Jatuh dan Bangkit

Halo semuanya. Apa kabar? Semoga sehat selalu yaa. Jangan lupa kalua keluar rumah patuhi protokol Kesehatan.

Sebelumnya, perkenalkan aku Wening, salah satu mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Universitas Sebelas Maret. Di sini, aku mau cerita kenapa dan gimana prosesku bisa masuk AN.

Di SMA, aku termasuk siswi yang sebenarnya biasa-biasa aja nilainya, dan nggak yakin kalau bisa masuk ke daftar siswa eligible. Tapi Alhamdulillah, Allah kasih aku kesempatan untuk jadi salah satu siswa eligible itu. Senang, tapi sekaligus bingung karena nilai cuman rata-rata, nilai nggak ada yang bisa diunggulkan. Coba konsultasi ke guru, tapi jawabannya nggak sesuai sama yang aku mau. Lama waktu untuk memutuskan jurusan saat kuliah, akhirnya dari keluarga memberi masukan untuk memilih apa yang aku suka, terabas aja kata kakak, dan pilihan kedua cuman ikut-ikut jurusan waktu papaku kuliah, yaitu akuntansi dan administrasi negara. Aku tau akuntansi itu berat, apalagi dengan nilai pas-pasan, dan pastinya saingan yang sangat berat. Tapi apa salahnya untuk mencoba, siapa tau lolos. Yang terpenting adalah berdoa, berusaha, pasrah, dan yakin. Tapi jangan terlalu yakin juga, nanti kalau nggak keterima malah putus semangat.

Pengumuman SNMPTN tiba, webnya down, rasa campur aduk, dan pasrah. Setelah muncul, dan itu masih berwarna merah. “Nggak apa-apa dik, belum rezekimu berarti. Semangat, belajar, lolos SBMPTN”, kata-kata mama, papa yang selalu bikin aku semangat. Belajar, belajar, dan belajar buat persiapan UTBK. Jurusan yang aku pilih juga sama seperti SNMPTN. UNS tempatku UTBK kemarin, tepatnya di Gedung Fakultas Kedokteran. Dalam hati selalu berdoa, dan berdoa. Setelahnya selesai ujian, lega banget rasanya, tapi belum bisa lepas karena belum pengumuman SBMPTN. Berdoa satu-satunya cara meminta lolos SBMPTN. Tapi Allah belum kasih juga kelolosan untuk menjadi mahasiswa UNS.

Satu-satunya jalan untuk bisa menjadi mahasiswa UNS, dan semoga yang terakhir kalinya tahun ini, aku disuruh orang tua untuk mengikuti Ujian Mandiri. “Pilih Ilmu Administrasi Negara aja dik, prospek kerja juga luas”, kata papa di akhir-akhir hari untuk memutuskan jurusan yang di ambil. Bismillah, dengan restu mama papa, doa dan semangat dari mereka, buat aku semangat dan benar-benar nggak boleh kecewain mereka. Alhamdulillah, aku lolos saat pengumuman ujian mandiri. Senang, terharu, bangga akhirnya bisa lolos ke UNS, walau itu bukan pilihan yang sebenarnya aku mau, tapi aku akan mulai ikhlas dengan jalan-Nya.

Terima kasih sudah membaca ceritaku tentang prosesku bisa masuk ke Ilmu Administrasi Negara. Semangat dan sukses selalu untuk semuanya. Jangan mudah menyerah, gapai yang kamu cita-citakan, dan dengarkan kata orang tua. Sekian dari saya, sampai jumpa.