Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu momen yang paling berkesan dalam hidupku. PKL merupakan suatu kegiatan pendidikan, pelatihan, dan pembelajaran di dunia kerja. Sesuai dengan peraturan pemerintah, kegiatan PKL ini merupakan hal yang wajib dilaksanakan di sekolah yang bersifat kejuruan atau SMK. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan kinerja, wawasan, dan keterampilan serta pengetahuan bagi peserta didik. Tahun lalu, aku berkesempatan untuk melaksanakan PKL di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebumen. Sebagai seorang siswi jurusan akuntansi kala itu, kesempatan ini tidak sekadar memenuhi kewajiban akademis, tetapi juga sebagai pintu gerbang untuk memahami dunia kerja yang sebenarnya.
Kegiatan PKL ini berlangsung selama 6 bulan. Dimulai dari tanggal 9 Januari sampai dengan 7 Juli 2023. Walaupun nama instansinya KPP Pratama Kebumen, lokasiku PKL bukanlah di Kebumen, melainkan di Pos Pelayanan Pajak Purworejo yang merupakan bagian dari KPP Pratama Kebumen. Di sana aku tidak sendiri, aku ditemani oleh 5 orang temanku sehingga total anak PKL di sana ada 6 orang. Bisa PKL di kantor pajak merupakan sebuah kebanggaan bagiku dan tentunya bagi teman-temanku sebab yang PKL di sana merupakan siswa-siswi terbaik seangkatan jurusan akuntansi pilihan guru kami. Untuk pertama kalinya pula sekolahku mengadakan PKL di kantor pajak. Di angkatan-angkatan sebelumnya belum pernah ada yang PKL di sana. Jadi, aku dan teman-temanku adalah orang pertama dari sekolahku yang PKL di kantor pajak.
Pada hari pertama berangkat ke kantor perasaanku sangat gugup, tetapi juga sangat bersemangat. Setibanya di kantor, kami disambut hangat oleh Pak Satpam yang sangat ramah. Kemudian kami diarahkan masuk untuk menemui pegawai pajak yang akan menjadi pembimbing PKL-ku. Kami dijelaskan mengenai struktur organisasi hingga bagian dan fungsi dari masing-masing divisi yang ada. Tak hanya itu, kami juga dikenalkan dengan aktivitas-aktivitas yang ada di kantor pajak serta macam-macam jenis pelayanannya. Aku melihat secara langsung bagaimana petugas pajak berinteraksi dengan wajib pajak. Ada yang melayani konsultasi, pengurusan berkas, dan masih banyak lagi. Di hari pertama itu aku ditugaskan untuk memilah formulir Surat Pemberitahuan (SPT) wajib pajak karyawan, usahawan, dan badan. Aku juga diajari cara memfotokopi dokumen-dokumen.
Pegawai-pegawai di sana sangat ramah dan baik. Mereka membimbing dan mengajari kami dengan sabar dan sepenuh hati. Kami diajak monitoring dan diajari tentang cara pelaporan SPT Tahunan karena kala itu sedang dalam masa pelaporan SPT Tahunan. Memasuki minggu kedua, kami langsung diterjunkan untuk membantu wajib pajak melaporkan SPT Tahunan mereka. Kami ditugaskan untuk melaporkan SPT Tahunan karyawan, PNS, TNI/Polri, hingga para pengusaha. Awalnya aku gugup, tapi lama-lama mulai terbiasa. Walaupun ada banyak kendala termasuk kurangnya pemahamanku terhadap permasalahan wajib pajak, tetapi aku tidak mudah menyerah. Aku selalu bertanya kepada pegawai atau pembimbingku dan minta pengarahan lebih lanjut apabila aku tidak bisa mengatasinya.
Selesai masa pelaporan SPT Tahunan, aku kemudian bertugas di bagian pelayanan terpadu. Di sana aku melayani, mengarahkan, dan membantu menyediakan berbagai kebutuhan wajib pajak. Aku belajar cara membuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sampai akhirnya aku terbiasa membuatkan NPWP untuk wajib pajak. Aku juga diberi kesempatan untuk mengelola Surat Ketetapan Pajak (SKT) dan Surat Teguran Pajak (STP). Bahkan, aku yang masih anak PKL sudah diberi kepercayaan untuk membuka dan mengakses portal DJP di mana sebenarnya hanya petugas pajak yang bisa mengaksesnya karena di situ terdapat data privasi wajib pajak.
Ada satu momen tak terlupakan yaitu saat aku dan temanku menghadapi wajib pajak yang datang marah-marah. Dia tidak mau sabar dan ingin langsung dilayani dengan pegawai pajak. Padahal kondisinya sedang ramai dan antre saat itu. Akhirnya, dengan kesabaran penuh aku melayani dan menenangkan wajib pajak tersebut. Namun, tidak sedikit juga aku menjumpai wajib pajak yang ramah dan baik hati. Dari banyaknya orang dengan macam-macam sifatnya yang kutemui, aku belajar tentang pentingnya etika dan integritas dalam bekerja. Aku memahami bahwa setiap pegawai pajak harus menjaga integritas dan profesionalisme ketika melayani wajib pajak karena mereka menjadi ujung tombak dalam menciptakan kepatuhan pajak di masyarakat.
Menjelang akhir masa PKL, aku merasa sangat bersyukur atas pengalaman yang kuperoleh. Aku tidak hanya belajar tentang teknis perpajakan, tetapi juga tentang komunikasi, etika kerja, dan kemampuan memecahkan masalah dalam menghadapi kendala-kendala di kantor. Di sana aku bisa merasakan langsung bagaimana rasanya terjun ke dunia kerja, terlebih di bidang perpajakan. Hal ini tentunya menjadi pengalaman yang sangat berharga bagiku. Aku mendapat teman-teman yang suportif dan aku senang bisa mengenal pegawai-pegawai pajak yang baik hati di kantor. Bahkan kami dengan pegawai pajak sempat bermain ping-pong bersama. Tak jarang pula mereka mentraktir anak-anak PKL makan siang dan membelikan jajan. Kami juga diberi banyak hadiah oleh pegawai-pegawai pajak di akhir masa PKL. Dari pengalamanku ini harapannya orang lain bisa merasakan serunya PKL, magang, atau bekerja di kantor seperti keseruanku saat PKL di KPP Pratama Kebumen.