Implikasi Rekonstruksi Perbandingan Bahasa Nusantara

Implikasi Rekonstruksi adalah kesimpulan dari teori-teori yang memberikan ilustrasi lebih detail tantang perkembangan bahasa pada masa lalu. Kesimpulan yang didapat terkait tentang pola-pola perubahan fonetis secara universal, perubahan morfologis yang bisa dicatat, tendensi runtutan waktu, dan bentuk-bentuk hubungan fonetis rekonstruksi dalam menjelaskan peristiwa bahasa.

Garis besar yang terdapat dalam implikasi rekonstruksi adalah perubahan fonem ke fonem-fonem kerabat. Pola-pola tersebut adalah:
Tipe-tipe perubahan fonetik
Dalam rekonstruksi fonem proto, terlihat bahwa beberapa tipe fonem proto saat ini sedang diubah menjadi fonem bahasa-bahasa relatif. Pola-polanya adalah sebagai berikut:
a. Pewarisan linier mengacu pada pewarisan fonem proto ke bahasa saat ini, dengan tetap mempertahankan ciri fonetis dalam protonya
b. Pewarisan dengan Perubahan
Pewarisan ini terjadi bila suatu fonem proto mengalami perubahan dalam bahasa sekarang.
c. Pewarisan dengan Penghilangan, adalah suatu tipe perubahan fonem di mana fonem proto menghilang dalam bahasa sekarang.
d. Pewarisan dengan Penambahan, adalah suatu proses perubahan berupa munculnya suatu fonem baru dalam bahasa sekarang.
e. Penanggalan Parsial, adalah suatu proses pewarisan di mana sebagian dari fonem proto menghilang dalam bahasa kerabat sedangkan sebagian lain dari ciri fonem proto bertahan dalam bahasa kerabat tersebut.
f. Perpaduan (Merger), suatu proses perubahan bunyi di mana dua fonem proto atau lebih beradu menjadi satu fonem baru dalam bahasa sekarang.
g. Pembelahan (Split), suatu proses perubahan fonem di mana suatu fonem proto membelah diri menjadi dua fonem atau lebih, atau suatu fonem proto memantulkan sejumlah fonem yang berlainan dalam bahasa kerabat atau bahasa yang lebih muda.
Macam-macam Perubahan Bunyi
a. Asimilasi merupakan suatu proses perubahan bunyi di mana dua fonem yang berbeda dalam bahasa proto mengalami perubahan dalam bahasa sekarang menjadi fonem yang sama.
b. Disimilasi adalah suatu proses perubahan bunyi yang merupakan kebalikan dari asimilasi…
c. Perubahan berdasarkan Tempat
Berdasarkan tempatnya dapat diperoleh beberapa macam perubahan bunyi; metatesis, aferesis, sinkop, apokop, protesis, epentesis, dan paragog.
a) Metatesis : suatu proses perubahan bunyi yang berujud pertukaran tempat dua fonem.
b) Aferesis : suatu proses perubahan bunyi antara kerabat berupa penghilangan sebuah fonem pada awal sebuah kata.
c) Apokop : perubahan bunyi berupa menghilangnya sebuah fonem pada akhir kata.
d) Protesis : suatu proses perubahan kata berupa penambahan sebuah fonem pada awal kata.
e) Epentesis : proses perubahan kata berupa penambahan sebuah fonem di tengah kata.
d. Perubahan-perubahan lain
Bila suatu proses merger terjadi atas dua vokal proto dan menggunakan kedua vokal itu menjadi sebuah vokal tunggal, maka perubahan itu disebut monoftongsasi.
Sebaliknya, bila satu fonem proto (vokal) berubah menghasilkan dua vokal maka proses itu disebut diftongisasi.
Perubahan Morfemis
Perubahan yang terjadi pada sebuah kata atau sebuah morfem sejauh hanya menyangkut perubahan bunyi tidak merupakan obyek perubahan morfemis.
Tetapi bila perubahan-perubahan itu terjadi berdasarkan percontohan bentuk-bentuk morfem yang lain, maka perubahan itu dimaksukkan dalam perubahan morfemis.
Analogi atau Keteraturan dan Anomali atau Ketak-tegantungan
Analogi atau keteraturan adalah suatu proses yang mengubah morf-morf atau kombinasi morf-morf atau pola-pola linguistic berdasarkan bentuk-bentuk yang sudah ada, atau pemciptakan morfem-morfem baru berdasarkan morfem-morfem yang sudah ada. Sementara itu terdapat kebalikan atau lawan dari analogi yaitu anomali, Anomali atau ketak-teraturan adalah lawan atau kebalikan dari analogi atau keteraturan.
Kontaminasi atau prancuan
Perubahan bentuk yang terjadi karena percampuran antara dua bentuk yang berlainan yang memiliki bidang semantik yang berbeda
Hiperkorek
Proses yang dimaksudkan untuk memperbaiki suatu bentuk yang sebenarnya sudah betul, tetapi diadakan perbaha sehingga salah.