Jenang Krasikan: Jajanan Tempo Dulu Khas Kabupaten Sukoharjo

Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kota Surakarta di sebelah utara, Kabupaten Wonogiri di sebelah selatan, Kabupaten Karanganyar di sebelah timur, dan Kabupaten Klaten di sebelah barat. Dengan luas wilayah kurang lebih 46.666 km2, Kabupaten Sukoharjo menjadi kabupaten terkecil kedua di Jawa Tengah. Namun, meskipun memiliki luas wilayah yang kecil, kabupaten yang memiliki slogan ‘Sukoharjo Makmur’ ini ternyata menyimpan berbagai makanan tradisional yang diminati banyak orang dan masih bertahan pada era modern ini.

Salah satu makanan tradisional khas Kabupaten Sukoharjo adalah jenang krasikan. Jenang krasikan ini termasuk jajanan pasar yang berbahan dasar beras ketan, gula merah, kelapa parut, dan santan. Untuk menambah cita rasa jenang krasikan, biasanya diberi tambahan jahe dan kayu manis, sehingga menghasilkan perpaduan rasa gurih dan manis di mulut. Selain itu, ketika dimakan, jenang krasikan terasa legit di mulut dan membuat ketagihan.

Apakah jenang krasikan sama dengan dodol?

Jika dilihat sekilas, jenang krasikan ini terlihat mirip dengan dodol. Namun, hal yang membedakan jenang krasikan dengan dodol adalah teksturnya. Dodol biasanya memiliki tekstur yang kenyal dan lembut saat dimakan. Sementara itu, jenang krasikan memiliki tekstur yang lebih kasar. Tekstur kasar pada jenang krasikan tersebut disebabkan karena adanya beras ketan yang ditumbuk dan dicampurkan ke adonan jenang krasikan. Tumbukan beras ketan itu menimbulkan sensasi kres-kres ketika memakan jenang krasikan. Selain tekstur, perbedaan lainnya dari dodol dan jenang krasikan terletak di rasa makanan itu sendiri. Jenang krasikan dan dodol sama-sama terasa legit ketika dimakan. Namun, dodol lebih didominasi dengan rasa manis, sedangkan jenang krasikan memiliki rasa manis dan gurih.

Bagaimana proses produksi jenang krasikan?

Proses produksi jenang krasikan memakan waktu yang cukup lama. Hal itu disebabkan karena pembuatan jenang krasikan membutuhkan banyak tahapan dan masih diolah secara manual menggunakan tenaga manusia. Selain itu, kompor yang digunakan untuk membuat jenang juga masih menggunakan tungku dan kayu bakar. Langkah-langkah membuat jenang krasikan adalah sebagai berikut.

  • Rendam beras ketan selama satu jam dengan air yang telah dicampur kapur sirih.
  • Angkat dan tiriskan beras ketan yang telah direndam.
  • Sangrai beras ketan tersebut hingga berwarna kecoklatan.
  • Jika sudah berwarna kecokelatan, beras ketan ditumbuk hingga halus.
  • Siapkan kelapa yang sudah diparut, kemudian disangrai hingga kecokelatan.
  • Tumbuk kelapa parut tersebut hingga teksturnya halus dan berminyak.
  • Bakar jahe secukupnya, kemudian digeprek.
  • Siapkan gula jawa, santan, garam, jahe bakar yang telah digeprek, dan kayu manis. Kemudian direbus hingga mendidih.
  • Hasil rebusan gula jawa dan santan disaring agar bersih, kemudian dimasak lagi.
  • Setelah mendidih, masukkan tumbukan beras ketan dan kelapa sangrai. Aduk hingga kering dan mengental.
  • Tuang adonan dalam loyang yang telah dilapisi daun pisang, kemudian dinginkan.
  • Jika sudah dingin, jenang krasikan dipotong sesuai selera dan siap disajikan.

Pusat sentra produksi jenang krasikan ini terlertak di Dukuh Kedunggudel, Desa Kenep, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. Kemudian, jenang krasikan ini didistribusikan sampai ke luar kota, sehingga jenang krasikan dapat dibeli di berbagai toko oleh-oleh yang tersebar di Kabupaten Sukoharjo. Meskipun demikian, tidak jarang beberapa orang memilih untuk datang langsung ke Dukuh Kedunggudel agar dapat membeli sekaligus melihat langsung proses pembuatan jenang krasikan.

Jenang krasikan menjadi salah satu makanan tradisional khas Kabupaten Sukoharjo yang harus dilestarikan. Keberadaan jenang krasikan ini tentunya menjadi potensi daerah Kabupaten Sukoharjo yang harus dipertahankan eksistensinya. Selain itu, jenang krasikan juga menjadi identitas daerah Kabupaten Sukoharjo yang patut dibanggakan. Dengan mengenalkan jenang krasikan kepada masyarakat, baik masyarakat di dalam maupun di luar Kabupaten Sukoharjo, diharapkan dapat menjadi upaya untuk melestarikan jenang krasikan.