Absorpsi adalah suatu proses pemisahan atau separasi dalam proses industri kimia dimana suatu campuran dikontakkan dengan suatu cairan penyerap tertentu. Gas yang diserap oleh cairan tertentu menyebabkan adanya satu atau lebih komponen gas yang larut dalam cairannya. Absorpsi gas juga dapat diartikan sebagai suatu proses kontak antara campuran yang memiliki fasa gas dan juga cairan yang tujuannya adalah untuk melakukan penghilangan salah satu komponen gas dalam campuran dengan cara melarutkan gas tersebut kedalam larutan yang sesuai. Proses abrospsi melibatkan adanya difusi antar partikel-partikel gas ke dalam cairan. Adapun penerapan absorpsi pada industri salah satunya pada teknologi absorpsi gas CO2 dalam pelarut reaktif salah satunya terdapat pada industri pupuk di Indonesia. Selain itu,proses absorpsi juga dapat diaplikasikan pada proses pembuatan formalin. Proses absorpsi berperan untuk mengubah formaldehid yang memiliki fase gas menjadi bentuk formalin dengan fase cair.
Jenis Jenis Absorpsi :
• Absorpsi Kimia
Proses absorpsi kimia merupakan suatu proses perpindahan gas dengan cara difusi yang disertai dengan adanya reaksi antara gas dan absorben. Reaksi kimia tersebut dapat berupa reaksi reversible dan irreversible dengan reaksi orde satu, orde dua dan seterusnya yang tergantung dari jumlah molekul bereaksi yang konsentrasinya berubah sebagai hasil dari reaksi kimia. Absorpsi kimia umumnya dilakukan dengan menggunakan larutan yaitu NaOH, K2CO3, Monoethanolamine (MEA) dan sebagainya. Proses absorpsi kimia telah umum digunakan pada bidang industri seperti proses penyerapan gas CO2 pada pabrik amoniak. Absorpsi kimia dapat digunakan dalam fase kering yang bertujuan untuk mengeluarkan zat-zat yang terlarut secara lebih sempurna dari campuran gasnya.
• Absorpsi Fisik
Absorpsi fisik merupakan suatu proses absorpsi atau perpindahan gas secara difusi dimana gas terlalu dalam cairan absorben dan tidak disertai dengan adanya reaksi kimia. Proses absorpsi fisik terjadi karena adanya interaksi fisik, difusi gas ke dalam air, atau pelarutan gas ke fase cair. Absorpsi fisik memiliki beberapa model mekanisme yang terdiri dari tiga teori yaitu teori model film, teori penetrasi, serta teori permukaan yang diperbarui. Absorpsi fisik diaplikasikan pada absorpsi gas H2S dengan air.
Mekanisme Absorpsi.
Mekanisme yang terdapat dalam proses absorpsi secara umum berjumlah tujuh macam. Mekanisme-mekanisme tersebut antara lain adalah difusi pasif, transfer konvektif, transpor aktif, transpor fasilitatif, transfer pasangan ion, transfer massa pada absorpsi gas dan yang terakhir adalah mekanisme pinositosin.
- Difusi Pasif
Mekanisme absopsi difusi pasif umumnya digunakan pada absorpsi obat. Difusi pasif pada obat terjadi dengan cara zat aktif yang larut dalam konstituen membran berdasarkan perbedaan pada konsentrasi zat dan potensial kimia tanpa menggunakan energi hingga mencapai kesetimbangan pada kedua sisi membran. - Transpor Konvektif
Transpor konvektif merupakan salah satu mekanisme absopsi positif yang meliputi zat yang melewati pori-pori membran. Zat-zat yang dapat melewati pori-pori membran tersebut dikarenakan adanya gradien tekanan hidrostatik atau osmosis. Transpor konvektif dapat dijumpai pada obat yang larut dalam air pada tempat absorpsi dan akan bergerak melalui pori-pori membran bersama pelarutnya untuk substansi yang berukuran kecil. - Transpor Aktif
Transpor aktif merupakan sebuah mekanisme yang sangat berbeda dengan difusi pasif karena pada mekanisme transpor aktif diperlukan adanya carrier. Carrier merupakan suatu konstituen membran, enzim atau substansi protein yang mampu untuk membentuk.kompleks dengan zat aktif di permukaan membran. - Transfer masa pada absorpsi gas
Proses absorpsi gas dan cairan dimana kedua komponen tersebut akan dikontrakkan. Gas yang dikontrakkan dengan absorben akan melakukan transfer masa. Transfer masa dapat terjadi karena fraksi mol gas di dalam cairan lebih besar daripada perbandingan kesetimbangannya.
Faktor yang mempengaruhi absorpsi, berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi daya absorpsi, yaitu :
a.) Jenis absorbat, dapat ditinjau dari: ukuran molekul absorbat dan polaritas molekul absorbat.
b.) Sifat absorben, dapat ditinjau dari: kemurnian absorben dan luas permukaan absorben.
c.) Temperatur
d.) Tekanan