Interjeksi: Mari Berburu Kata Seru!

Interjeksi: Mari Berburu Kata Seru!

Seperti yang kita ketahui, di dalam bahasa Indonesia kita mengenal kelas kata yang dibagi menjadi empat, yaitu verba, adjektiva, adverbia, dan nomina. Namun, ternyata selain kelas kata tersebut, di dalam bahasa Indonesia ada kelas kata lain yang dikenal sebagai kata tugas. Kata tugas ini hanya memiliki makna gramatikal dan tidak memiliki makna leksikal. Arti dari kata tugas ditentukan bukan oleh kata itu secara lepas, melainkan oleh kaitannya dengan kata lain dalam frasa atau kalimat. (Hasan Alwi, dkk. 2017). Menurut Hasan Alwi (2017), kata tugas dibagi menjadi lima kelompok: (1) preposisi, (2) konjungtor, (3) interjeksi, (4) artikula, dan (5) partikel penegas.

Nah , pada kesempatan kali ini kita akan mengupas mengenai kata tugas interjeksi. Apa teman-teman sekalian sudah siap? Silakan benahi dudukmu dan simak penjelasan berikut ini! Mari belajar bersama!

Pengertian Interjeksi

Interjeksi, yang juga disebut kata seru, adalah kata tugas yang mengungkapkan rasa hati pembicara (Hasan Alwi, dkk. 2017). Interjeksi digunakan untuk menyatakan emosi atau perasaan batin yang biasanya terjadi secara tiba-tiba. Misalnya rasa terkejut, marah, kagum, gemas, kecewa, sedih, cemas, takut, tidak suka, benci, dan iba (Bambang Widiatmoko dan Waslam, 2017).

Misalnya, ketika kita kagum terhadap sesuatu, kita akan menambahkan kata ya ampun atau maa syaa Allaah, dan sejenisnya. Itulah yang disebut interjeksi, ketika kalimat yang kita ucapkan menyiratkan makna emosi yang kita rasakan.

Jenis Interjeksi

Menurut Chaer (2011) terdapat dua macam interjeksi jika dilihat dari segi strukturnya, yaitu:

  • Kata seru yang berupa kata-kata singkat, seperti wah, ci, hai, o, oh, nah, ha, dan hah.
  • Kata seru yang berupa kata-kata biasa, seperti aduh, celaka, gila, kasihan, bangsat, ya ampun. Serta kata-kata serapan astaga, maa syaa Allah, alhamdulillaah, dan sebagainya.

Sedangkan menurut Hasan Alwi, dkk. (2017) secara struktural, interjeksi tidak bertalian dengan unsur kalimat yang lain. Menurut bentuknya, ada yang berupa bentuk dasar dan ada yang berupa bentuk turunan. Berbagai bentuk interjeksi dapat dikelompokkan menurut perasaan yang diungkapkannya seperti berikut.

  • Interjeksi kejijikan: hah, cih, cis, ih, idih
  • Interjeksi kekesalan: brengsek, sialan, buset, keparat
  • Interjeksi kekaguman atau kepuasan: aduhai, amboi, asyik
  • Interjeksi kesyukuran: syukur, alhamdulillah
  • Interjeksi harapan: insyaallah
  • Interjeksi keheranan: aduh, aih, ai, la, duilah, eh, oh, ah
  • Interjeksi kekagetan: astaga, astagfirullah, masyaallah.
  • Interjeksi ajakan: ayo, mari
  • Interjeksi panggilan: hai, he, eh, halo
  • Interjeksi simpuian: nah

Interjeksi biasa digunakan dalam bahasa lisan. Oleh karena itu, umumnya interjeksi seperti itu lebih bersifat tidak formal. Interjeksi seperti brengsek, asyik, duilah, ih, dan idih termasuk dalam kategori itu. (Hasan Alwi, dkk., 2017)

Nah, itulah beberapa materi mengenai kata seru atau interjeksi. Apakah teman-teman sudah mulai memahaminya? Mempelajari kata seru cukup seru, bukan? Semoga artikel ini dapat menjadi langkah awal kalian dalam mempelajari interjeksi! Jangan berhenti belajar dari artikel ini, ya! Sampai jumpa di pembahasan yang lain!

REFERENSI

Bambang Widiatmoko, Waslam. (2017, Juni). INTERJEKSI DALAM BAHASA INDONESIA: ANALISIS PRAGMATIK. Jurnal Pujangga, 3(1), 83-97.

Chaer, A. (2011). Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Hasan Alwi, Anton M. Moeliono, Hans I-apoliwa, Sty Satrya Tjatur Wisnu Sasangka, Siiglyono. (2017). TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA (Edisi Keempat). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

1 Like