Kegagalan bukanlah akhir segalanya

Halo semua, Perkenalkan namaku Jajang tinggal disebuah kota yang memiliki julukan penghasil susu sapi. Saya akan menjelaskan perjuanganku memasuki S-1 di salah satu universitas terkenal di kota Solo. Perjuangan dimulai ketika awal masuk SMA, ketika saya mendengarkan pidato bahwa SMA itu menjadi tempat pijakan untuk loncat ke perguruan tinggi. Lalu, setelah mendengarkan pidato tersebut saya berambisi untuk mendapatkan nilai yang bagus di setiap semester saat SMA. Saat SMA untuk kelas sendiri, SMAku menggunakan pergantian siswa tiap tahun jadi setiap tahun persaingan terus berganti.

Pada saat semester 5 akhir diumumkan nama-nama yang masuk ke daftar siswa yang dapat mengikuti SNMPTN, kuota masing-masing sekolahpun berbeda-beda karena pengaruh oleh akreditasi sekolah tersebut. Karena SMAku memiliki akreditasi A , maka SMA ku dapat mengirimkan 40% dari seluruh siswa untuk mengikuti SNMPTN. Dan beruntungnya namaku terdapat didaftar tersebut dan dapat memilih jurusan sesuai dengan nilai semesteran yang kudapat dari semester 1-5. Saat itu saya memilih jurusan Teknik Kimia UGM dan Teknik Sipil UGM. Namun hasilnya adalah kotak berwarna merah yang membuat hati ini kecewa karena kotak tersebut berisi tulisan tetap semangat dan jangan menyerah.

Tahun 2020, bulan Februari, minggu keduapun telah berakhir. Tibalah hari senin dimana ada pesan melalui WA, bahwa SMA memutuskan untuk meliburkan muridnya karena adanya pandemi Covid-19. Sekolahpun diliburkan selama 2 minggu, kami para murid menggunakan waktu itu untuk belajar secara daring bersama guru pembimbing UN kami. 2 minggu telah berlalu, setelah itu SMA mengirimkan pesan lagi melalui WA, bahwa pembelajaran diliburkan sesuai dengan anjuran pemerintah, dan menggantinya dengan daring. Setelah 1 bulan berlalu menggunakan pembelajaran daring , kami para murid masih menunggu kabar apakah pelaksanaan UN akan tetap dilakukan atau dihapuskan. Tak lama dari itu Mendikbud memberikan konferensi pers bahwa UN 2020 akan dihapuskan dan kelulusan akan menggunakan nilai US (Ujian Sekolah).

Saat menunggu hasil US ada ujian SBMPTN dan saya mengikuti ujian itu dengan sungguh-sungguh karena saya ingin keterima di jurusan yang saya incar. Pada saat itu, saya memilih aktuaria UGM dan lagi memilih Teknik Sipil UGM. Setelah hasil US keluar dan saya dinyatakan lulus dari SMA . Saya mencoba untuk mencoba ujian melalui tes mandiri dan sembari menunggu hasil dari ujian SBMPTN. Saya mendaftar ujian mandiri dibeberapa kampus hebat yaitu UNS, UGM, UNSOED, ITB, UPN-YK dan UNY. Syarat ujian mandiri tersebut adalah mengikuti SBMPTN 2020. Dan penilaian dari ujian mandiri tersebut beberapa menggunakan nilai SBMPTN.

Setelah menunggu beberapa hari, akhirnya hasil dari SBMPTN pun keluar dan lagi lagi kotak merah bertuliskan sama muncul. Dan hasil ujian–ujian mandiri saya pun juga memiliki hasil yang sama. Tinggal 2 ujian saja yang masih belum keluar hasilnya yaitu ujian mandiri D-3 UNS dan ujian S-1 UPN-YK. Dan pada akhirnya ada satu warna hijau yaitu pada hasil ujian D-3 UNS dan hasil ujian yang satunya pun juga masih merah. Setelah melakukan daftar ulang di D-3 UNS, saya berniat untuk ujian SBMPTN lagi untuk tahun depan.

Setahun berkuliah setahun di SV UNS mendapatkan dasar-dasar tentang dunia manajemen bisnis. Lalu pada Mei 2021 melakukan ujian SBMPTN untuk kedua kalinya dan pada saat itu saya datang sedikit terlambat ke ruang ujian. Semua sudah datang duduk ditempat masing-masing dan saya baru datang namun berusaha untuk tetap terlihat tenang. Mengerjakan ujian dengan kemampuan yang saya miliki dan pada SBMPTN tahun 2021 saya memilih jurusan Pendidikan Matematika UNS dan Pendidikan IPA UNS. Selain ujian SBMPTN, saya juga mencoba ujian tulis UGM karena penasaran bagaimana caranya biar bisa masuk UGM.

Hari pengumumanpun telah tiba dan pada saat itu tubuh saya merasakan bulu saya merinding karena melihat kotak hijau pada pengumuman “selamat anda diterima di Pendidikan Matematika UNS melalui jalur SBMPTN “ dan sementara itu saya juga menunggu hasil ujian tulis UGM yang hasilnya diumumkan setelah beberapa hari dari hasil SBMPTN . setelah menunggu beberapa hari, pengumuman ujian tulis UGM pun terpampang dilayar laptop saya dan menunjukkan kotak merah lagi. Dan pada akhirnya saya memilih untuk pindah jurusan dan pindah fakultas namun masih satu kampus . Pendidikan Matematika 2021 adalah jurusan yang saya pilih semoga pilihan ini termasuk oleh rencana tuhan dalam skenarionya.

Pelajaran yang dapat diambil dari kisahku adalah jangan pernah lelah untuk terus berusaha dan jangan jadikan kegagalan sebagai tolak ukur untuk yang lainnya. Rencana tuhan adalah scenario terbaik dan ini mengingatkan pada kata-kata jawa “Gusti mboten nate sare” yang artinya “Tuhan tidak pernah tidur” tetap semangat untuk semuanya sobat Mijil.id