Mi instan merupakan makanan yang sangat enak. Tidak heran bila makanan ini disukai
semua kalangan masyarakat, apalagi seperti kita sebagai anak kos. Tetapi, jika terlalu sering
makan mi instan membawa dampak buruk. Dari penelitian, seringnya memakan mi instan
dapat menyebabkan risiko penyakit kanker, gangguan usus, ginjal, hingga obesitas. Karena
dampak buruk yang ditimbulkan, maka sebaiknya jangan terlalu sering makan mi instan, kita
dapat memakan mi instan minimal 1 minggu sekali. Hal ini dapat membantu siapa pun
mengurangi konsumsi mi instan dengan lebih baik.
Selain terbilang murah dan enak, makanan ini juga mempunyai kelebihan. Kelebihannya
adalah makanan ini mudah dibuat dan praktis. mi instan juga mempunyai kandungan gizi
yang dibutuhkan tubuh kita, seperti Vitamin A, B1, B6, B12, protein, mineral(zat besi) yang
baik bagi pertumbuhan tulang anak, dan karbohidrat. Oleh karena itu, mi instan sering
sebagai makanan cadangan disaat perut mendadak lapar dan makanan belum disiapkan.
Berdasarkan dari komposisinya, mi instan terbuat dari bahan berupa tepung, tidak itu saja,
ada bahan lain juga dalam kemasan mi instan juga ada bumbu pelengkap. Walaupun dari
pihak BPOM sudah memberikan izin bahwa mengkonsumsi mi instan itu cukup aman. Perlu
diperhatikan juga kalau sampai terlalu banyak mengkonsumsi terlalu banyak itu tidak baik
untuk tubuh.
Ibu hamil boleh mengkonsumsi mi instan
Ada tips untuk ibu hamil yang ingin mengkonsumsi mi instan, agar nutrisi tetap terlengkapi.
- Mengurangi bumbu dalam kemasan mi itu sendiri
- Menambahkan sumber protein
- Menambahkan sayuran
Pembuatan mi Instan - Pencampuran
Dalam proses pencampuran ini bertujuan supaya tepung dan air merata untuk bisa
dapat adonan yang baik, kadar air harus berkisar 32-34%. - Pembentukan mi
Setelah proses pencampuran sudah jadi adonan, lalu adonan tersebut akan digiling
menggunakan mesin yang bernama roll press. Bertujuan supaya tebal mi yang diling
sama tebalnya. - Pematangan Mi
Pada proses pematangan mi akan dikukus, mi akan mengalami perubahan tekstur dari
lembek menjadi kerat dan kuat.
Data Penjualan Mi Instan
Dalam lima tahun terakhir, tercatat penjualan mi instan di Indonesia meningkat. Pada tahun
2017 tercatat US$2,63 miliar, lalu naik menjadi US$2,7 miliar ditahun 2018. Pada tahun
2019 ada peningkatan penjualan lagi menjadi US$2,73 miliar. Dan pada tahun 2021 naik lagi
menjadi US$3,03 miliar. Dari tahun 2017-2021 mengalami peningkatan penjualan sebesar
15%.
Hingga Presiden Jokowi juga memperingatkan jika harga mi berpotensi naik. “Kita impor
gandum gede banget, ini hati-hati yang suka akan roti, makan mi. Bisa harganya naik,” kata
Jokowi dalam keterangan persnya, Kamis (7/7/2022).
Mi Instan di Indonesia
bisa dipastikan bahwa di Indonesia telah merasakan mi instan atapun mempunyai cadangan
mi di rumah. Indonesia merupakan negara nomor dua sebagai pembeli mi instan (14 miliar
bungkus\tahun) setelah Tiongkok.
Penemu Mi Instan
Penemu mi instan ini yaitu Momofuko Ando, seorang pengusaha jepang. Ide awal penemu mi
instan ini berawal dari saat dirinya ditugaskan oleh kementerian Pertanian jepang setelah usai
Perang Dunia II untuk membuat makanan dari bahan tepung. Ide menciptakan mi instan
tersebut dari kelangkaan makanan di Jepang. Pada saat itu Momofuko Ando terinspirasi
membuat chicken ramen, dengan cara menyemprotkan mie yang sudah dikukus dan dibumbui
dalam minyak mendidih. Biaya produksinya naik menjadi 6 kali lipat.