Mulanya perkuliahan daring atau online ini dimulai pada tahun 2020, dimana angkatan saya yang lulus pada waktu itu harus memulai kegiatan daring ini. Dikarenakan adanya wabah virus Covid-19 yang pada waktu itu menyebar di Indonesia dengan cepat, jadi mau tidak mau, suka tidak suka, ini merupakan peraturan dari Kemendikbud sendiri. Penyampaian materi dilakukan secara daring, kegiatan pengenalan lingkungan atau PKKMB juga dilakukan secara daring. Saya dan mahasiswa lainnya angakatan 2020 mencoba untuk beradaptasi dengan situasi ini. Dimana banyak suka maupun duka disetiap hari yang dilewati.
Duka yang saya alami, yaitu adanya kendala yang saya rasakan selama mengikuti kegiatan perkuliahan daring ini. Seperti kendala sinyal, sinyal yang tiba-tiba menghilang disaat sedang penyampaian materi di portal zoom atau gmeet, membuat saya menjadi kurang bisa menangkap materi dengan baik. Borosnya kuota internet, selain mengakses zoom dan gmeet, saya juga menggunakan kuota untuk mengakses sosial media lainnya, kuota internet saat ini menjadi hal utama dalam berjalannya aktifitas kuliah daring. Permasalahan saat mengumpulkan tugas perkuliahan, terkadang saat saya ingin mengumpulkan tugas dilaman web kampus, tiba-tiba saja mengalami error dan lemot. Kemudian tidak bisa bertemu langsung dengan teman-teman satu prodi, dan hanya bisa bertemu secara online.
Kemudian suka yang saya rasakan dengan adanya kuliah online ini, saya tidak perlu jauh-jauh pergi ke kampus, yang memakan banyak waktu dan dapat menghemat uang saku serta biaya bensin. Dapat menghabiskan waktu bersama keluarga, memiliki waktu untuk beristirahat karena tidak adanya jadwal yang padat, pemberian materi melalui rangkuman dan power point yang diberikan ibu bapak dosen, dapat menjadi acuan lebih dalam untuk saya belajar.
Harapan saya semoga pandemi ini segera berakhir, dan dapat dilakukan kuliah tatap muka, agar bisa lebih efektif dalam pembelajarannya. Segera bertemu dengan teman-teman lainnya, sambil bertukar cerita.