Hoax, dan Segala Sesuatu Tentang Informasi yang Tidak Benar

Menurut saya, perkembangan teknologi dan informasi memudahkan penyebaran informasi dan dapat dilakukan oleh tidak hanya situs berita ternama, tetapi oleh pengguna internet dimanapun. Sayangnya banyak informasi atau berita yang disebarkan secara individu atau berkelompok lebih banyak yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Apa itu hoax, dan apa tujuannya?

Hoax merupakan informasi atau berita yang berisi hal-hal yang belum pasti atau yang benar-benar bukan merupakan fakta yang terjadi. Menurut saya, hoax biasanya disebarkan dengan tujuan untuk memanipulasi masyarakat yang kemampuan literasi digitalnya rendah dengan memutarbalikkan fakta atau membuat informasi yang tidak pernah terjadi (fabrikasi) untuk menutupi kebenaran, dengan maksud untuk membuat masyarakat bingung, merusak reputasi seseorang, dll.

Beberapa waktu lalu, ada hoax berupa foto dibawah ini yang berisi tentang Presiden Joko Widodo menanyakan alasan pembaca mendukung 3 periode. Padahal Presiden dengan tegas menolah menambah masa jabatan, karena itu melanggar undang-undang dan Jokowi merupakan sosok yang patuh terhadap hukum dan aturan perundang-undangan.

Tipe-tipe Informasi yang Salah

fff
(Sumber gambar: wikipedia.org)

Menurut gambar diatas (2015), disinformasi adalah berita salah yang sengaja dibuat salah untuk menyesatkan publik, sedangkan misinformasi adalah berita salah yang benar-benar tidak disengaja. Menurut The University of Iowa Library (2017), ada 7 tipe disinformasi dan misinformasi:

  1. Satir atau Parodi
    Dibuat tanpa intensi jahat, tapi kadang dapat mengelabui orang yang kurang paham.
  2. Konten misleading
    Dibuat dengan tujuan menyesatkan publik dengan berisi penggunaan informasi yang salah.
  3. Konten tipuan
    Biasanya website berita palsu meniru persis agensi berita terpercaya (sumber asli) dengan tujuan mengelabui pengguna internet dan memalsukan fakta.
  4. Konten fabrikasi
    Konten palsu yang sepenuhnya salah, dibuat dengan tujuan menipu dan merugikan.
  5. False Connection (Clickbait)
    Konten dimana judul berita, keterangan, atau gambar tidak sesuai dengan isi berita, metode ini digunakan agar media-media mendapatkan traffic tinggi.
  6. Konteks yang Salah
    Konten dimana isinya dihubungkan dengan konteks informasi yang tidak ada hubungannya,
  7. Konten yang dimanipulasi
    Konten dimana informasi atau gambar asli dimanipulasi atau dibuat-buat tanpa bukti nyata untuk membohongi publik.

Tips Mengevaluasi Berita atau Informasi

Pada University of West Florida Library (2021), mereka sering menggunakan CRAAP Test untuk mengevaluasi website atau berita, dan terdiri dari 5 kriteria:

  1. Aktual
    Apakah informasi berita tersebut baru atau tidak?
  2. Relevansi
    Apakah informasi tersebut penting dan berkaitan dengan riset anda?
  3. Authority
    Siapa yang bertanggung jawab atas berita itu? apakah mereka mempunyai kapabilitas yang cukup terhadap subjek tersebut?
  4. Ketepatan
    Apakah informasi tersebut didukung oleh bukti konkrit? apakah author mereferensikan sumber yang kredibel?
  5. Tujuan
    Apa tujuan berita tersebut? apakah untuk menginformasikan, menjual, memantik emosi, atau menyerukan sebuah aksi?

[1] The University of Iowa . (2017). “7 Types of Mis and Disinformation”.
[2] University of West Florida . (2021). “Tips for Avoiding Fake News”.