Kesenian tradisional merupakan kesenian yang bersifat kreatif yang hanya disukai oleh masyarakat setempat dan juga lahir atau diciptakan dari kelompok disuatu daerah. Kesenian yang muncul di Indonesia sangat beragam jenis, makna dan latar belakangnya.
Kesenian tradisional diciptakan dengan mengekspresikan emosi indah naluri seseorang dengan latar belakang tradisi dan sistem budaya masyarakat sebelumnya. Ini memanifestasikan dirinya dalam pekerjaan dan tindakan hidup. Kesenian tradisional biasanya diwariskan kepada generasi berikutnya. Kesenian tradisional mempunyai peran masyarakat dalam bentuk pengetahuan, gagasan, kepercayaan, nilai dan norma.
Ada kesenian tradisional di wilayah Karawang yang sangat kaya dan beragam yang sampai saat ini masih berjalan dan terkenal.
Jaipongan
Kesenian Jaipongan merupakan perpaduan antara kesenian tradisional Ketuk Tilu, Kliningan, Bajidoran dan Pencak silat yang merupakan ciri khas Karawang yang sangat diminati dan digemari oleh semua lapisan masyarakat.
Kesenian Jaipongan termasuk dalam genre tari, yang menekankan keindahan gerakan tubuh. Seni tari adalah gerak dengan unsur keindahan yang menunjukkan pola gerak khusus dalam merespon tari. Yang membedakan gerakan tari dengan gerakan tubuh lainnya pada umumnya adalah kehadirannya dalam pola, unsur keindahan dan ekspresi.
Seni Tari Jaipong
Seni tari sudah ada sejak lama dan dikenal masyarakat Sunda. Misalnya kesenian Ronggeng, Doger, dan Ketuk Tilu merupakan kesenian tradisional Sunda yang sudah ada sejak zaman dahulu.
Repertoar seni pertunjukan meliputi Ronggeng, Doger, dan Ketuk Tilu, yang merupakan bagian dari genre tari yang menekankan unsur gerak berirama dalam semua pertunjukan dengan alunan musik gamelan. Penari adalah satu atau lebih wanita yang dilatih khusus dalam gerakan tubuh yang anggun.
Sejarah Tari Jaipong
Tari Jaipong lahir sekitar tahun 1976 di Karawang dan diciptakan oleh H.Suwanda. Jaipongan merupakan gabungan dari beberapa unsur kesenian tradisional Karawang seperti pencak silat, wayang golek, topeng banjet, ketuk tilu dan lainnya.
Seiring berjalannya waktu, Tari Jaipongan pun berkembang sangat pesat di Karawang, dengan munculnya rekaman Jaipongan H. Suwanda Group pada alat musik sederhana yang terdiri dari kendang, ketuk, kecrek, goong, rebab dan sinden atau juru kawih. Dengan pita kaset tak berlabel, Jaipongan mulai di distribusikan H.
Swanda secara mandiri di dalam dan sekitar kawasan Karawang. Ternyata Jaipongan diterima dengan sangat antusias oleh masyarakat Karawan, menjadikan Jaipongan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat Karawang dan mendapatkan banyak pengakuan dari seluruh masyarakat Karawan.
Seni Pertunjukan Hiburan Rakyat
Posisi Jaipongan juga merupakan fenomena baru dalam bidang seni dan budaya Karawang, khususnya dalam seni pertunjukan hiburan rakyat. Kedudukan Jaipongan pada saat ini menjadi seni hiburan alternatif dari seni tradisional yang tumbuh dan berkembang di Karawang, seperti pencak silat, topeng banjet, ketuk tilu, tarling dan wayang golek. Kehadiran Jaipong menawarkan variasi warna dan corak baru dalam bentuk paket, mulai dari penataan karya musik hingga bentuk karya tari.
Jaipongan Sebagai Seni Pertunjukan Rakyat
Jaipongan sebagai seni pertunjukan rakyat merupakan salah satu kesenian tradisional Sunda yang tergabung dalam jenis seni pertunjukan rakyat. Dalam seni rakyat, ada yang disebut aksi dan reaksi. Tindakan berarti pertunjukan atau pertunjukan artistik. Baik itu tarian atau pertunjukan musik dengan berbagai teknik, Anda akan mendapatkan reaksi dari orang-orang yang mengalaminya.
Meskipun reaksi merupakan hasil dari suatu reaksi atau aksi yang dilakukan di atas pentas seni. Ketika penonton melihat sebuah pertunjukan seni, reaksinya bisa berupa senyuman, tawa, canda, tepuk tangan, dan sebagainya. Karena gerakan tari jaipong memiliki gestur yang menarik dan dimaknai sebagai pesan atau komunikasi dengan penonton, maka makna dari gerakan tubuh penari sesuai dengan pengenalannya masing-masing, dan interaksi antara seniman (komunikator) dengan penonton ada korelasinya. (Komunikator) Terdiri dari pertunjukan.
Tari Jaipongan
Tari Jaipongan ini mempunyai komunikasi antara penari dan penonton. Di indonesia pertunjukan jaipong ini digunakan sebagai sarana hiburan masyarakat. Tari jaipong bisa dilakukan oleh wanita dan laki-laki, penari pria sering disebut “Bajidor”.
Kesenian jaipong ini tidak harus menari seperti penari wanita, dan tidak ada aturan bahwa penari menari bersama mereka. Tergantung kemampuannya, penari pria bisa menari sepuasnya sambil menabuh gendang di panggung seni jaipongan.
Namun, penari pria bebas mengekspresikan tariannya. Hal ini menjadikan Jaipong Gun Performing Arts unik dan berfungsi sebagai hiburan pribadi yang dapat menciptakan suasana persatuan, keintiman, dan kegembiraan. Berbeda dengan penari, sebagai seniman kita perlu menampilkan tarian di atas panggung sesuai dengan pola latihan yang telah dipelajarinya.
Pertunjukan seni Jaipongan berlangsung di 4.444 pernikahan dan khitanan, dengan hampir semua daerah pedesaan dan perkotaan menyelenggarakan resepsi yang menampilkan seni ini, terutama setelah panen.
Kesenian Jaipong
Dalam kesenian Jaipong, tarian khas Karawang dipentaskan dengan penari luwes, tabuhan gendang yang indah dan menawan, dan penonton menari mengiringi musik gamelan lainnya. Dan Jurukawi yang lembut yang menarik perhatian penonton.
Perkembangan Seni Jaipongan Di Era Modernisasi
Perkembangan Seni Jaipongan Di era modernisasi dan globalisasi ini memiliki dua aspek penting. Yang pertama modernisasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersifat negatif.
Berbagai jenis seni tradisional yang “berhasil” di masa lalu telah mengancam eksistensi seni tradisional itu sendiri, seiring dengan derasnya arus budaya dan seni asing. Kesenian tradisional tertinggal dengan adanya kesenian baru yang belum tentu sesuai dengan budaya kita. Tidak jarang kesenian tradisional menjadi “berlumpur”.
Sesungguhnya ekspresi seni yang merupakan bagian integral dari seni itu sendiri merupakan kebanggaan negara Indonesia. Tidak jarang kesenian tradisional mengalami krisis di wilayah Karawan dan di tempat lain, karena banyak kesenian tradisional di tanah air yang sebagian sudah hilang.
Di sisi lain, modernisasi dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mendukung perkembangan seni tradisional. Berbagai jenis bentuk baru seni rupa kontemporer bermunculan. Kreativitas seniman telah memacu semakin banyak bentuk-bentuk baru kreasi seni.
Bentuk-Bentuk Baru Karya Seni Jaipong
Bentuk-bentuk baru karya seni jaipong merupakan suatu bentuk yang baru tanpa tanpa menghilangkan karya kreatif seniman dalam kolaborasi seni tradisional dan seni baru, atau unsur-unsur dasar seni tradisional itu sendiri yang merupakan hasil pengembangan seni tradisional.
Tari Jaipong pun mencakup seni yang diciptakan oleh seniman yang dapat memeras unsur-unsur tradisional menjadi pertunjukan yang menarik. Hal ini memungkinkan Jaipongan untuk bergerak mengikuti era seni rupa kontemporer.
Dalam hal ini, ketahanan budaya diupayakan oleh masyarakat, seniman, atau pekerja budaya itu sendiri. Ketahanan budaya ini dapat muncul melalui kredibilitas pekerja atau seniman budaya dan institusi budayanya. Maraknya jaipong juga dapat membuka peluang bisnis baru bagi para penggiat tari, terutama melalui pembukaan fasilitas dan studio kelas jaipong.
Jaipong juga digunakan oleh 4.444 pengusaha hotel dan pub untuk menarik tamu. Peluang usaha semacam ini diciptakan oleh penggiat tari untuk menggairahkan perekonomian atas nama Sanggar Tari Padepocan atau kelompok di beberapa wilayah Jawa Barat. Hal ini terlihat pada beberapa acara besar dimana tamu asing yang datang ke Jawa Barat sering bersinggungan dengan pertunjukan tari jaipong.
Demikian pula, selalu ada tarian gipsi dalam misi seni asing. Jaipongan merupakan salah satu dari sekian banyak kesenian tradisional Sunda yang memiliki daya tahan dan daya saing yang cukup kuat. Bahkan di era seni tradisional lainnya sedang merosot, kesenian Jaipongan dapat bertahan bahkan berkembang.
Dibandingkan masa-masa awal kelahirannya, ekspresi seni Jaipongan berkembang sangat pesat. Awalnya sangat mudah mengiringi kesenian Jaipongan. Dalam perkembangan selanjutnya, kesenian Jaipongan ini mengalami aransemen yang semakin melengkapi penampilannya baik dari segi kostum penari, gerak tari, maupun musik pengiringnya. Lagu ini juga berkembang sangat cepat. Kesenian Jaipongan dikenal tidak hanya di Jawa Barat, tetapi juga di beberapa negara.
Referensi
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5598625/tari-jaipong-sejarah-ciri-khas-dan-gerakannya