Kebingungan Berbahasa pada Mahasiswa Rantau

404338-PD3H9L-8

Sumber : freepik.com

Bahasa yang digunakan masyarakat Indonesia sangat beragam. Ada yang menggunakan bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahkan ada yang mencampur dengan bahasa asing. Bahkan dari data Laboratorium Kebinekaan Bahasa dan Sastra Kemendikbud 2018, jumlah bahasa daerah di Indonesia mencapai 718 bahasa, loh!

Keberagaman bahasa merupakan wujud positif adanya toleransi pada keberadaan berbagai suku, bangsa dan etnis yang hidup di Indonesia. Selain itu, dilansir dari Laboratorium kebinekaan Bahasa dan Sastra Kemendikbud (2020), telah ada penelitian yang dilakukan oleh Adi Budiwiyanto pada tahun 2012 yang menaytakan bahwa lebih dari 70 bahasa lokal berkontribusi dalam penambahan 3.592 entri Kamus Besar Bahasa Indonesia. Namun, akibat dari keberagaman bahasa ini juga, akan muncul kesulitan dalam berkomunikasi dalam masyarakat. Hal ini dikarenakan oleh tidak semua orang memahami bahasa yang digunakan oleh suku dan etnis yang lain.

Kesulitan berbahasa ini biasanya dialami oleh orang yang berpindah tempat ke daerah yang penduduk mayoritasnya bukan dari suku dan etnis orang tersebut. Bahkan tak jarang ada kondisi di mana suku dan etnisnya sama, masih ada perbedaan pada logat dan beberapa penggunaan kata. Akibat adanya perubahan bahasa yang digunakan, orang yang berpindah itu pasti memerlukan waktu untuk memahami bahasa asli masyarakat setempat.

Berjalannya waktu, dia akan mulai terbiasa berkomunikasi dengan menggunakan setempat dan biasanya ketika hal tersebut terjadi orang itu akan mulai kesulitan untuk menggunakan bahasa aslinya, terutama jika ia tidak memiliki teman yang menggunakan bahasa daerah aslinya.

Kebingungan bahasa ini sangat sering terjadi pada mahasiswa baru yang merantau jauh dari kota asalnya. Mahasiswa baru perlu menyamakan bahasa dengan orang setempat supaya komunikasinya menjadi lebih mudah. Namun, di dunia perkuliahan banyak mahasiswa yang sama-sama merantau dan belum terbiasa dengan bahasa masyarakat setempat. Akhirnya, terjadi percampuran bahasa lagi di luar bahasa daerah setempat. Akibat terlalu banyaknya informasi bahasa yang diterima, mahasiswa akan mencampur bahasa-bahasa yang dia ketahui.

Kebingungan berbahasa pada mahasiswa baru biasanya terasa saat mereka pulang kampung atau bertemu dengan teman-teman dari daerah asalnya. Mereka akan kesulitan untuk menyesuaikan bahasa barunya dengan bahasa di daerah asalnya. Padahal dia sudah belajar bahasa itu lebih lama.

Sebenarnya kebingungan dalam berbahasa bukan suatu hal yang buruk dan berbahaya. Namun terkadang ada kesalahpahaman akibat perubahan logat dan beberapa kata yang digunakan. Misal, ketika mahasiswa dari Solo yang biasanya menggunakan bahasa Jawa dengan logat halus melanjutkan kuliah di Surabaya dengan logat bahasa yang lebih kasar dan keras. Ketika dia kembali ke Solo dengan keadaan terbiasa dengan bahasa Jawa di Surabaya, bisa jadi orang-orang menganggap dia kasar atau tidak sopan. Hal ini yang tentu perlu kita hindarkan supaya tidak terjadi kesalahpahaman dengan orang lain.

Apakah kamu juga mengalami kebingungan berbahasa ini?

Nah, supaya tidak kebingungan dalam berbahasa, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh mahasiswa rantau untuk tetap menjaga kemampuan bahasa aslinya sekaligus belajar bahasa daerah setempat.

  1. Mencari teman penduduk asli tempat kuliahnya dan berkomunikasi dengan bahasa masyarakat setempat
  2. Mencari teman penduduk asal diri sendiri di tempat kuliah dan berkomunikasi dengan bahasa aslinya
  3. Membiasakan diri untuk berkomunikasi dengan kedua bahasa tersebut sesuai dengan lawan bicara. Misal ketika bertemu dengan orang daerah setempat, maka berbicara dengan bahasanya, begitu pula sebaliknya.

Begitulah cara untuk mengatasi kebingungan penggunaan bahasa dan bagaimana cara menghindarinya. Tetap jaga komunikasi dengan teman-teman di sekitar, gunakan bahasa yang baik dan benar agar bahasa baru mudah diserap namun tetap menjaga bahasa lama.

Sumber :

Laboratorium Kebinekaan Bahasa dan Sastra. 2019. Daftar Bahasa-Bahasa Daerah di Indonesia. Diakses pada 22 Juni 2022, dari https://labbineka.kemdikbud.go.id/bahasa/daftarbahasa.

Laboratorium Kebinekaan Bahasa dan Sastra. 6 Agustus 2020. Keragaman Bahasa Indonesia : Kelemahan atau Kekuatan?. Diakses pada 22 Juni 2022, dari https://labbineka.kemdikbud.go.id/bahasa/konten/berita.