuk melakukan praktikum.
Menurut saya sendiri pembelajaran dengan daring sangatlah membosankan, banyak menghabiskan kuota dan memiliki dampak negatif terhdap mahasiswa itu sendiri, meskipun sudah di beri kuota untuk pembelajaran dari oleh kemendikbud tetap merasa kurang. Membosankan di karenakan tidak bisa berkumpul dengan teman-teman saat ini dan biasanya ada yang kurang interaksi atau kurang beradaptasi terhadap yang lain.
Menurut saya kuliah daring itu memiliki dampak negatif dan positif. Dampak negatifnya yaitu :
• Mahasiswa kurang memahami mata kuliah
• Boros kuota, inilah yang membuat mahasiswa/i semakin keberatan dalam melaksanakan kuliah daring. Dalam sehari bisa saja satu mahasiswa/i menghabiskan lebih dari 10 sampai 25 GB, bahkan mungkin ada yang lebih dari ini.
• Susah sinyal, dampak inilah yang membuat mahasiwa/i yang kesal dan kesulitan. Teruntuk mereka yang menggunakan wifi tentu saja mudah, tetapi bagi yang rumah nya tidak ada wifi dan jaringan nya kurang mendukung, mereka sangat kesulitan.
Dampak Positifnya yaitu :
• Kuliah bisa dilakukan dimana saja, contohnya seperti dikamar.
• Mahasiswa/i tidak perlu berpakaian rapih saat kuliah mulai, karena dosen pun tidak mengetahui mereka memakai baju apa.
• Bagi mahasiswi mereka tidak boros make up. Karena, kuliah menggunakan sistem daring ini tidak dapat bertemu langsung oleh orang-orang kampus, jadi tidak perlu untuk bermake up.
• Mahasiswa/i tidak boros uang jajan. Dengan kuliah menggunakan sistem daring ini mereka tidak mengeluarkan uang banyak untuk jajan.