Ini caraku mengelola emosi negatif! kalo kamu gimana?

Emosi berasal dari bahasa latin emovere yang artinya bergerak menjauh. Arti kata ini mengandung arti bahwa kecenderungan bertindak mutlak dalam emosi. Emosi juga merupakan respon terhadap rangsangan baik dari luar maupun dari dalam diri individu. Misalnya, emosi gembira mendorong terjadinya perubahan suasana hati sehingga secara fisiologis seperti tertawa, sedangkan emosi sedih, mendorong seseorang untuk menangis. Emosi sendiri dapat dibagi menjadi 2, yakni emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif adalah emosi yang mengekspresikan emosi positif. Misalnya: kebahagiaan, cinta, harapan, romansa, iman, dll. Sedangkan emosi negatif adalah emosi yang identik dengan perasaan tidak menyenangkan dan dapat menimbulkan perasaan negatif. Misalnya takut, sedih, kecewa, cemas, bersalah, dll.

Sedangkan pengendalian emosi menurut Hurlock (1937), pengendalian emosi adalah suatu bentuk usaha yang difokuskan untuk menekankan respon yang terjadi terhadap stimulus yang membangkitkan emosi dan mengarahkan energi emosional tersebut ke bentuk ekspresi yang berguna dan dapat diterima lingkungan. Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang diungkapkan oleh Mangoenprasojo (2005). Beliau mengungkapkan bahwa pengendalian emosi bukan tentang mencoba menekan atau menghilangkan emosi tetapi tentang menghadapi situasi dengan sikap rasional, mengenali emosi, dan menghindari situasi yang berlebihan yang dapat memicu reaksi, tanggapan emosional, bagaimana bereaksi terhadap situasi dengan pikiran dan perasaan yang tepat. tidak berlebihan atau proporsional dengan keadaan, dan dengan cara yang dapat diterima secara sosial.

Apa yang biasa kamu lakukan saat kamu marah? apakah kamu mengunci diri di kamar? atau memunculkannya pada sesama manusia? Atau bahkan sampai menghancurkan benda-benda di sekitar kita? Kemarahan adalah hal yang sangat wajar dan pasti tejadi pada setiap orang. Namun, cara kita mengelola amarah dan emosi berlebih pastinya akan berbeda-beda pada setiap orang. Mampu mengendalikan atau mengelola emosi sangat penting agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Apalagi pada remaja, beberapa perubahan pada diri dan lingkungan pasti sangat berpengaruh pada emosi remaja itu sendiri.

Dalam beberapa kasus, remaja gagal mengendalikan emosi negatif dalam diri. Hal ini bisa saja dikarenakan remaja masih dalam tahap pencarian jati diri. Pada tahap ini, remaja akan melakukan penelitian terhadap lingkungan sekitar dengan tingkat yang lebih kompleks. Bisa juga karena perkembangan emosi yang belum stabil, berhubungan dengan kondisi fisik yang sedang berubah. Tentu saja remaja sangat membutuhkan bimbingan dan solusi untuk emosi yang meluap-luap tersebut. Hal ini didasarkan pada kemungkinan yang akan terjadi jika remaja salah mengambil keputusan dan malah menimbulkan masalah serta keresahan baru di kemudian hari. Menurut Wijongko (2002), ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mengendalikan emosi, diantaranya:

    1. Mengendalikan apa yang dirasakan

Hal ini dapat diawali dengan mencari apa yang dirasakan dalam diri, analisis rasa apa yang muncul dan intropeksi diri sendiri. Bila perlu, luangkan waktu untuk tarik napas sejenak dan tenangkan pikiran sejenak.

    1. Menghargai emosi

Jangan menganggap salah apa yang dirasakan dalam diri. Komunikasikan dengan jujur pada diri sendiri bila perlu pada orang lain yang lebih mengerti. Emosi seperti layaknya bom waktu, jika emosi terlalu lama dan terlalu banyak dipendam, akan meledak seiring berjalannya waktu.

    1. Memahami pesan yang diberikan oleh emosi

Jadikan emosi tersebut sebagai pesan dan langkah untuk mengambil keputusan. Jangan terburu-buru dan pastikan bahwa langkah yang diambil adalah langkah yang paling tepat. Jika kamu terlalu terburu buru dalam mengidentifikasi emosimu, bisa jadi kamu salah mengambil langkah. namun juga jangan terlalu larut dalam emosi itu sendiri. ambil saat yang paling pas untuk mengambil tindakan. atau, tunggu emosimu redam terlebih dahulu, itu akan lebih baik.

    1. Memiliki kepercayaan dan belajar dari pengalaman

Percayai bahwa dirimu dapat mengendalikan emosimu sendiri dengan sesegera mungkin. Kamu dapat menggunakan pengalaman untuk luapan emosi yang mirip. kamu akan menjadi lebih legowo dan tidak terburu-buru. kamu juga akan mengetahui konsekuensi apa yang akan kamu terima pada nantinya.

    1. Bersemangat dalam mengambil tindakan

Ubah presepsi tentang emosi negatif yang hadir dalam dirimu. Ciptakan tindakan yang akan memberikan pengalaman baru dan bermanfaat untuk masa mendatang.

Tidak hanya cara diatas, namun hindari juga situasi yang dapat membawa emosi negatif. Jangan terlalu terburu-buru dalam mengambil langkah dan keputusan. Pertimbangkan konsekuensi dari tidak mengendalikan amarah. Hubungan dengan keluarga, kerabat, relasi dan lain-lain dapat menjadi tegang bahkan hancur jika amarah tidak dikendalikan. Jika kamu berhasil, itu akan menjadi pengalaman yang sangat baik untuk kedepannya. Kamu juga tidak akan dianggap kekanakan karena emosimu yang meluap. Kamu juga dapat mengurangi resiko menyakiti hati orang lain, mengingat relasi sangat dibutuhkan di masa depan.

Semangat!!!