Jenis Tarian Nusantara di Beberapa Provinsi di Indonesia (Aceh, Bali, Bengkulu, Jabar, Jateng, Jatim, Jakarta)

Budaya tradisional (3)

Budaya pada dasarnya mendorong kepekaan estetika dan artistika untuk membentuk sikap kritis, apresiatif, dan kreatif secara keseluruhan. Indonesia memiliki banyak warisan budaya dari nenek moyang kita pada awalnya, dan orang Indonesia harus bangga akan hal itu, tetapi sekarang budaya Indonesia sedikit berkurang karena sosialisasi penduduk, dan sekarang banyak orang melupakan budaya Indonesia.

Seiring dengan perkembangan arus globalisasi, kecintaan terhadap budaya semakin berkurang, sangat banyak merugikan masyarakat asli Indonesia. Terlalu banyak kehidupan asing yang merambah Indonesia dan masyarakatnya kini telah berkembang menjadi masyarakat modern.

Budaya Tradisional Indonesia

Namun dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia semakin memupuk beberapa budaya Indonesia, dan buktinya orang luar negeri lebih mengenal budaya Indonesia daripada masyarakat Indonesia sendiri.

Batik, misalnya, merupakan produk budaya undonesia dan belakangan ini banyak diminati pihak luar. Karena tren ini, pada Jumat, 2 Oktober 2009, yang ditetapkan UNESCO sebagai situs warisan batik Indonesia dan ditetapkannya sebagai Hari Batik Nasional.

Seni dan budaya Indonesia mencakup banyak jenis, antara lain seni tari, seni rupa, dan musik. Di sini, kita akan berbicara tentang seni tari. Seni tari ini berkembang sangat pesat hingga meenyebar ke seluruh dunia.

Berbagai Macam Tarian Indonesia

Berbagai macam tarian yang terdapat di Indonesia menggambarkan kekayaan serta keragama yang dimiliki oleh masyarakatnya. Ada sekitar 750 suku bangsa di Indonesia. Hal ini terlihat pada akar budaya Austronesia dan Melanesia yang dipengaruhi oleh pengaruh Barat yang diserap melalui keragaman buudaya dan penjajahan negara-negara tetangga di Asia.

Tarian Asli Indonesia

Ada lebih dari 3.000 tarian asli Indonesia. Maka dari itu, kerajaan dan atau sekolah seni Indonesia melindungi berbagai sekolah tari serta sanggar yang melestarikan tradisi kuno tari dan teater. Beberapa jenis tarian nusantara yang beredar luas pada beberapa provinsi di Indonesia, yaitu:

Tari-Tarian Daerah Istimewa Aceh

Pertama, tari-tarian Daerah Istimewa Aceh. Tari Seudati yang merupakan nama tarian yang berasal dari Aceh, dan seudati memiliki arti bukti/kesaksian/pengakuan bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad utusan Allah.

Tarian ini juga termasuk dalam kategori tarian perang suku atau Tribal War Dance, yang syairnya selalu menginspirasi para pemuda Aceh untuk bangkit dan melawan penjajah. Oleh karena itu, jenis tarian ini dilarang selama periode kolonial Belanda, tetapi jenis tarian ini kini telah muncul Kembali dan telah menjadi seni nasional Indonesia. Ada juga tari Saman Meuseukat, yang menari dalam posisi duduk dengan irama yang dinamis. Tarian dengan bait-bait yang sarat akan ajaran kebajikan, khususnya ajaran Islam.

Tarian Dari Daerah Bali

Kedua, tarian dari daerah Bali. Tari Legong, adalah kelompok tari klasik Bali yang berkaitan dengan struktur iringan tubuh yang konon dipengaruhi oleh gambuh. Kata legong merupakan gabungan dari kata “leg” yang berarti gerak tari yang lincah atau luwes dan “gong” yang berarti gamelan.

Jadi, “legong” mengacu pada Gerakan tari yang terkait dengan (intonasi) yang mengiringi gamelan. Gamelan Semar Pagulingan adalah gamelan yang biasa digunakan untuk mengiringi tari Legong. Tarian lain dari Bali adalah Tari Pendet, yang pada awalnya merupakan tarian pemujaan, seiring ditampilkan di pura dan tempat peribadatan umat Hindu di Bali, Indonesia.

Tarian ini melambangkan penghormatan para dewa ke alam. Seiring berjalannya waktu, lambat laun para seniman Bali mengubah Pendet menjadi “ucapan selamat datang”, namun tetap mengandung unsur sakral dan religi.

Tarian yang Berasal Dari Daerah Bengkulu

Ketiga, tarian yang berasal dari daerah Bengkulu. Tari Andun, dari Bengkulu selatan merupakan tarian yang menyambut tamu-tamu kehormatan. Tari Bidadari Terminang Anak, tarian ini terkadang diartikan sebagai bidadari yang mempersembahkan anak. Tari ini berasal dari Rejang Lebong.

Tari-Tarian yang Berasal Dari DKI Jakarta

Keempat, tari-tarian yang berasal dari DKI Jakarta, ada tari Topeng. Tari ini adalah tarian yang penarinya memakai topeng. Topeng telah ada di dunia sejak zaman prasejarah. Hal ini banyak digunakan dalam tarian yang merupakan bagian dari upacara tradisional atau menceritakan Kembali cerita nenek moyang kuno. diyakini bahwa topeng itu terkait erat dengan roh leluhur, dan roh leluhur dianggap sebagai penjelasan para dewa. Topeng asih menghiasi berbagai kesenian serta kegiatan adat sehari-hari di sebagia suku di Indonesia.

Tarian yang Berasal dari Jawa Barat

Kelima, tarian yang berasal dari Jawa Barat ada tari Topeng Kuncaran yang menceritakan tentang balas dendam seorang raja atas penolakan cintanya. Dan tari Merak, sebuah tarian yang menceritakan tentang kehidupan burung merak yang cantik dan mempesona.

Tarian Jawa Tengah

Keenam, tarian Jawa Tengah. Tari Serimpi, yang merupakan tarian keraton yang lembut, agung, dan menawan. Adapula tari Blambangan Cakil, menceritakan kisah Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa). Sebuah symbol yang melambangkan penindasan kemarahan.

Tari Daerah Jawa Timur

Ketujuh, tari daerah Jawa Timur adalah Reog Ponorogo, yang menunjukkan kekuatan, keberanian, dan kejantanan. Ada beberapa versi sejarah seni reog di wilayah Jawa Timur. Sebuah cerita popular, Reog Ponorogo adalah tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi dalem pada masa raja ke-15 Bhre Kertabhumi atau Majapahit.

Ki Ageng Kutu meninggalkan Majapahit untuk mendirikan sebuah universitas uang mengajar anak-anak muda seni bela diri, termasuk ilmu kekebalan diri, dan juga ilmu kesempurnaan. Menyadari bahwa pasukannya terlalu kecil untuk berperang dengan pasukan beberapa keluarga kerajaan, pesan politis dari Ki Ageng Kutu ini disampaikan melalui Reog adalah bagaimana Ki Ageng Kutu menggunakan popularitas Reog untuk memicu reaksi masyarakat.

Topeng singa barong ini bisa dilambangkan oleh Raja Kertabhumi. Sementara itu, sebuah kipas besar terpasang pada topeng ini. Kipas ini terbuat dari bulu merak, melambangkan pengaruh kuat Tiongkok terhadap Raja Majapahit.

Atas penjelasan-penjelasan di atas, dapat dilihat keunikan dari berbagai tarian yang ada di beberapa provinsi di Indonesia. Serta juga menggambarkan upaya melestarikan seni tradisional. Begitu pentingnya seni tradisional bagi generasi muda, juga kewajiban seluruh masyarakat Indonesia sebagai tarian tradisional daerah masing-masing. Oleh karena itu, alangkah baiknya kekayaan bangsa Indonesia kita jaga dan dukung di kancah internasional sebagai bentuk kecintaan dan kebanggaan terhadap kesenian tradisional kita.

Referensi

  • I Made, B. P. (2011). Condong on Motion.
1 Like

Kak Wening emang anak seni bangett, keren kak!:star_struck:

2 Likes