Keberagaman Sahabat yang Suka Menolong

Menolong merupakan perbuatan terpuji, menolong merupakan hak dan kewajiban setiap manusia dimuka bumi ini dan jika dilakukan akan mendapatkan pahala. Hal ini seperti dilakukan oleh Citra dalam kehidupan sehari-harinya. Citra berasal dari suku Jawa dari keluarga sederhana, dan tidak sombong. Tidak mengherankan jika keluarga Citra disenangi oleh orang-orang di desanya.

Keluarga Citra bertempat tinggal di sebuah desa yang sejuk di Kota Wonosobo, Jawa Tengah. Di sana banyak perbukitan dan pegunungan, dan sayur-sayuran yang tidak pernah mengering. Di depan rumah itu, sudah tampak pemandangan Gunung Sindoro yang sangat cantik dan indah sekali. Di belakang rumah itu terlihat sayur sawi dan brokoli yang hijau. Disana itu sayur-sayurannya tidak dimakan oleh kambing, atau sapi karena pemilik hewan telah mengurung dikandangnya.

Citra mempunyai dua orang sahabat yaitu Jelva dan Sisil yang berasal dari berbagai suku daerah. Jelva dari suku Dayak, berambut panjang, berkulit putih dan bulu matanya lentik, sedangkan Sisil dari suku Melayu, berambut pendek, berkulit kuning dan alisnya tebal. Mereka sekarang sama-sama berusia sekitar 12 tahun dan duduk di kelas enam SD yang terkenal di Wonosobo.

Mereka merupakan teman dekat di rumah maupun disekolah. Suatu hari di kelas, Jelva tidak masuk sekolah, kemudian tiba tiba ibunya datang ke sekolah menemui guru wali kelasnya bahwa Jelva tidak masuk sekolah dikarenakan mengalami kecelakaan. Mendengar hal itu Citra dan Sisil ingin membantu Jelva yang sedang kesulitan. Mereka mengajak temen temen sekelas mengadakan menggalangan dana untuk membantu pengobatan Jelva.

Lalu temen temen sekelas bilang ke guru wali kelas mau menggalang dana buat Jelva dan wali kelas pun menyetujui rencana yang dibuat Citra, Sisil dan temen temen sekelas.

Keesokan harinya setelah dana terkumpul. Mereka pun menjenguk Jelva dirumah sakit, sesampainya disana mereka masuk ke dalam ruangan.

“Jel, bagaimana keadaamu sekarang?” Tanya Citra.

“Alhamdulillah sudah mendingan Cit” kata Jelva sambil memegang kepalanya kesakitan.

Setelah berbincang bincang kepada Jelva dan ibunya, kemudian guru wali kelas berpamitan dan memberikan dana tadi ke ibunya Jelva.

“Terima kasih Bu,” Jawab ibunya Jelva.

Mereka pun keluar Bersama-sama meninggalkan ruangan dan pulang ke rumah masing masing. Bahwa setiap manusia di wajibkan untuk saling tolong-menolong sesama orang lain.