Katanya Salah Jurusan tapi Kok Justu Nyaman?

image
Sumber: Kompasiana.com

Halooo fren, kali ini saya mau berbagi sedikit cerita tentang pengalaman saya selama satu semester ini menjalani perkuliahan, simak ceritnya yaaa.

Berawal dari merasa salah jurusan sekarang kok malah nyaman itu yang saya rasakan saat ini, dulu merasa “Apa bisa ya aku ngelewatin ini semua secara aku kan ga suka sama prodiku ini” tapi allahamdulillah banget ternyata saya bisa melewati ini semua walaupun baru satu semester tapi saya sudah bersyukur dan merasa “Ohh ternyata gini ya rasanya, ternyata fine-fine aja kok” dan saya berharap akan terus seperti itu. Sekarang kita masuk ke topik yaa hehe

Aku adalah seorang Mahasiswi prodi pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di salah satu universitas negeri di Jawa Tengah. Menjadi seorang mahasiswa merupakan sebuah kesempatan yang seharusnya disyukuri akan tetapi saya justru merasa kurang bersyukur di awal perkuliahan dengan dalih salah masuk jurusan. Problem salah masuk jurusan sudah sangat erat kaitannya dengan para mahasiswa. Mengapa saya bisa merasa salah jurusan? Ya karena alasan yang sudah umum selayaknya kebanyakan orang, tidak sesuai minat dan target awal, memang alasannya terkesan sepele dan tidak kreatif alias sudah klise banget.

Bagaimana saya bisa masuk ke jurusan tersebut jika tidak suka? Saya masuk melalui jalur SNMPTN tahun 2020, pilihan saya waktu itu adalah S1 management dan S1 PPKn, alasan saya memilihnya karena S1 management peluang saya untuk diterima sepertinya sangat kecil dan untuk S1 PPKn peluang untuk saya masuk sepertinya besar apalabila saya tertolak di piihan pertaa maka dari itu saya memilihnya, “Kalau kata orang yaa cari aman aja” dan benar saat pengumuman tiba saya tertolak pada pilihan pertama, alhadulillah masih diberi kesempatan di pilihan ke 2. Kecewa sudah pasti dan mungkin rasa kecewa ini yang membuat saya sedikit pesimistis dan kurang bersyukur dengan prodi yang seharusnya saya jalani yakni pendidikan PPKn. Pada dasarnya setiap pilihan merupakan sebuah jalan dan apapun jalannya itu merupakan pilihan tuhan maka dari itu saya beranikan untuk tetap mengambilnya dan menjalaninya selama satu semester ini, walaupun perkuliahan saya ikuti dengan baik tetapi rasa ingin mencari jurusan yang lain itu terkadang datang mnghampiri pikiran saya kembali. Melihat teman yang lain seperti lebih bahagia dengan jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya terkadang membuat saya insecure dan ingin seperti mereka. Ditambah teman yang merasa sama-sama senasib merasa salah jurusan yang malah berniat mengikuti SBMPTN di tahun berikutnya yang membuat saya menjadi lebih bimbang.

Sebenarnya menjadi seorang guru merupakan hal yang cukup berat bagi saya dan hal yang belum pernah saya bayangkan sebelumnya. Mengingat banyak sekali kebimbangan dan ketakutan yang membayang bayangi pikiran saya “Bisa ga yaa kira kira jadi guru” “Nanti muridnya seperti apa ya” “Susah ga ya pelajarannya” “Anak milenial sulit diatur pasti ya” “Jadi guru menjanjikan ga ya di masa depan” “Takut gajinya kecil” dan masih banyak lagi hal-hal negatif yang mengantui pikiran saya. Namun itu semua kini perlahan ssudah pergi satu persatu dari pikiran saya, tergantikan dengan pengalaman baru, teman baru, pengetahuan baru, pikiran positif baru bahwa semua ini adalah jalan tuhan yang patut di syukuri dan dijalani secara sebaik mungkin. Saya juga sadar bahwa profesi guru adalah sebuah pekerjaan yang sanagat mulia dengan mengajarkan ilmu dan budi pekerti yang baik bagi orang lain merupakan jalan yang amat indah. Bagaimana tidak? Semakin banyak kita membagi ilmu justru semakin banyak ilmu yang kita miliki dan tidak pernah berkurang walaupun terus dibagikan kepada orang lain. Begitu indah jika dibayangkan.

Selama satu semester yang telah terlewati ini banyak kenangan dan juga hal yang menyadarkan saya bahwa ternyata banyak orang yang menginginkan menjadi saya, justru saya malah menginginkan menjadikan diri saya seperti orang lain. Dari situ saya sadar bahwa hidup memang sebercanda ini dan semua ada porsi serta jalannya masing-masing. Berada di jurusan PPKn dengan diikuti jiwa-jiwa FKIP yang sangat kental terasa ternyata juga menyenangkan, banyak yang bisa dipejari, teman teman yang sangat menyenangkan dan rasa saling peduli merupakan hal yang membuat saya nyaman disini, walaupun saya menjalani perkuliahan dengan belajar dari rumah tapi rasa solidaritas dan kekeluargaannya bisa saya rasakan dengan jelas. Dosen pengampu dalam satu semester yang saya temui juga jauh dari kesan menakutkan atau memberatkan semua memiliki ciri dan pembawaanya masing-masing sehingga membuat perkuliahan tidak terasa membosankan. Saya rasa masuk kedalam jurusan saya saat ini bukan merupakan sebuah kesalahan atau bahkan kegagalan dalam hidup.

Jadi untuk kalian yang merasa takut dan merasa salah jurusan, jalani saja dulu, lewati setiap prosesnya, kita tumbuh dan berproses bersama. Jalani yang ada didepan matamu sekarang, sudahi rasa kecewamu, bangkit dan lakukan yang terbaik menurut versimu dan sekuat apa yang kamu bisa. Manfaatkan kesempatan yang ada karena sejatinya kita semua pasti bisa. Saya juga tidak mengerti bagaimana esok, akan tetapi saya berusaha untuk menjalani apa yang ada didepan mata dengan kemampuan yang saya miliki, yang saya tau saya nyaman dengan satu semester yang saya lewati sekarang ini. Bagaimana dengan kalian?

1 Like