Interjeksi atau kata seru adalah kata tugas yang berguna untuk mengungkapkan isi hati pembicara dengan intonasi yang relevan seperti rasa jijik, kesal, kagum, syukur, heran, kaget, dan lain sebagainya. (Alwi, 2017) memaparkan bahwa interjeksi adalah kata tugas yang mengungkapkan rasa hati pembicara. Untuk mengungkan rasa hati, seperti rasa kagum, sedih, heran, dan jijik, orang memakai kata tertentu di samping kalimat yang mengandung makna pokok yang dimaksud. Jadi dapat dikatan bahwa kata interjeksi merupakan kata yang digunakan menambah makna dari kalimat yang ingin diungkapkan oleh pembicara. Misal saat seseorang mendapatkan kemujuran ia akan mengatakan Alhamdulillah bila beragama islam. Dengan mengucapkan kata tugas tersebut, pembicara lebih memperjelas rasa syukurnya atas kemujuran yang didapat. Interjeksi pada percakapan di ruang publik menjadi bagian yang sangat penting karena mengekspresikan secara spontan emosi atau perasaan penutur. Dengan interjeksi mitratutur bisa menduga perasaan penutur dalam keadaan senang, sedih, kecewa, marah, heran, tidak puas dan sebagainya.
(Alwi, 2017) dalam bukunya “Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia” menyebutkan terdapat 10 jenis interjeksi (kata seru) yakni, interjeksi kejijikan, kekesalan, kekaguman, kesyukuran, harapan, keheranan, kekagetan, ajakan, panggilan, dan simpulan. Berikut jenis interjeksi dan contoh penggunaannya.
-
Interjeksi kejijikan: bah, cih, cis, ih, idih
Contoh:
a. Bah, bau sekali tubuhmu1
b. Cih, perempuan tidak tahu malu!
c. Cis, jijik aku melihat wajahmu!
d. Ih, sudah jelek belagu lagi!
e. Idih, sok tahu salah lagi! -
Interjeksi kekesalan: brengsek, sialan, buset, keparat
Contoh:
a. Brengsek, sudah sudah malas banyak maunya pula!
b. Sialan, sudah hamper telat nih!
c. Keparat, kecil saya besarkan udah besar ngelunjak terus kerjaannya! -
Interjeksi kekaguman: aduhai, amboi, asyik, wah
Contoh:
a. Amboi, enak sekali masakan ibumu!
b. Asyik, bisa liburan ke pantai yang indah!
c. Wah, bagus sekali pemandangannya -
Interjeksi kesyukuran: syukurlah, Alhamdulillah
Contoh:
a. Syukurlah, kita selamat sampai tujuan!
b. Alhamdulillah, masih diberi nikmat sehat! -
Interjeksi harapan: insyaallah, semoga
Contoh:
a. Insyaallah, kalau mau berusaha pasti ada jalan!
b. Semoga, kita menang ya hari ini! -
Interjeksi keheranan: aduhai, aih, ai, loh, duilah, oh, ah
Contoh:
a. Ai, kurusnya kamu sekarang
b. Loh, kamu kan yang kemarin ketemu sama aku di pasar!
c. Duilah, begitu saja kok tidak bisa! -
Interjeksi kekagetan: astaga, astaghfirullah, masyaallah
Contoh:
a. Astaga, kamu jatuh dimana sih.
b. Astaghfirullah, belum tua kok sudah pelupa.
c. Masyaallah, pintar sekali anak itu! -
Interkesi ajakan: ayo, mari
Contoh:
a. Ayo, pergi ke kantin!
b. Mari, jangan malu-malu! -
Interjeksi panggilan: hai, he, eh, halo
Contoh:
a. Hai, sudah lama ya kita tidak bertemu.
b. Eh, kamu sekarang tinggal dimana?
c. Halo, apa kabar? -
Interjeksi simpulan: nah
Contoh:
a. Nah, oleh karena itu kita doakan saja semoga musibah