Kelebihan Analisis Biner dalam Pembedaan Makna Kata

Halo, Sobat Semantik

Kalian semua tentu tahu bahwa semantik merupakan cabang linguistik yang mengkaji tentang makna kata. Namun apakah kalian tidak penasaran bagaimana sebuah kata dapat ditafsirkan maknanya? Lalu bagaimana cara membedakan makna dari satu kata dengan kata lainnya?

Makna dalam ujaran sendiri sama saja dengan makna simbol dan makna lambang. Yang dimaksud adalah sama-sama mengungkapkan maksud yang ingin disampaikan atau ditunjukkan kepada objek atau lawan bicara. Karena yang akan dibahas mengenai bagaimana sebuah makna kata dapat membedakan dengan makna kata lainnya, maka pembahasan kali ini akan langsung masuk ke pembahasan semantik yaitu komponen makna.

Mengapa dengan komponen makna? Apa itu komponen makna? Komponen makna atau disebut dengan komponen semantik merupakan komponen penyusun makna kata atau leksikal yang tergabung bersama menjadi satu kesatuan dan membentuk makna dari sebuah kata. Jadi sebuah kata dapat diketahui maknanya apabila didapatkan unsur penyusun maknanya. Sederhananya, sebuah kata akan terungkap maknanya ketika kita mengetahui ciri-cirinya.

Seperti contoh dalam kata daster, memiliki unsur makna pakaian, katun, dan wanita. Dalam hal ini kita mendapatkan makna bahwa daster merupakan jenis dari pakaian yang berbahan dasar katun dan biasa dipakai oleh wanita. Lalu apa perbedaan kata daster dengan kata kaos? Bukankah kata kaos sama-sama merupakan jenis dari pakaian? Lalu bagaimana cara membedakan kedua kata tersebut? Mari kita gunakan analisis Biner pada kasus ini.

Pada analisis Biner, setiap unsur ditandai dengan tanda (+) untuk menyatakan memiliki dan (-) untuk menyatakan tidak memiliki. Terdengar cukup mudah kan? Penelitian menggunakan metode analisis Biner ini bukan termasuk penelitian yang baru. Peneliti bernaka R. Jacobson dan Morris Halle pernah menggunakan metode ini di dalam sebuah buku mereka yang berjudul Preliminaries to Speech Analysis: The Districtive Features and their Correlates.

Mari kita terapkan analisis Biner untuk membedakan makna pada kata daster dan kata kaos.

Daster

(+) pakaian

(+) katun

(+) wanita

(-) pria

Kaos

(+) pakaian

(+) katun

(+) wanita

(+) pria

Kata daster memiliki unsur atau ciri (+) pakaian, (+) katun, (+) wanita, dan (-) pria. Kata kaos memiliki unsur atau ciri (+) pakaian, (+) katun, (+) wanita, dan (+) pria. Dapat disimpulkan bahwa kata daster memiliki makna pakaian yang terbuat dari katun dan dipakai untuk wanita, dan bukan untuk pria. Sedangkan kata kaos memiliki makna pakaian yang terbuat dari katun dan dapat dipakai baik untuk wanita maupun pria (uniseks).

Dengan analisis Biner dapat memberikan kelebihan dalam memahami makna-makna semantik dalam linguistik, terutama perbedaan antarkata atau antarkalimat. Meskipun analisis Biner terdapat kekurangan yaitu dinilai tidak terlalu efektif karena memerlukan pengetahuan yang cukup luas.

Maka dari itu para peneliti cenderung tidak banyak yang menggunakan analisis Biner daam penelitian semantik mereka. Namun menampik fakta tersebut, analisis Biner memiliki banyak manfaat terutama bagi orang awam dalam mencari makna-makna kalimat.

Referensi:

Anis, M. Y. (2010). Analisa Semantik Kata Kerja Datang di Dalam Bahasa Arab.

Pribady, H., Hanye, P., & Susilo, F. (2014). Kosakata Bercocok Tanam Padi di Sawah dalam Bahasa Melayu Dialek Sambas: Kajian Semantik. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa , 3 (9).