Kejutan dan Keindahan Setiap Sudut Kota Solo

Bagi saya, Kota Solo adalah kota yang sangat luar biasa. Ada banyak keindahan yang tersembunyi di setiap sudutnya. Kota yang indah berpadu dengan penduduk yang ramah, semakin membuat hati saya semakin jatuh cinta di setiap sudut Kota Solo. Kota Solo mengandung banyak memori indah yang terukir bersama orang-orang yang berharga bagi saya, seperti saat ayah dan ibu saya mengajak saya ke Solo ketika masih kecil. Namun, pada 1 Oktober 2023, saya memberanikan diri pergi ke Solo bersama teman saya. Kita berdua berangkat pukul 11.00 WIB dari Klaten menuju Solo menggunakan motor Scoopy merah kesayangan saya.

Sesampainya kami di Solo, tempat pertama yang kami tuju yaitu Kampung Batik Kauman. Baru saja saya melewati gerbang masuk kampung ini, rasanya saya semakin jatuh cinta dengan keindahan Kota Solo. Setibanya di Kampung Batik Kauman, saya memarkirkan motor disana, lalu kami memulai petualangan di Kampung Batik Kauman dengan jalan kaki menyusuri gang-gang kecil di sana. Di sini, kami memutuskan untuk tidak menggunakan Google Maps dan membiarkan langkah kami menentukan kemana kami akan pergi. Kami jalan jalan di gang kecil yang dipenuhi oleh bunga bougenville yang kebetulan sedang mekar dengan indah pada bulan itu, karena salfok dengan bunga-bunga yang sedang cantik-cantiknya, kami memutuskan berhenti untuk mengambil foto sebagai kenang kenangan.

Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan menyusuri gang dan kami tidak sengaja melihat kedai es buah yang terlihat ramai. Karena cuaca pada saat itu cukup panas kami memutuskan untuk mampir dan membeli es buah. Kami memesan dua porsi es buah, dan setelah pesanan datang kami sangat kaget karena porsinya sangat jumbo padahal harganya hanya Rp. 8.000. Karena porsinya sangat besar kami berdua tidak dapat menghabiskan es buah tersebut. Kami berpikir jika suatu saat kami kesini lagi, kami hanya akan memesan satu porsi saja untuk dua orang. Dengan perut yang kekenyangan, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Di perjalanan di Kampung Batik Kauman kami melihat beberapa penduduk setempat yang sedang membuat batik. Kami pun memutuskan untuk menghampiri dan melihat proses pembuatan batik tersebut. Di sini kami paham mengapa batik dihargai sangat mahal, karena ternyata batik dibuat dengan proses yang sangat rumit dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk membuatnya. Kemudian kami melanjutkan perjalanan , dan langkah kami membawa kami ke Jalan Slamet Riyadi. Di sana kami cukup terkejut melihat kereta api yang melintas di tengah sibuknnya jalan raya Kota Solo. Saya merasa sangat beruntung melihat kejadian tersebut, karena selama ini saya berkali-kali ke Kota Solo tetapi belum pernah melihat kereta yang melintas di tengah jalan raya. Hal tersebut memberikan pengalaman baru bagi saya.

Dari Jalan Slamet Riyadi, kemudian kami melanjutkan perjalanan dengan naik kendaraan umum, yaitu BST (Batik Trans Solo) menuju Pasar Gede. Kami turun di halte Pasar Gede untuk menuju gedung 2 Pasar Gede, tepatnya di lantai dua. Di lantai dua ini terdapat banyak stand kuliner yang ingin kami coba. Stand makanan pertama yang kami kunjungi adalah dimsum yang viral di sosial media, yaitu Dimsum Uma Yum Cha. Karena antrean sangat panjang, kami memutuskan mengambil nomor antrean, kemudian pergi untuk mengunjungi stand lain dulu. Karena kami sedang di Solo, kami memutuskan untuk membeli es teh, karena rumornya teh di Solo berbeda dengan teh di tempat lain. Setelah membeli es teh, kami kembali untuk melanjutkan menunggu antrean dimsum. Kami membeli dimsum dengan berbagai varian isian. Kami menikmati dimsum yang kami beli di tempat duduk yang disediakan sambil melihat padatnya jalanan Kota Solo dari lantai dua gedung Pasar Gede. Setelah kenyang, kami melanjutkan perjalanan ke Pasar Triwindu menaiki BST.

Setelah tiba di Pasar Triwindu, ternyata di sana sedang ada event Solo Art Market yang diselenggarakan setiap hari Minggu pertama dan ketiga setiap bulannya di depan Pasar Triwindu. Di sana, terdapat beberapa seniman yang menjual hasil karyanya. Kami membeli sebuah kalung yang dibuat secara langsung sesuai request. Kemudian, kami masuk ke Pasar Triwindu, tetapi sayang pasarnya sudah mau tutup. Padahal, rencananya saya ingin membeli kebaya bekas yang cukup terkenal di Pasar Triwindu. Karena pasarnya tutup, kami memutuskan keluar dan pergi untuk membeli sate padang yang tidak jauh dari Pasar Triwindu. Uniknya, warung sate ini juga menjual kaset-kaset lama dan seluruh dindingnya tertupi oleh poster-poster band yang membuat warung ini tidak tampak seperti warung sate padang. Setelah selesai makan, kami memutuskan memesan Grab ke Kampung Batik Kauman untuk mengambil motor yang kami titipkan di sana. Kemudian, kami bergegas pulang karena hari sudah mulai gelap.

Jalan-jalan tanpa maps dan menjumpai hal-hal baru di Kota Solo memberikan saya segudang pengalaman baru dan membuat saya sadar betapa unik dan indahnya Kota Solo. Pengalaman ini membuat saya lebih berani mengeksplor tempat-tempat baru yang belum pernah saya kunjungi. Dan dari pengalaman ini juga, saya jadi semakin jatuh cinta kepada setiap sudut Kota Solo. Dari cerita pengalaman saya kali ini, semoga semakin banyak orang yang mau mengeksplor dan meromantisasi suatu kota, tidak hanya Kota Solo saja. Karena saya yakin, di setiap kota punya keunikan dan keindahannya masing-masing ketika kita mau mengeksplor lebih jauh.

2 Likes