Kecap Kentjana, Si Hitam Manis Lezat Dari Kebumen
Sumber: ig: kecapkentjana
Masyarakat Kebumen, Jawa Tengah, pasti sudah sangat mengenal kecap Kentjana. Salah satu produk unggulan wilayah, kecap manis ini telah diproduksi sejak tahun 1960. Setelah Cu Tian Kid meninggal 64 tahun yang lalu, anaknya, Iwan Setiawan, melanjutkan produksi Kecap Kentjana sejak tahun 1970.
Pada awalnya, Kecap Kentjana dibuat di sebuah rumah kontrakan di Desa Wonoyoso. Namun, pada tahun 1980, pabrik baru didirikan di Jalan HM Sarbini No. 88C, dan di sanalah produksinya berpindah.
Kecap Kentjana menghadirkan rasa yang khas dan unik, menggabungkan keseimbangan antara manis yang lembut dengan sentuhan gurih yang mendalam, menciptakan harmoni rasa yang kaya.
Produk ini dikenal luas sebagai kecap berkualitas tinggi yang bebas dari bahan tambahan seperti pengawet, penguat rasa, pemanis buatan, maupun pewarna sintetis. Karakteristik ini tidak hanya menonjolkan rasa autentik, tetapi juga menjadikannya pilihan yang lebih sehat dan alami bagi konsumen.
Popularitas Kecap Kentjana tidak terbatas pada penggunaan rumah tangga. Produk ini juga menjadi andalan banyak pelaku usaha kuliner, khususnya di Kebumen. Berbagai hidangan khas seperti bakso dan mie ayam seringkali memanfaatkan kecap ini untuk meningkatkan cita rasa, menjadikannya bagian lengkap dari keunikan kuliner daerah tersebut.
Kombinasi kualitas, kealamian, dan kelezatan membuat Kecap Kentjana tak sekadar bahan pelengkap, melainkan barang penting dalam menciptakan pengalaman sajian yang berkesan.
Kecap ini tersedia dalam berbagai kemasan, mulai dari botol plastik 70 ml (Rp3.300), botol plastik 220 ml (Rp9.200), dan botol kaca 620 ml serta kemasan pouch 600 ml (Rp22.000). Dengan berbagai kemasan, produk ini cocok untuk rumah tangga dan bisnis kuliner.