Implementasi Pragmatik dalam Kehidupan Sehari-hari

Mata kuliah Pragmatik bersama Bapak Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum., menerangkan materi yang berkaitan dengan pragmatik, salah satunya yaitu implementasi pragmatik dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum itu mari kita pahami mengenai pragmatik terlebih dahulu ! Dalam perkembangan ilmu kebahasaan (linguistik), akhir-akhir ini berkembang perspektif baru dalam memandang masalah kebahasaan yaitu pragmatik. Kajian pragmatik memiliki fokus untuk mencoba melihat hubungan antara bentuk bahasa dan penggunaannya, yaitu penggunaan bahasa dalam situasi yang nyata. Dengan begitu, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan yang mendasar antara kajian pragmatik dengan kajian kebahasaan (linguistik) pada umumnya.

Kajian linguistik mengkaji bahasa tanpa memperhatikan aspek penggunaannya atau dengan kata lain siapa yang menggunakannya. Sementara pragmatik, mengkaji bahasa sesuai dengan penggunaannya atau bagaimana bahasa itu digunakan dalam kehidupan masyarakat. Telaah pragmatik selalu memperhatikan faktor-faktor yang mewadahi pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, pemakai bahasa tidak hanya dituntut menguasai kaidah kaidah gramatikal tetapi juga harus menguasai kaidah-kaidah sosiokultural dan konteks pemakaian bahasa. Pragmatik dijelaskan juga menelaah bahasa dari pandangan fungsional bahasa. Dari segi ini struktur bahasa dijelaskan dengan acuan nonlinguistik yang berupa kaidah-kaidah di luar bahasa, antara lain kaidah-kaidah konversasi (percakapan) dan prinsip-prinsipnya. Karena itu, pragmatik secara khusus memperhatikan hubungan antara struktur bahasa dengan prinsip-prinsip pemakaiannya, sehingga dengan kajian pragmatik ini makna yang didukung oleh bahasa merupakan makna dalam konteks pemakaiannya. Pada hakikatnya, pragmatik di samping sebagai ilmu (yang dapat disejajarkan dengan semantik atau sintaksis) juga merupakan keterampilan atau kemampuan menggunakan bahasa sesuai dengan faktor-faktor penentu tindak komunikatif.

Sama seperti aspek kebahasaan lainnya, pragmatik juga memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Pragmatik sebagai ‘media’ dalam memahami ujaran seseorang dari sisi yang lebih konkret, sehingga antar manusia dapat saling memahami dengan baik dan tercipta komunikasi yang sesuai. Pragmatik yang terfokus pada konteks, dapat membawa seseorang untuk dapat bertutur kata sesuai dengan makna yang disampaikan penuturnya. Selain itu antar manusia juga dapat dipahami dengan baik lewat tindakan mereka secara detail, tidak hanya sekadar kalimat yang diungkapkan.

Contoh implementasi pragmatik dalam kehidupan sehari-hari yaitu “Bu, saya izin buang air kecil ke belakang”. Frasa buang air kecil secara denotatif mempunyai makna membuang air dalam jumlah yang kecil. Namun, frasa tersebut dalam pragmatik memiliki makna kencing. Hal tersebut didasari karena frasa buang air kecil jauh lebih halus dan santun diucapkan seseorang dibanding menyebut kata kencing secara langsung. Pada frasa belakang, secara denotatif kata tersebut mempunyai makna lawan kata depan. Namun, kata tersebut dalam pragmatik memiliki makna toilet atau jamban. Hal tersebut juga didasari oleh kesantunan dan kehalusan, sehingga kata belakang dipakai untuk memaknai kata toilet atau jamban.

1 Like